Lentera24.com - Evaluasi adalah proses yang terstruktur dan sistematis untuk menilai dan mengambil keputusan terhadap sesuatu berdasarkan k...
Lentera24.com - Evaluasi adalah proses yang terstruktur dan sistematis untuk menilai dan mengambil keputusan terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Evaluasi merupakan bagian penting yang tidak boleh diabaikan selain proses pembelajaran di kelas, melalui evaluasi seorang guru mendapatkan data yang kuat mengenai kemampuan peserta didiknya.
Data-data tersebut akan menjadi dasar guru dalam mengambil keputusan terkait dengan kegiatan pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga dapat digunakan pendidik sebagai cerminan dalam meningkatkan kualitas diri sendiri maupun kualitas pengajarannya atau pengelolaan kelas. Dalam pengelolaan kelas, pendidik seharusnya mencoba atau bahkan menciptakan berbagai inovasi untuk membuat pembelajarannya menarik. Tanpa dukungan dan kemauan dari pendidik untuk berinovasi dalam pembelajaran, maka pembelajaran akan menjenuhkan bagi peserta didik (Huljannah, 2021). Akan tetapi proses ini belum selesai hanya dengan mengumpulkan hasil.
Tindak lanjut dari hasil evaluasi merupakan hal yang jauh lebih penting, dengan tindak lanjut perencanaan yanng tepat dan sesuai maka evaluasi akan berdampak terhadap peningkatan mutu pendidikan. Oleh sebab itu artikel ini akan membahas berbagai jenis evaluasi seperti Evaluasi diagnostik, selektif, formatif, sumatif, dan Evaluasi berbasis teknologi yang memerlukan tindak lanjut dan juga strategi perbaikan.
Identifikasi hasil evaluasi
Setelah mengevaluasi pelaksanaan evaluasi di beberapa sekolah terdapat beberapa permasalahan yang sering di temui secara umum, yaitu :
Evaluasi Diagnostik
Belum dilakukan secara menyeluruh di awal pembelajaran, Instrumen yang digunakan belum menggambarkan kebutuhan individual siswa, Tidak diikuti dengan tindak lanjut yang sesuai.
Evaluasi Selektif
Cenderung hanya mengukur kemampuan akademik tanpa memperhatikan aspek non-kognitif, Kurang transparan dan belum mengakomodasi keadilan dalam seleksi,
Perencanaan Perbaikan Evaluasi Diagnostik.
Evaluasi formatif
Metode yang digunakan cenderung monoton dan kurang bervariasi, umpan balik yang diberikan kurang tepat sehingga kurang membantu dalam perbaikan proses pembelajaran.
Evaluasi sumatif
Soal belum sepenuhnya mengukur capaian kopetensi siswa secara menyeluruh.
Evaluasi berbasis teknologi
Kurangnya kesiapan infrastruktur teknologi, kompetensi tenaga pendidik atau pengelola dalam menggunakan teknologi, dan akses teknologi bagi semua peserta.
Strategi perbaikan dan tindak lanjut evaluasi
Dari hasil evaluasi di atas, berikut ini beberapa strategi perbaikan upaya tindak lanjut perencanaan :
Strategi perencanaan perbaikan evaluasi diagnostik
Menyusun instrumen yang bervariasi (soal pilihan ganda), observasi, dan wawancara singkat, Menggunakan instrumen yang sesuai dengan capaian pembelajaran dan karakteristik siswa, Melibatkan guru BK atau wali kelas untuk pemetaan kebutuhan khusus, Menyediakan tindak lanjut (pengelompokan remedial), diferensiasi pembelajaran, dan bimbingan khusus.
Strategi perencanaan perbaikan evaluasi selektif
Menyusun kriteria seleksi yang jelas dan mencakup aspek akademik, minat, bakat, dan sikap, Menggunakan kombinasi tes tertulis, tes praktik, wawancara, dan portofolio, Menyediakan kuota afirmasi bagi siswa berkebutuhan khusus atau dari latar belakang kurang beruntung, Memberikan informasi terbuka kepada masyarakat tentang proses dan hasil seleksi.
Strategi perencanaan perbaikan evaluasi fomatif
melakukan penilaian informal yang sifatnya diagnostik (pertanyaan lisan, diskusi kelompok, kuis), menggunakan instrumen yang bervariasi, tidak hanya mengandalkan tes tertulis, tetapi juga observasi secara langsung, pemberian umpan balik yang cepat, jelas, dan fokus pada proses bukan hanya hasil, menyesuaikan strategi pengajaran selanjutnya agar sesuai dengan kebutuhan siswa.
Strategi perencanaan perbaikan evaluasi sumatif
Menganalisis hasil ujian akhir untuk mengetahui siswa yang belum mencapai kkm, menyusun program remedial yang sesuai dengan kebutuhan siswa, memberikan pengayaan untuk mengembangkan potensi siswa lebih lanjut.
Strategi perencanaan perbaikan evaluasi berbasis teknologi
Memberikan pelatihan literasi digital, penguatan infrastruktur, dan pemilihan model evaluasi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan institusi.
Setelah strategi di susun, pelaksanaannya perlu dilakukan bersama oleh guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan lainnya. Pemantauan sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dan menyesuaikan jika perlu.
Begitupun refleksi juga tak kalah penting, baik secara individu oleh guru, maupun bersama melalui rapat dan lainnya agar perbaikan pembelajaran terus berkelanjutan. (*)
Penulis: Nur Jamilah, Zainab, Zulaiha Maharaja, Refi Mutia Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani Yogyakarta
Daftra Pustaka
Huljannah, M. (2021, Desember). Pentingnya Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran. EDUCATOR : Directory of Elementary Education Journal, hal. 164-180.