Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Jerih payah yang dilakukan TNI dalam berupaya mempermudah arus lalulintas antar Desa dengan membangun badan...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG --
Jerih payah yang dilakukan TNI dalam berupaya mempermudah arus lalulintas antar
Desa dengan membangun badan jalan ternyata tidak sepenuhnya dapat dinikmati
rakyat kecil secara maksimal. Walhasil kinerja TNI yang dilakukan secara maksimal
dengan pengorbanan fikiran, tenaga dan biaya serta cucuran keringat tersebut
lebih banyak dimanfaatkan oleh sejumlah oknum yang mementingkan keuntungannya
saja, tanpa pernah memikirkan kepentingan orang banyak.
Kini kondisi jalan dari Desa Suka Makmur menuju Desa Balingkarang Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh tersebut sudah rusak parah. Kerusakan jalan dimaksud akibat dilalui kendaraan bermuatan balok yang diduga diambil secara ilegal dari hutan yang ada didaerah itu.
Sayangnya, lancarnya mobil pengangkut balok yang diduga ilegal tersebut telah berdampak pada kerusakan jalan hasil buah karya TNI yang usianya pembangunannya belum ada setahun itu. Efek dari sifat mau menang sendiri pihak yang diduga sebagai pemain illegal loging tersebut telah membawa mudharat bagi segenap warga disana, sehingga Desa paling Hulu Aceh Tamiang yang letak Desanya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur kembali seperti jaman dahulu, yakni sebagai desa terisolir.
Kini kondisi jalan dari Desa Suka Makmur menuju Desa Balingkarang Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh tersebut sudah rusak parah. Kerusakan jalan dimaksud akibat dilalui kendaraan bermuatan balok yang diduga diambil secara ilegal dari hutan yang ada didaerah itu.
TNI Manunggal Membangun
Desa (TMMD) adalah salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan
program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga
Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang
dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat.
Namun apa daya, rakyat
kecil yang bermukim di Desa paling ujung Kabupaten Aceh Tamiang tersebut hanya
mampu menerima nasib apes nya saja setelah akses jalan satu satunya yang
dibangun TNI sudah rusak parah. Sementara pengusaha pembalakan kayu hutan yang
memanfaatkan badan jalan tidak memiliki niat untuk melakukan perbaikan.
“Kami sebagai warga
hanya berharap agar para pengusaha balok itu bisa memberikan sedikit kontribusi
dan pengertian serta kesadarannya untuk memperbaiki jalan yang rusak, jalan itu
dibangun oleh TNI kan buat kepentingan bersama, agar seluruh masyarakat dapat
menikmatinya”, ujar seorang warga balingkarang kepada Lentera24, Rabu (13/6).
Dia mengisahkan,
sekitar tahun 2011 lalu Dinas PU Kabupaten Aceh Tamiang membuat jalan terobosan
Suka Makmur-Balingkarang melalui anggaran program percepatan pembangunan daerah
tertinggal dan khusu (P2DTK). Namun demi menunjang kelancaran akses hubungan
darat, pada tahun 2017 yang baru lalu, TNI melalui program TMMD kembali
membangun jalan dimaksud.
Sayangnya, lancarnya mobil pengangkut balok yang diduga ilegal tersebut telah berdampak pada kerusakan jalan hasil buah karya TNI yang usianya pembangunannya belum ada setahun itu. Efek dari sifat mau menang sendiri pihak yang diduga sebagai pemain illegal loging tersebut telah membawa mudharat bagi segenap warga disana, sehingga Desa paling Hulu Aceh Tamiang yang letak Desanya berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Timur kembali seperti jaman dahulu, yakni sebagai desa terisolir.
Diharapkan kepada
intansi terkait, seperti Dinas Kehutanan Provinsin Aceh melalui jajarannya
serta penegak hukum agar mengambil tindakan tegas dan menertibkan pelaku yang
terindikasi sebagai pemain illegal loging. []
L24-002