HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kesadaran Politik: Pentingnya Partisipasi Generasi Muda Di Era Digital

Sefia Ningsih Nurhidayah Semester 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negri Siber Syekh Nurjati Cirebon Lentera24.com -...

Sefia Ningsih Nurhidayah Semester 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negri Siber Syekh Nurjati Cirebon


Lentera24.com - Kesadaran politik merupakan salah satu unsur penting dalam membangun kehidupan demokrasi yang sehat. Dalam konteks Indonesia sebagai negara demokratis, partisipasi aktif warga negara terutama generasi muda menjadi fondasi utama dalam menentukan arah kebijakan publik dan masa depan bangsa. Namun, di tengah kemajuan teknologi dan perkembangan media digital, pola kesadaran politik generasi muda mengalami perubahan signifikan. Akses informasi yang luas melalui internet telah membuka peluang bagi generasi muda untuk mengenal isu-isu politik lebih dekat, tetapi di sisi lain juga menghadirkan tantangan berupa maraknya disinformasi dan apatisme politik. Oleh karena itu, penting untuk membahas bagaimana media digital memengaruhi kesadaran politik generasi muda, apa saja tantangan yang dihadapi, serta peluang yang dapat dimanfaatkan di era digital ini.

Era digital menjadikan media sosial seperti Instagram, TikTok, YouTube, dan X (Twitter) sebagai ruang utama bagi generasi muda dalam mengakses dan mendiskusikan isu-isu politik. Melalui media ini, mereka dapat mengikuti perkembangan kebijakan pemerintah, mengenal tokoh politik, dan mengekspresikan pandangan mereka secara terbuka. Media digital memungkinkan generasi muda untuk menjadi bagian dari percakapan publik dan berpartisipasi aktif dalam membentuk opini sosial.

Namun, di balik kemudahan tersebut, media digital juga membawa tantangan besar berupa penyebaran berita bohong (hoaks) dan fenomena filter bubble yang membatasi pandangan politik seseorang hanya pada informasi yang sejalan dengan keyakinannya. Kondisi ini dapat menghambat terbentuknya kesadaran politik yang objektif dan kritis. Oleh sebab itu, literasi digital menjadi hal yang sangat penting agar generasi muda mampu memilah informasi yang benar, memahami konteks politik secara mendalam, dan berpartisipasi secara bijak dalam ruang digital.

Meskipun memiliki akses luas terhadap informasi, generasi muda sering kali masih kurang tertarik untuk terlibat aktif dalam politik. Salah satu penyebabnya adalah munculnya sikap apatis, yakni pandangan bahwa politik tidak membawa perubahan nyata dalam kehidupan. Sikap ini diperparah oleh citra negatif dunia politik yang dianggap penuh konflik, kepentingan pribadi, dan korupsi. Akibatnya, banyak anak muda memilih untuk tidak peduli terhadap isu-isu publik maupun proses pemilihan umum.

Selain itu, tantangan lainnya adalah rendahnya pendidikan politik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Kurangnya pemahaman tentang hak dan kewajiban warga negara membuat generasi muda tidak memiliki landasan kuat dalam berpikir politik. Tidak sedikit yang hanya ikut-ikutan tren politik di media sosial tanpa benar-benar memahami substansi isu yang dibicarakan. Tantangan lain juga datang dari dominasi konten hiburan yang mengalihkan perhatian anak muda dari topik-topik penting seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan kebijakan publik.

Di sisi lain, era digital juga membuka peluang besar untuk menumbuhkan kesadaran politik generasi muda. Media sosial dapat dijadikan sarana pembelajaran politik yang menarik, interaktif, dan mudah dijangkau. Kampanye politik yang kreatif dan berbasis konten edukatif dapat meningkatkan minat anak muda untuk memahami isu-isu publik. Misalnya, gerakan digital seperti #BijakMemilih atau #SuaraMudaUntukBangsa mampu mendorong kesadaran pentingnya menjadi pemilih yang cerdas dan aktif dalam proses demokrasi.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas digital dapat memperkuat literasi politik generasi muda. Sekolah dapat memasukkan pendidikan kewarganegaraan digital dalam kurikulum, sementara media massa dan influencer dapat berperan dalam menyebarkan informasi politik yang akurat dan mendidik. Dengan cara ini, media digital bukan hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga wadah pembentukan karakter politik yang sadar, kritis, dan bertanggung jawab.

Kesadaran politik generasi muda di era digital merupakan faktor penting dalam menjaga keberlangsungan demokrasi di Indonesia. Media digital memberi kesempatan besar bagi anak muda untuk belajar, berdiskusi, dan berpartisipasi dalam dunia politik secara lebih terbuka. Namun, tanpa literasi digital dan pendidikan politik yang kuat, generasi muda mudah terjebak dalam disinformasi dan sikap apatis. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak pemerintah, sekolah, media, dan masyarakat untuk membangun kesadaran politik yang sehat, cerdas, dan beretika. Dengan begitu, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa bangsa menuju masa depan politik yang lebih baik dan demokratis.