Foto : ILUSTRASI ORANG tua diharapkan menjadi orang tua dan siap untuk memahami tujuan mereka. Pola asuh yang tepat untuk menghasilkan anak ...
![]() |
Foto : ILUSTRASI |
Membangun emosional pada anak,memenuhi kebutuhan mereka akan cinta dan kasih sayang, perhatian dan keamanan, memunculkan perilaku saling menghargai, toleransi, kerjasama, tanggung jawab dan kesederhanaan juga terwujud dalam pola pengasuh yang positif dengan peran orang tua. Anak juga akan diajarkan bagaimana memecahkan masalah dan membuat keputusan tentang konflik yang mereka hadapi dengan pola asuh yang positif.
Peran orang tua dalam mengasuh anak dimulai sejak anak masih didalam kandungan. Menjadi orang tua yang hebat membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang sebelum dan sesudahnya. Karena kelurga adalah hal terpenting dalam Pendidikan, anak-anak dibesarkan dan dididik oleh keluargnya. Orang tua adalah sebuah cermin yang dilihat oleh dan ditiru oleh anak dalam bersikap.
Orang tua juga menjadi garda terdepan bagi anaknya di bidang Pendidikan, khususnya ibu. Menteri Bintang melalui siaran pers, Jakarta, Jumat mengatakan bahwa “Keluarga berperan sangat penting untuk menjamin pengasuhan yang berkualitas bagi anak. Penguatan peran ibu sebagai garda terdepan dari pengasuhan anak dalam keluarga membutuhkan turut membentuknya.” Selain itu Bintang juga mengatakan bahwa ada hal penting yang harus di perhatikan demi mencapai pengasuhan yang berkualitas, yaitu pengasuhan berbaris hak anak dan pengasuhan mengedepankan kesetaraan dan pengarustamaan gender.
Pola Pengasuhan anak dalam keluarga
Pola asuh sangat erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga atau komunitas dalam hal memberikan perhatian, keluarga dan masyarakat, waktu dan dukungan untuk memenuhi tuntutan fisik, mental dan sosial amak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Orang tua yang berperan dalam pengasuhan terdiri dari beberapa difinisi, yaitu ibu, ayah atau orang yang wajib membimbing atau melindungi. Orang tua merupakan seseorang yang mendampingi dan membimbing anaknya dalam tahap sedang tumbuh, yaitu mulai dari mengandung, merawat, melindungi mendidik dan mengarahkan dalam kehidupan baru anak dalam setiap perkembangan di setiap harinya. Pengasuhan oleh orang tua bukan hanya di saat masa kecil namun orang tua juga mendidik anaknya sampai dewasa.
Pengasuhan anak menjadi tahap sangat penting dalam pembentukan kepribadian, moralitas, pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang tepat bagi anak. Oleh karena itu,Kerjasama semua agen sosialisasi, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat adalah solusi terbaik bagi keberhasilan anak. Kewajiban dan tanggung jawab untuk menyukseskannya, terutama bagi keluarga mengasuh anak sejak dini sangat besar mengingat itu berasal dari keluarga,seorang anak lahir dan tumbuh. Pola asuh dan lingkungan keluarga sangat menentukan pola pikir, kebiasaan dan kemampuan memotret kehidupan dunia yang penuh persaingan, aktualitas, dan dinamis.
Menurut Baumrind dan Irmawati, 2002, Pola asuh orang tua merupakan segala bentuk dan proses interaksi yang terjadi antara orang tua dan anak yang dapat memberi pengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak. Interaksi orang tua dalam suatu pembelajaran menentukan karakter nantinya.
Garis besar pola pengasuhan yang ditentukan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
1) Pola Asuh Otoriter
Pola Asuh otoriter yaitu pencapaian pola asuh dipaksa, diatur dan dengan cara yang ketat, dan bersifat ketat. Oarang tua mendesak anaknya untuk mematuhi semua keinginan dan perintahnya, dan Ketika anaknya tidak mengikuti keinginannya atau mengikuti instruksinya tersebut maka ada konsekuensinya yaitu anak tersebut mendapatkan hukuman atau sanksi.
Pola asuh otoriter ini berdampak negatif pada perkembanagn psikologis anak. Anak kemungkinan tidak dapat mengendalikan diri dan emosinya saat berinteraksi dengan orang lain.Bahkan tidak kreatif, anak tidak percaya diri, anak tidak mandiri. Pola asuh ini membuat anak merasa stress, tertekan dan trauma.Oleh karean itu pola asuh otoriter tidak dianjurkan.
