HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Laut dan Tambak Renggut 2 Nyawa

Foto : Ilustrasi/serambinews   suara-tamiang.com , -- Laut, tambak, dan sungai yang biasanya bersahabat, sejak Jumat hingga Minggu (24/1...

Foto : Ilustrasi/serambinews 
suara-tamiang.com, -- Laut, tambak, dan sungai yang biasanya bersahabat, sejak Jumat hingga Minggu (24/1) kemarin berubah menjadi tempat nahas bagi tiga putra Aceh. 

Di Manggeng, Aceh Barat Daya, seorang siswa SMP meninggal saat mandi laut. Di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, seorang murid SD juga tewas saat mandi di tambak. 

Sedangkan di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, seorang remaja tercebur ke sungai saat memancing, Sabtu (23/1) pukul 19.00 WIB, tapi jasadnya belum ditemukan hingga tadi malam.

Dari Blangpidie, ibu kota Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan, Beni Suhendra (15), siswa SMP Negeri 3 Manggeng yang hilang ditelan arus saat mandi laut di Pantai Ujong Pasie Lhok Pawoh, Kecamatan Manggeng, Abdya, Jumat (22/1) lalu, sudah ditemukan dalam keadaan tak lagi bernyawa di laut, jauh dari lokasi kejadian, Minggu (24/1) siang.

Camat Manggeng, Jasman SPd, saat dihubungi Serambi menyebutkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, korban ditemukan dalam keadaan tak lagi bernyawa di lokasi jauh dari tempat kejadian, malah sudah masuk kawasan perairan Susoh, Abdya.

Mayat korban ditemukan mengapung di permukaan laut oleh awak boat ikan nelayan sekitar pukul 10.30 WIB kemarin.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Empy Safril yang dihubungi Serambi juga mengakui sudah mendapat informasi bahwa siswa SMP 3 Manggeng itu sudah ditemukan oleh awak boat ikan nelayan dalam keadaan meninggal.

Lokasi penemuan mayat berjarak sekitar 10 mil dari Pantai Ujong Serangga, Kecamatan Susoh. Mayat korban lebih dekat dievakuasi melalui Pantai PPI Ujong Serangga, Susoh, ketimbang melalui Panti Ujong Pasie Lhok Pawoh Manggeng.

“Kami berada di Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Ujong Serangga, Susoh, karena ada rencana jasad korban akan dievakuasi melalui TPI Ujong Serangga. 

Mobil ambulans juga sudah standby di PPI Susoh,” kata Empy Safril saat dihubungi pukul 11.30 WIB kemarin.

Siswa SMP 3 Manggeng bernama Beni Suhendra (15) itu hilang ditelan arus ketika mandi bersama temannya di Pantai Ujong Pasie Lhok Pawoh, Jumat (22/1) sore. 

Korban mandi bersama sejumlah teman seusianya setelah main bola kaki di kawasan pantai wisata tersebut.

Sementara itu, seorang murid SD, Rafa bin Fajri (7), warga Dusun Lubok Gong, Kampong Matang Sentang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang, tenggelam saat bersama rekannya mandi di tambak. Ketika dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam kondisi tak lagi bernyawa, Sabtu (23/1).

Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Yoga Prasetyo, melalui Kapolsek Seruway, Iptu Ferdian Chandra, kepada Serambi, Minggu (24/1) mengatakan, insiden itu terjadi saat murid kelas 1 SD ini pada Sabtu sore bersama tiga rekannya, Perinada (10), Heli Firdaus (10), dan Arifin Ahmad (7) mandi-mandi di tambak.

Seusai mandi, ketiga temannya tak lagi melihat Rafa naik ke atas pematang tambak. Temannya melaporkan hal itu kepada orang tua Rafa, Fajri (27). 

Setelah itu, orang tua korban dan warga mencari korban di tambak. Baru 2,5 jam kemudian korban ditemukan dekat pintu pembuangan air (daka) tambak dalam kondisi tak bernyawa. Malam itu juga korban dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan.

Dari Singkil dilaporkan, warga Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Sardi (20), hilang saat memancing di Sungai Cinendang. 

Tepatnya di belakang pabrik kelapa sawit PT Socfindo Kebun Lae Butar, Sabtu (23/1), sekitar pukul 19.00 WIB. Ia diduga tercebur ke sungai akibat penyakit epilepsinya, kambuh.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Minggu (24/1), Sardi diketahui hilang setelah teman sesama pemancing berteriak mengajaknya pulang. Namun, saat dihampiri hanya perlengkapan pancingnya saja yang terlihat, sedangkan korban tak ada.Meski dilakukan pencarian beberapa menit, tapi Sardi tak ditemukan. Kejadian itu pun diberitahukan kepada keluarganya. 

Keluarganya bersama warga, TNI, polisi, pegawai BPBD, dan relawan langsung melakukan pencarian. 

Tapi hingga sore kemarin jasadnya belum ditemukan. Lokasi itu dikenal warga sebagai lokasi angker

“Di lokasi mancing hanya tutup kepalanya yang tinggal,” kata Asrial, warga yang ikut mencari Sardi. Informasi lain menyebutkan, korban jatuh ke sungai lalu hanyut, akibat penyakit ayan yang dideritanya kambuh. 

“Korban punya penyakit. Mungkin kambuh dan ia jatuh ke sungai,” kata seorang warga yang melakukan pencarian hingga pagi kemarin. (mun/md/de/serambinews)