HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Perlunya Sikap yang Baik dan Benar dalam Mengikuti Perayaan Ekaristi

Penulis Roswita Sada Seko NIM 17125165 Kelas 1B,  Prodi Pendidikan Musik,  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kampus Universitas Katolik ...

Penulis Roswita Sada Seko
NIM 17125165
Kelas 1B, Prodi Pendidikan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kampus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Lentera24.com - Hallo teman-teman. Apakah kalian sering mendengar dan diharuskan mengimplementasikan sikap yang baik dan benar dalam mengikuti perayaan ekaristi? Tentunya hal tentang bagaimana kita bersikap baik dan benar dalam mengikuti perayaan ekaristi sudah tidak asing lagi di telinga kita karena hal ini sudah diajarkan dalam lingkup pembelajaran yang paling kecil yaitu dalam lingkup keluarga hingga pada lingkup yang lebih luas. Subjek dalam pembelajaran seseorang serta pengajaran yang diperoleh sangat mempengaruhi bagaimana cara ia menerapkan atau mengimplementasikan sikap tersebut. 

Seseorang yang berperan sebagai subjek dalam pembelajaran perlu memperhatikan kesamaan antara ilmu pengetahuan yang didapat terkait sikap yang baik dan benar dalam perayaan ekartisti dan praktiknya dalam kehidupan spiritualitas seseorang agar tidak terjadi penyimpangan antara ilmu yang didapat dan praktiknya.

Kita sebagai umat yang memiliki keyakinan iman Katolik tentunya tahu bahwa perayaan ekaristi merupakan perayaan Kudus yang menjadi puncak dan sumber seluruh kehidupan umat Kristiani. Perayaan ekaristi juga menjadi jembatan bagi umat Gereja untuk bertemu Tuhan lewat roti dan anggur yang diimani sebagai Tubuh dan Darah Kristus menjadi makanan rohani yang dapat menguatkan iman manusia.

 Perayaan ekaristi merupakan sakramen utama dalam Gereja Katolik sebagai perjamuan syukur untuk mengenang karya penyelamatan Yesus Kristus. Dengan menyambut Tubuh dan Darah Kristus bagi orang yang sudah dibaptis dan diurapi menjadi anggota Tubuh Kristus yaitu Gereja, sesuai dengan sabda Tuhan: Yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia (Yoh. 6:56). 

Sikap yang baik dan benar dalam mengikuti perayaan ekaristi bukanlah suatu hal biasa. Dalam mengikuti perayaan ekaristi, sikap yang ditunjukan bukan semata-mata hanya untuk melaksanakan peraturan Gereja yang harus diikuti, melainkan sikap yang harus diikutsertakan dengan bentuk penghayatan iman dan kerendahan hati sebagai bentuk penghormatan yang ikhlas dan penuh iman terhadap pengorbanan Yesus Kristus melalui doa-doa yang dilantunkan dalam perayaan ekaristi. Selain dengan doa-doa yang dilantunkan dalam perayaan ekaristi, perlu kita ketahui bersama bahwa aksi nyata yang kita tunjukan juga penting dengan berdasar pada perintah-perintah yang telah Allah tetapkan. Keseimbangan antara doa dan tindakan kita sebagai umat Kristiani perlu perhatikan. Hal ini dapat menjadi refleksi bagi diri kita, apakah keseimbangan tersebut sudah dapat kita lakukan? Atau masih terjadi penyimpangan antara keduanya?

Kita sebagai umat Kristiani perlu memahami bahwa sikap yang baik dan benar dalam mengikuti perayaan ekaristi perlu dipahami dengan sungguh-sungguh karena perayaan ekaristi merupakan sakramen yang menjadi inti dari kehidupan Gereja dan momen sakral di mana kita dapat mengingat kembali tentang bagaimana pengorbanan Yesus Kristus bagi umat manusia.(*)