HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Meraba Pikiran Kluivert

Suryansyah Ketua Siwo PWI Pusat Lentera24.com - DEPOK - Saya hanya tahu jurnalistik. Bukan juru taktik. Tapi hati ini tergelitik. Sok-sok-a...

Suryansyah Ketua Siwo PWI Pusat

Lentera24.com - DEPOK - Saya hanya tahu jurnalistik. Bukan juru taktik. Tapi hati ini tergelitik. Sok-sok-an ikut mengulik. Istri langsung protes: berisik..!


Saya kaget ketika Patrick Kluivert menslot empat pemain belakang, strategi klasik. Justin Hubner dan Rizky Ridho cuma jadi penghangat di bench. 


"Itu urusan pelatih. Sok tahu kamu Pa...," cetus istri yang terusik tidurnya dengan ocehan kosong saya.


Shayne Pattynama dan Mauro Zijlstra juga tidak mendapat satu menit pun. Lebih bingung lagi: Beckham Putra, Marc Klok dan Yacob Sayuri jadi starter.


Kita bermain tanpa striker murni. Ragnar Oratmangoen dipaksakan jadi 'penari' nakal. Sebelum Ole Romeny masuk di menit 64. Perubahan permainan terlihat jelas. Tapi, hasil tetap menyesakkan. Timnas menelan kekalahan 2-3 dari Arab Saudi.


Benar, Kluivert yang tahu jeroan skuatnya. Bukan siapa pun di luar sana. Termasuk saya yang hanya penikmat sepak bola. 


Meneer Londo itu punya rapor biru atau hitam skuat Garuda. Bagaimana kebugaran terkini individu pemainnya. Kesiapan mental dan fisiknya. Tapi, ia tidak mengungkapkannya. Kecuali Calvin Verdonk yang diumumkan cedera leher. 


Tapi, tidak salah juga warga +62 bertanya-tanya. Mereka 'bernyanyi' di media sosial. Kenapa Jay Idzes tidak main bareng dengan Rizky Ridho dan Justin Hubner? Dalam skema 3-4-3 atau 3-4-2-1.


Salahkah Kevin Diks dislot berduet dengan Jay Idzes? Tidak juga. Diks bermain sangat militan. Jam terbangnya di Liga Eropa tak diragukan. Ia begitu disiplin menjaga area pertahanan Timnas. Bahkan mencetak dua gol dari titik putih. 


Kevin Diks juga tercatat 17 kali duel di jantung pertahanan. Ia memenangkan 4 dari 6 duel di udara. Lima dari 11 perebutan bola dan 68 sentuhan serta 85 persen operan akurat (39/46).


Tapi, wingback kanan - yang menjadi posisi asli Diks- jadi santapan pemain Arab. Yacob Sayuri yang biasanya datang dari bench- dislot sejak menit pertama sebagai bek kanan. Ia sudah kehabisan bensin untuk membantu Miliano Jonathans.


Saya tidak ingin menyalahkan pemain. Mereka bermain apa kata pelatih. Meskipun ditempatkan pada bukan posisinya. 


Elkan Balggott misalnya pernah mendadak jadi striker era Shin Tae-yong. Padahal posisi aslinya bek tengah. Itu terjadi pada laga Jepang vs Indonesia dalam lanjutan Grup D Piala Asia 2023. Skor 3-1 untuk Jepang.


Tapi, gim krusial melawan Arab Saudi, tidak sepatutnya bereksperimen. Kemenangan akan membuka harapan Garuda terbang ke langit Amerika. Tapi, sayap kanan Garuda seperti patah. Begitu mudah diobok-obok pemain Arab Saudi yang lincah. 


Timnas Indonesia sebetulnya punya catatan apik ketika lini belakang diisi oleh Hubner, Ridho, dan Idzes. Enam kemenangan didapuk. Selebihnya: satu imbang dan satu kalah.


Gawang Indonesia juga kokoh. Mencatatkan tujuh clean sheet saat Hubner, Ridho, dan Idzes main bersama.


Setahu saya, Kluivert penganut filosofi Cruyffian. Menekankan permainan menyerang dan dominasi bola. Sikatnya: Total Football. Sepak bola menyerang yang terstruktur dengan dominasi penguasaan bola.


Tapi, statistika Indonesia vs Arab Saudi bicara lain. Arab Saudi justru dominasi permainan: 55:45 persen. 


Artinya Total Football tidak cocok dengan karakter atau kultur sepak bola Indonesia. Setiap pemain dituntut memiliki energi tinggi. Dalam Total Football mereka harus bergerak simultan. Baik bertahan maupun menyerang. 


Filosofinya Total Football bersifat fleksibel dan dinamis. Bukan berpatokan pada angka tetap. Tapi, sebagai lulusan Ajax dan mantan asisten Louis van Gaal, Kluivert memiliki kecenderungan atau favorit pada formasi 4-3-3.


Patron ini memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Bisa berkembang menjadi 3-5-2 jika terjadi kendala di lini tengah. 


Saya mencoba meraba pikiran Kluivert. Dia menuntut pemain harus adaptif dan mengerti apa yang harus dilakukan di situasi apa pun. Tapi, kita juga harus mengukur batas maksimal pemain. Jangan dipaksakan.


Nah, melawan Irak di King Abdullah Sports City, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB, Kluivert tak bisa memastikan memainkan Rizky Ridho, Jay Idzes dan Justin Hubner bersamaan.


Sekalipun dimainkan, tentu kita berharap Ridho dan Hubner tidak merasa terbebani oleh nyanyian pecintanya di media sosial. Tunjukkan merah putih di dada dan kaki emas kalian. Tetap semangat dan tampil maksimal, meski jalan ke Piala Dunia 2026 menjadi terjal!(*)