Mantan Menlu AS Condoleezza Rice mengingatkan bahwa posisi AS dalam segala hal di dunia sedang dalam bahaya. Karena itu, kemampuan AS untuk ...
Demikian
diberitakan kantor berita Associated Press, Kamis (30/8/2012). Rice yang
juga berkulit hitam itu menyatakan, Mitt Romney adalah tokoh yang bisa meraih
posisi itu. Dia berbicara pada konvensi Partai Republik untuk menominasikan
secara resmi Romney sebagai calon presiden menghadapi Presiden AS Barack Obama
pada pemilu November mendatang.
Rice menambahkan bahwa posisi Amerika Serikat, yang dalam
sejarah terbukti paling sukses dalam politik dan ekonomi, kini sedang dalam
bahaya. Dikatakan, Amerika Serikat sudah lama mengemban tugas sebagai pendamba
kebebasan ekonomi dan kebebasan manusia. Jika
AS tidak lagi bisa melakukan itu,
tidak akan ada pihak lain yang akan bisa melakukan itu; dan ini menjadi benih
kekacauan.
Rice tidak menyinggung soal kebangkrutan negara AS akibat
pembebasan pajak selama bertahun-tahun oleh pemerintahan di bawah Partai
Republik. Hal ini telah menyebabkan tumpukan utang negara AS yang mencapai 100
persen terhadap produksi domestik bruto (PDB). Maksimum utang seharusnya
maksimum 60 persen terhadap PDB.
Dia juga tidak menyebutkan praktik penipuan Wall Street
telah menyebabkan kebangkrutan lembaga keuangan AS dan itu semua terjadi selama
pemerintahan Presiden George W Bush (2000-2008). Ketimpangan antara warga kaya
dan miskin juga meninggi selama periode itu.
Ekonom Joseph E Stiglitz adalah pengkritik keras Bush dengan
peringatannya bahwa perang yang tidak perlu di Afganistan dan Irak telah
menggerogoti kekuatan keuangan negara AS. Hal serupa itu juga sudah pernah
diingatkan ekonom Paul Krugman, bahwa pembebasan pajak pada warga kaya
membahayakan anggaran Pemerintah
AS. Tumpukan utang, ketimpangan,
dan defisit anggaran negara serta kebangkrutan korporasi adalah beban utama yang
dihadapi Obama dalam empat tahun terakhir.| Kompas.com