HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Rakyat Aceh Harus Bangkit dari Kemiskinan

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Bakal calon Gubernur Aceh Abdullah Puteh mengatakan, rakyat provinsi ini harus segera bangkit dari po...

suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Bakal calon Gubernur Aceh Abdullah Puteh mengatakan, rakyat provinsi ini harus segera bangkit dari posisi kemiskinan. 

Terutama ekonomi masyarakat yang berada di wilayah perdesaan, yang berkisar 60% masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Keadaan ini yang mendorong saya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh, di mana ekonomi masyarakat petani dan nelayan harus ada upaya perbaikan," ungkap Abdullah kepada wartawan, Jumat (22/4) usai silaturahmi dengan masyarakat Medang Ara, Kecamatan Karang Baru.

Menurutnya, bila dirinya dipercayakan memimpin Aceh melalui Pemilukada 2017 mendatang, maka revolusi pertanian dan sektor pendukung lainnya akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk menganggarkan dana sebesar 20% dari APBA.

"Tanaman padi merupakan produk pertanian yang cukup potensial," ujarnya.
Seperti hasil pertanian padi di Aceh sekarang ini, menurutnya, masih terkendala dengan sarana dan prasarana, terutama saluran irigasi yang belum merata sehingga masih ada petani yang menanam padi sekali dalam setahun, hanya saat musim penghujan.

"Untuk mencapai program pertanian sesuai harapan, harus mengubah pola atau sistem pengolahan lahan, tidak lagi secara tradisional," cetus mantan Gubernur Aceh ini.

Abdulah menegaskan, dalam rangka mendukung kegiatan dimaksud, Aceh memiliki peluang besar sesuai Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang memperoleh kewenangan membuat bank sendiri, yakni Bank Tani dan Nelayan sehingga masyarakat petani di seluruh Aceh akan mudah mendapatkan pinjaman modal penunjang usaha pertaniannya.

Namun, saat disinggung keterkaitan dirinya pernah terlibat kasus korupsi pembelian helikopter ketika menjabat Gubernur Aceh, dan harus menjalani hukuman penjara, Abdullah menegaskan, dalam kasus itu dirinya tidak pernah menerima uang serupiah pun dari proyek pembelian helikopter yang dibeli untuk menunjang kinerja pemerintahan ketika Aceh masih dilanda konflik.

"Proses pengadaan helikopter saat itu dilaksanakan melalui proses pelelangan, dan harganya pun termurah," tegas Abdullah, seraya menambahkan dia telah berkomitmen mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh melalui jalur independen, dan berharap mendapatkan dukungan dari masyarakat Aceh Tamiang. (indra/medanbisnis)