HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

8.000 Pelanggan PDAM Tirta Tamiang Krisis Air

Foto : Ilustrasi/matranews.com  suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Akibat minimnya koordinasi antarsektor, yakni Dinas Pekerjaan Umum ...

Foto : Ilustrasi/matranews.com 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Akibat minimnya koordinasi antarsektor, yakni Dinas Pekerjaan Umum dengan PDAM Tirta Tamiang, sedikitnya 8.000 pelanggan mengalami krisis air bersih. 

Pendistribusian air terhenti sejak Minggu (24/1) hingga Senin (25/1), dialami masyarakat di dua kecamatan yakni Kota Kualasimpang dan Karang Baru.

Terhentinya distribusi air kepada 8.000 pelanggan dikarenakan penyambungan konekting pipa yang dibangun Dinas PU Aceh Tamiang dengan pipa induk milik PDAM Tirta Tamiang di wilayah Tanjung Karang, Karang Baru.

Kondisi ini membuat PDAM Aceh Tamiang dipersalahkan oleh pelanggan. Sementara pihak PDAM mengaku kecewa disebabkan pelaksanaan pekerjaan pemasaangan pipa oleh Dinas PU tidak ada koordinasi dengan mereka.

Seperti salah seorang pemilik warung kopi di depan kantor Bupati Aceh Tamiang, Bahrul kepada MedanBisnis, Senin (25/1) mengaku kecewa terhadap kondisi pernyediaan air bersih saat ini. 

Padahal pihaknya terutama warga Kampung Dalam dan Kampung Bundar mengandalkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Bahrul, warga sekitar tidak memiliki sumur bor, sebab di dua kampung tersebut mengandung lumpur gas jika dilakukan pengeboran.

"Seharusnya rekanan dalam penyambungan pipa harus mempersiapkan pekerjaan dan bahannya secara matang, dan pengerjaanya paling lama empat jam harus sudah selesai. 

Sekarang ini sudah terhitung 17 jam, tapi belum juga selesai," ujar Bahrul, sembari mengatakan untuk kebutuhan air masak di warung kopi miliknya terpaksa membeli air isi ulang dari depot air seharga Rp 200.000.

Direktur PDAM Tirta Tamiang Suheri juga mengaku kecewa terhadap pihak rekanan pemasangan pipa Dinas PU Aceh Tamiang, karena tanpa kordinasi dan tanpa izin dari PDAM dalam melakukan penyambungan pipa (konekting) pipa yang mereka bangun dengan pipa induk PDAM.

"Warga tahunya PDAM, dan yang dipersalahkan kami, sebab warga sudah dua hari tidak ada air," ujar Heri yang didampingi Kabag Teknik Jufri.

Sementara Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas PU Aceh Tamiang Hasrizal menjelaskan, pihaknya hanya melakukan pemasangan dari pipa distribusi yang baru dengan pipa induk PDAM yang lama. "Diperkirakan hari ini selesai pengerjaannya," ujarnya.

Hasrizal juga menyebutkan, proyek pemasangan pipa sepanjang 1,5 kilometer saat ini tinggal penyambungannya.

"Kalau ada air tidak bisa dilakukan penyambungan pipa, makanya harus dikosongkan, dan hari ini selesai," ucapnya lagi. (indra/medanbisnis)