HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Di Lhoksukon Gajah Liar Obrak-Abrik Kebun Warga

Lentera 24.com | ACEH UTARA -- Kawanan gajah liar merusak kebun dan tanaman milik warga di kawasan Lubok Tilam dan Babah Buloh Desa Cot Gir...

Lentera24.com | ACEH UTARA -- Kawanan gajah liar merusak kebun dan tanaman milik warga di kawasan Lubok Tilam dan Babah Buloh Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara. Kondisi ini sudah berlangsung lama, tapi sampai sekarang belum ada upaya dari pihak terkait untuk mengatasi persoalan ini. Padahal, kebun warga yang dirusak semakin meluas.


Foto : Ilustrasi
“Ada dua lokasi kebun dan belasan rumah singgah warga yang dirusak kawanan gajah yang berjumlah puluhan ekor, yaitu di Babah Buloh dan Lubok Tilam,” lapor Keuchik Cot Girek, Wagimin kepada Serambi tadi) malam. Kawanan gajah tersebut mulai masuk ke kebun warga pada 15 Ramadhan yang lalu.

Disebutkan, warga di kawasan itu sudah berusaha mengusir kawanan gajah liar itu, dengan menggunakan peralatan seadanya seperti mercon. Tapi, tidak efektif, karena kawanan binatang belalai panjang tersebut memang pergi. Namun, setelah itu kembali lagi ke perkebunan warga. “Ini yang menyebabkan warga kesulitan untuk mengatasinya,” ujar Keuchik Cot Girek.

Wagimin mengungkapkan, kebun warga yang dirusak kawanan poe merah-nama lain gajah-- itu sudah mencapai belasan hektare. Padahal, kebun tersebut berisi pinang, coklat, kelapa sawit dan sejumlah tanaman lainnya. Sedangkan rumah singgah yang dirusak di dua lokasi itu mencapai 16 unit. “Kondisi ini terjadi hampir setiap tahunnya dan sudah berlangsung lama,” katanya.

Ditambahkan, di lokasi sudah dibangun Camp Conservasi Respon Unit (CRU) yang berfungsi untuk mengusir gajah. Namun, sampai sekarang belum difungsikan. “Karena itu, kita berharap pemerintah maupun pihak terkait segera turun tangan dalam menangani persoalan ini,” harapnya.

Sementara warga Cot Girek, Abdullah kepada Serambi juga melaporkan hal serupa. “Kawanan gajah yang diperkirakan mencapai 30 ekor itu, mulai menguasai perkebunan warga di kawasan kami sejak pertengahan Mei 2019. Hingga sekarang masih ada di sekitar kawasan kebun warga,” pungkas Abdullah.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Dedi Irfansyah kepada Serambi mengaku, pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Mereka berjanji dalam waktu dekat akan ini akan menurunkan gajah jinak untuk mengusir kawanan gajah liar tersebut. Namun, sebelumnya pihaknya juga membantu mengirim mercon sebagai bahan untuk mengusir gajah.

Disebutkan, di kawasan tersebut pihaknya juga sudah membentuk kelompok swadaya masyarakat untuk membantu mengusir bila ada kawanan gajah liar. “CRU belum bisa difungsikan karena tidak ada air. Tapi sekarang sudah ada, dan dalam waktu dekat akan difungsikan,” ujar Dedi. [] SERAMBI