2) Pola Asuh Permisif
Pola asuh ini dilakukan dengan memberikan kebebasan terhadap anak. Anak bebas melakukan apapun sesuka anak tersebut. Jadi anak mendapatkan pengasuhan dari Lembaga formal atau sekolah. Pola asuh semacam ini menimbulkan sifat egois karena orang tua cenderung memanjakan anak mereka. Menurut Syafie, 2002: 21 Keegoisan tersebut akan menjadi penghalang hubungan antara sang anak dengan orang lain. Pola pengasuhan seperti ini menghasilkan anak-anak yang kurang memiliki kompetensi sosial karena adanya control diri yang kurang.
3) Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis yaitu orang tua memberikan kebebasan serta bimbingan kepada anak. Anak dapat berkembang secara wajar dan mampu berhubungan secara harmonis dengan orang tuanya. Anak akan memiliki sifat terbuka, dan bijaksana karena memiiki komunikasi dua arah. Sedangkan orang tua bersifat obyektif, perhatian, dan memberikan dorongan positif kepada anaknya. Pola demokratis mendorong anak memiliki sifat mandiri, dan bisa mengatasi masalah yang mereka hadapi, tidak merasa terancam, dan berperilaku baik terhadap sekitar lingkungannya serta dapat beradaptasi dengan baik. Pola asuh ini yang di anjurkan untuk orang tua, dan di praktekkan kepada sang anak.
Perananan orang tua dalam tumbuh kembang anak
Hubungan orang tua-anak sangat penting dalam membangun kepercayaan pada orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan social, emosional, dan kognotif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orang tua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, aan meningkatkan rasa percaya diri dan juga performa sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negative seperti, depresi dan penggunaan narkoba.
Pada masa remaja-dewasa muda, orang tua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari ketergantungann pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan social diluar rumah. Tantangan bagi orang tua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan pada anak.
Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap memprtahankan komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran yang lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih sedikit dari pada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa remaja-dewasa muda.
Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peranan keluarga utamanya orangtua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang utamanya orangtua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian. Mengapa peran orang tua sangat penting? Lingkungan paparan pertama dan paling umum untuk anak-anak adalah keluarga. Dari sini, proses pembentukan, pertumbuhan dan perkembangan kepribadian dimulai lebih dulu. Anak-anak harus dipersiapkan untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal anak dibesarkan.
Peran orang tua untuk masa depan anak
Orang tua sangat berperan penting dalam membentuk masa depan anak agar menjadi orang yang sukses, dengan cara memberi motivasi dan dorongan untuk membentuk masa depan anak yang diharapkan. Orang tua menjelaskan betapa pentingnya pendidikan bagi kehidupan masa depan anak-anaknya.Seorang anak jika tidak memiliki Pendidikan, dia tidak bisa meraih masa depan dan cita-cita yang diharapkan.
Oleh karean itu, orang tua yang memberi dorongan, memberi pengetahuan yang luas terhadap anak agar mengeyam bangku sekolah setinggi mungkin dan mengamalkan kemampuannya dimasa yang akan datang. Selain itu, peran orang tua dalam membentuk kepribadian dan masa depan anak yaitu do’a do’a. Agama mengatakan bahwa diantara do’a yang tidak ada hijab di sisi Allah SWT adalah do’a orang tua terhadap anaknya agar masa depan anaknya bisa menjadi lebih baik dari pada orang tuanya (sukses).
Peran orang tua dalam Pendidikan anak
Pentingnya peran orang tua terhadap Pendidikan anak bukanlah hal yang sepele karena Pendidikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap individu yang hidup agar dapat bertahan menghadapi perkembangan zaman. Seperti saat ini orang tua semakin menyadari pentingnya memberikan banyak Pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak telah terbukti memiliki banyak efek positif pada anak.
Banyak yang berhasil setelah mencapai usia dewasa dan membenamkan diri di dunia nyata masyarakat. Tentunya peran aktif orang tua harus didukung dengan komunikasi yang baik antara orang tua dengan pihak sekolah. Seperti orang tua di sekolah dasar (SD), mereka menikmati efek positif dari menopang kehidupan anak mereka.Jadi tidak hanya peran guru dan lingkungan yang penting tetapi peran orang tua juga memegang peranan yang sangat penting dalam prestasi belajar anak.[]
Pengirim :
Intan Khamilatul Khasanah, dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Email : intankhamilatul@gmail.com