HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Hang Tuah : PT. Medco E&P Malaka Lamban Atasi Sedimentasi, Petani Gagal Tanam

Lentera 24 .com | ACEH TIMUR  - Sedimentasi PT. Medco E&P Malaka Blok A, yang menutupi lahan pertanian warga yang sudah digarap beberapa...

Lentera
24.com | ACEH TIMUR
 - Sedimentasi PT. Medco E&P Malaka Blok A, yang menutupi lahan pertanian warga yang sudah digarap beberapa waktu lalu akhirnya gagal tanam, ironisnya Perusahaan Pengeboran minyak Bonafid itu lamban menanganinya.

Lambannya penanganan itu disikapi serius oleh Ketua Forum Keuchik Kecamatan Julok, Aceh Timur, Arajuddin (foto) yang akrab disapa Hang Tuah, sangat menyayangkan sikap PT. Medco E&P Malaka Blok A, yang lamban menangani keluhan petani di Gampong Mane Rampak. Kecamatan Julok. Aceh Timur. Senin, (19/4/21)

Selain itu, Hang Tuah merasa heran kepada orang yang katanya pembela rakyat atau tokoh Aceh Timur yang sama sekali tidak hadir saat petani di wilayahnya mengalami kerugian akibat sedimentasi dari lahan lapangan sumur minyak dan gas AR 1 milik PT Medco E&P Malaka.

"Pertama pihak PT. Medco sampai hari ini belum ada tindakan apapun dilokasi tersebut, sedangkan petani sudah mulai kembali membajak lahan mereka" ungkap Hang Tuah saat dikonfirmasi terkait kerugian yang dialami petani Mane Rampak.

Menurutnya, perlu tanggapan serius dari semua tokoh Aceh Timur, baik dari politisi, Aktivis dan Pemerintah Kabupaten terkait agar permasalahan tersebut tidak terulang dan rakyat kecil tidak lagi merasa dianiaya oleh perusahaan.

" Kemana sih orang orang  katanya pembela rakyat, kok beda tindakan saat kemarin di Banda Alam akibat keracunan. berbondong-bondong tokoh Aceh Timur melakukan advokasi dan lain-lain mungkin akibat nyawa warga, akan tetapi di bagian kerugian seperti ini mana ada yang hadir, padahal hasil pertanian juga penting lho, juga bisa membuat nyawa mereka melayang," ungkapnya kesal.

Hang Tuah berpendapat bahwa belum adanya tindakan dari tokoh Aceh Timur mungkin belum waktunya untuk mencari simpati masyarakat, khususnya di Kecamatan Julok. 

“Apakah Julok tidak menjadi prioritas dalam mendulang suara kepada tokoh di Aceh Timur ?,” ketusnya.
     
Padahal sedimentasi di sekitaran lapangan sumur minyak AR-1 milik PT Medco E&P Malaka Blok A, sudah lama dikeluhkan, tapi tanggapan mereka terlalu slow respon. Cuman mungkin sedikit dimaklumi beberapa waktu lalu, mereka terfokus pada kejadian warga yang keracunan akibat flaring gas saat pencucian sumur  AS-11 di Alue Siwah.

“Kepada PT Medco jangan lagi berpangku tangan segeralah perbaiki dan ganti kerugian petani jangan sampai hal tersebut kembali terulang karena warga sudah kembali membajak sawahnya” ucapnya.

Sementara itu, saat dihubungi Keuchik Gampong Mane Rampak, M. Nur mengakui sampai saat ini belum tindakan apapun dari PT Medco. 

"Belum ada bang, ya waktu itu saja ada mereka telpon, sekarang petani juga sudah kembali membajak lahan, semoga aja petani nggak kembali rugi" ungkap keuchik. [] L24.Zal.