HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dipukul Polisi Saat Demo, 3 Guru Lapor Propam

Tiga guru peserta aksi unjuk rasa menuntut mundurnya Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (02/6/2012), me...

Tiga guru peserta aksi unjuk rasa menuntut mundurnya Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (02/6/2012), menjadi korban pemukulan aparat kepolisian. Korban kini melaporkan oknum polisi itu ke Propam Polres Pamekasan.

Ketiga guru tersebut adalah Elly Andika yang mengalami luka cakar di bawah mata kiri dan lebam di belakang telinga kiri, Agus mengalami benjol di bagian kepala, dan Fawaid dengan luka cakar di bagian leher. Elly kemudian dilarikan ke instalasi gawat darurat (IGD) RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan untuk menjalani visum. Dua rekan Elly yang menjadi korban pemukulan tidak menjalani visum sebab lukanya tidak parah.

Kepada wartawan, Elly mengaku merasakan sakit di telinga kiri setelah dipukuli oleh aparat kepolisian. "Saya mencoba melindungi korlap aksi karena terjadi kericuhan. Namun, kemudian saya dihajar oleh beberapa polisi," kata Elly.

Ia menambahkan, setelah dipukuli, ia diseret menjauh dari pintu masuk kantor Kemenag Pamekasan tempat para pengunjuk rasa menggelar aksinya. "Saya sempat pingsan, namun kemudian saya ditolong teman saya untuk dilepaskan polisi," ujarnya.

Zainal Abidin, koordinator aksi guru yang mengatasnamakan Persatuan Guru Pamekasan (PGK) di bawah Kemenag Pamekasan, menyayangkan aksi kekerasan terhadap para guru. "Aksi yang kami jalankan tidak anarkis. Persoalan kami melempar kantor dengan tomat, itu sebagai bentuk kekecewaan kami kepada Kepala Kemenag yang arogan dan sering menantang adu fisik dengan guru dan karyawannya," kata Zainal.

Pemukulan terhadap pengunjuk rasa itu, kata Zainal, akan dilaporkan kepada Propam Polres Pamekasan karena pelakunya adalah anggota Polres Pamekasan. "Nama anggota polisi yang melakukan aksi kekerasan kepada guru sudah kami kantongi. Harapan kami ada tindakan tegas kepada polisi tersebut karena tidak pantas polisi melakukan aksi kekerasan tanpa ada sebab yang jelas," katanya.| Taufiqurrahman | Laksono Hari W,Kompas.com