Direktur Eksekutif Gerakan Srikandi Aceh Bangkit (GeuSABA), Siti Maryam Bt Ali Nordin, S.Ag Lentera24.com | BANDA ACEH - Direktur Eksekutif...
Direktur Eksekutif Gerakan Srikandi Aceh Bangkit (GeuSABA), Siti Maryam Bt Ali Nordin, S.Ag
Lentera24.com | BANDA ACEH - Direktur Eksekutif Gerakan Srikandi Aceh Bangkit (GeuSABA), Siti Maryam Bt Ali Nordin, S.Ag, menilai kebijakan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang merazia kendaraan berplat BK asal Aceh adalah tindakan diskriminatif, arogan, dan melecehkan Aceh. Kebijakan ini tidak hanya melukai semangat kebersamaan antar-provinsi, tetapi juga merusak sendi persatuan dalam bingkai NKRI. Minggu, 28 September 2025
Aceh tidak boleh tinggal diam, apalagi hanya merespons secara emosional. Saatnya Aceh bangkit dengan langkah nyata, strategis, dan tegas untuk memperkuat kemandirian ekonominya. Karena itu, GeuSABA mendesak:
1. Menutup total jalur ekonomi Aceh ke Sumut. Komoditas pertanian, hasil tambang, dan CPO Aceh tidak boleh lagi disalurkan melalui jalur distribusi ke Sumatera Utara atau ekspor via Pelabuhan Belawan.
2. Menghidupkan kembali pelabuhan Aceh. Pelabuhan Kuala Langsa, Krueng Geukueh, dan Malahayati harus difungsikan penuh sebagai jalur utama ekspor Aceh.
3. Menguatkan identitas Aceh lewat plat BL. Seluruh BUMN yang beroperasi di Aceh wajib menggunakan kendaraan berplat BL. Masyarakat Aceh ber-KTP Aceh harus segera melakukan mutasi kendaraan ke plat BL sebagai bentuk kedaulatan dan harga diri.
Direktur Eksekutif GeuSABA dalam press release nya menegaskan bahwa Aceh harus bisa lebih mandiri dan tidak boleh tunduk.
"Aceh tidak boleh lagi tunduk dan menjadi penonton. Tutup jalur ekonomi ke Sumut, hidupkan kembali pelabuhan Aceh, dan tegakkan marwah Aceh sebagai bangsa yang bermartabat dan mandiri." Tegas Siti Maryam. [] L24.Zal