Lentera24.com | ACEH TIMUR - Masyarakat akan melakukan aksi protes akibat kecewa dengan kebijakan pihak perusahaan gas raksasa di Aceh Timu...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Masyarakat akan melakukan aksi protes akibat kecewa dengan kebijakan pihak perusahaan gas raksasa di Aceh Timur, hal tersebut berdasarkan press release yang dikirimkan pada Lentera24.com melalui aplikasi pesan singkat.
Aksi protes terkait penyaluran tali asih yg pilih kasih dari PT. Medco E&P Malaka semakin meluas ke desa - desa lainnya, setelah sebelumnya disuarakan warga desa Bandar Baro dengan mengambil alih sumur minyak JR 50 (28 November 2025), kini masyarakat lingkar tambang lainnya dalam wilayah kecamatan Indra Makmu seperti warga desa Jambo Bale, Alue Ie Mirah, Jambo Lubok, Suka Makmu dan warga desa- desa sekitar ROW kecamatan Julok juga merasakan kekecewaan dari ketidak adilan pihak Medco kepada warga sekitar.
Keputusan pihak Medco, membagikan uang secara tunai sebesar 1 jt/kk kepada ratusan kepala rumah tangga di desa blang nisam oleh Kontraktor KKS BLOK - A, telah menimbulkan kecemburuan sosial, dan friksi di tengah tengah masyarakat, akibat kurangnya komunikasi dan transparansi dari pihak Operator migas tsb terkait rencana kegiatan dan manfaat yang di terima oleh masyarakat.
Keengganan tim relation perusahaan berkomunikasi terkait hal tersebut dengan warga, menyebabkan ratusan warga dari desa ring satu, menyatukan diri dalam Aliansi Masyarakat Cinta Aceh Timur yang akan melakukan aksi damai menyuarakan suara warga lingkar tambang pada tanggal 4 November 2025 di Simpang Cafe Apung ROW PT. Medco. Rencana aksi tersebut telah di beritahukan secara tertulis ke Polres Aceh Timur pada hari Jum'at ( 31/10/2025).
Mahyuddin sebagai Korlap Aksi ketika di hubungi media mengatakan rencana aksi 411 akibat kekecewaan warga terhadap operator migas disebabkan ketimpangan ekonomi dan sosial itu nyata sekali,
"Selama 8 tahun ini, manfaat ekonomi seringkali hanya dinikmati oleh segelintir elit desa, sementara masyarakat lainnya secara umum tetap mengalami ketertinggalan ekonomi.
Akses informasi lowongan kerja juga dikuasai kalangan tertentu saja, sehingga pengangguran di kalangan masyarakat lokal tetap tinggi di tengah hiruk pikuk aktivitas industri, disamping itu Ketidakmerataan Pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau pengembangan masyarakat (Comdev) sering kali tidak tepat sasaran dan hanya menguntungkan kelompok tertentu, sehingga menimbulkan konflik di antara masyarakat sendiri.
Sehingga kami turun ke jalan menuntut 4 hal kepada Medco yaitu, Salurkan uang tali asih 1juta/KK kepada desa desa lainnya, salurkan dan CSR dan PPM dalam bentuk program berkelanjutan dengan melibatkan warga/gender, buka informasi peluang kerja, penyediaan bus sekolah dan kami berharap pihak kepolisian dapat membantu kami dalam mengawal proses penyampaian aspirasi tersebut", tutup mahyuddin.[] L24.Zal
