Penulis Rifaldo Selan Mahasiswa Semester 1 Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya ...
Penulis Rifaldo Selan Mahasiswa Semester 1
Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Katolik Widya Mandira
Lentera24.com Menurut saya, perbedaan cara memahami Alkitab punya dua sisi. Satu sisi, bener-bener sering bikin pemisahan kayak ada keluarga yang bertengkar karena satu pihak mau ikut gereja yang izinkan wanita jadi pendeta, yang lain nggak setuju. Atau komunitas yang saling menjauh karena beda pandangan soal apakah boleh makan babi atau nggak.
Tapi sisi lain, keragaman ini juga bikin umat Kristen lebih kaya. Alkitab itu teks yang kompleks, ditulis di zaman yang beda. Kalo banyak cara ngerti nya, kita bisa temuin makna baru yang belum terlihat sebelumnya. Contohnya, ada teman saya yang fokus ke ayat tentang "menolong yang miskin" — dia jadi sukarelawan di panti asuhan tiap minggu.
Ada yang lain lebih fokus ke ayat tentang "doa pribadi"- dia sering bikin pertemuan kecil buat berbagi pengalaman spiritual. Keduanya itu bagian dari ajaran Kristen yang penting, dan kalo mereka saling hormat, mereka bisa belajar satu sama lain: yang fokus ke sosial bisa mengingatkan yang lain tentang tanggung jawab sama orang lain, dan yang fokus ke spiritual bisa mengingatkan tentang hubungan dengan Tuhan.
Jadi, bukan cuma salah satu, tapi tergantung bagaimana kita kelola perbedaan itu.(*)
