HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Manifestasi Nilai-Nilai Budaya dan Bangsa Dalam Era Post-truth

Naila Intan Salsabila, Mahasiswi Semester 1 Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Sunan Ampel Surabaya Lentera24.com  -  Indonesia mer...

Naila Intan Salsabila, Mahasiswi Semester 1 Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Sunan Ampel Surabaya

Lentera24.com Indonesia merupakan negara Maritim, yang mana sebagian besar wilayahnya perairan, sehingga identitas nasional perlu dijaga dan dipertahankan sebagai bentuk ciri khas yang dapat membedakan bangsa Indonesia dan bangsa lain. Manifestasi nilai-nilai budaya dan bangsa dapat terlihat dalam berbagai aspek yang membentuk keunikan dan kekuatan bangsa Indonesia terutama aspek budaya sosial dan politik. Nilai-nilai tersebut merupakan pedoman yang membentuk karakter dan identitas suatu bangsa.

Pada era post-truth dimana kebohongan bisa menyamar menjadi kebenaran, informasi juga lebih didasarkan pada emosi dan keyakinan pribadi daripada secara objektif. Dalam tantangan ini sangat dibutuhkan untuk manifestasi nilai-nilai budaya dan bangsa yang positif untuk kritis, toleran dan berlandaskan kebenaran. Budaya adalah bagian dari identitas yang mendasari bagaimana suatu bangsa berperilaku dan berinteraksi. Budaya yang unik membuat bangsa Indonesia dikenal oleh bangsa lain yang kaya akan budaya dan tradisi.

Membangun Kekuatan Identitas Nasional Dalam Melawan Disinformasi 

Membangun kekuatan identitas nasional dalam melawan disinformasi merupakan hal penting untuk mencegah hilangnya karakteristik yang telah dimiliki oleh bangsa, di era digitalisasi ini perkembangan teknologi yang semakin canggih dan segala informasi begitu cepat proses penyebarannya, melalui berita, data, media sosial yang tersebar dalam hitungan detik. 

Hal ini membuat masyarakat mudah mengakses informasi dari berbagai sumber, namun keberagaman yang menimbulkan tantangan untuk memilih informasi mana yang valid dan mana informasi yang mengandung disinformasi. Tak hanya itu, seseorang hanya terpapar pada informasi yang sesuai dengan pandangannya, hingga mendefinisikan segala informasi berdasarkan pengelihatannya. Perlu adanya pengenalan identitas nasional dalam menjaga stabilitas sosial, persatuan bangsa dan keutuhan negara melalui cara:

Pendidikan Yang Menanamkan Nilai-Nilai Nasional 

Melalui pendidikan dengan menanamkan nilai-nilai nasional melalu sejarah negara, budaya dan ideologi nasional melalui ideologi Pancasila yang mana menjadi landasan bagi bangsa Indonesia. 

Ideologi Negara Indonesia yang terdiri dari lima sila Pancasila memiliki makna tersendiri adanya nilai Ketuhanan pada sila-1 yang mana sila ini bermakna bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, sila ke-2 yang memiliki makna bukti bahwa Negara Indonesia menghargai Manusia secara Adil dan Beradab, sila ke-3 memiliki arti meskipun Bangsa Indonesia memiliki Karakteristik yang berbeda tetap harus bersatu dengan perbedaan yang ada. Sila ke- 4 memilki makna bahwa kekuatan Rakyat Indonesia dan mengutamakan Musyawarah dan yang terakhir sila ke-5 memiliki makna Indonesia memilki tanggung jawab dan kewajiban untuk memakmurkan setiap orang, dengan hal itu adanya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam yakni adanya sikap tidak toleran yang mengusung ideologi pancasila, dan di samping itu penyalahgunaan media sosial yang banyak mengandung hoax Sehingga masyarakat tidak boleh terlepas dari ideologi bangsa sebagai landasan berpikir dalam melawan disinformasi. 

Meningkatkan Partisipasi Warga Dalam Demokrasi 

Dengan meningkatkan partisipasi warga dalam demokrasi, masyarakat bisa menyuarakan pendapat kebenaranya melalui demokrasi, musyawarah, pada dasarnya demokrasi juga merupakan bagian dari identitas nasional, dengan Identitas nasional yang kuat akan mendorong masyarakat untuk lebih kritis terhadap informasi yang beredar dan lebih aktif dalam melawan hoaks.

Fungsi Identitas Nasional pada Era Post-truth 

Pada era Post-truth yang mana kebenaran objektif yang sering kali diabaikan, sementara opini pribadi yang ditempuh melalui emosi lebih mendominasi asumsi publik, sehingga fungsi Identitas Nasional pada era tersebut sebagai pembentukan karakter bangsa dalam berpikir kritis, analisis, untuk mencegahnya segala bentuk informasi yang masih diragukan kebenarannya. 

Di tengah informasi yang beredar pada media sosial kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan agar masyarakat dapat menelaah informasi secara objektif, mengetahui sumbernya dan bisa membedakan antara fakta dan opini, tak hanya itu fungsi Identitas Nasional pada era post truth juga bisa dengan cara: 

Memperkuat Rasa Persatuan dan Kesatuan 

Pada era post truth dapat memicu perpecahan dikarenakan perbedaan pendapat atau maraknya disinformasi,Namun dengan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan dalam keragaman identitas nasional berfungsi untuk memperkuat rasa persatuan di setiap individu yang memiliki pandangan yang beragam, dengan diterapkan sikap toleransi, kerja sama untuk menjaga keharmonisan sosial dan rasa kebersamaan di tengah perbedaan yang ada.

Menjaga Kelestarian Nilai-Nilai Budaya 

Nilai-nilai lokal pada Era Post-truth sering kali terancam oleh pengaruh globalisasi yang tidak sesuai dengan karakter bangsa. Identitas Nasional berfungsi sebagai penjaga nilai-nilai budaya seperti, kearifan lokal,norma sosial,dan tradisi yang telah berkembang di masyarakat. Dalam menghadapi pada era post truth di arus globalisasi yang dapat mengikis jati diri bangsa. Melalu penguatan identitas nasional, masyarkat bisa melestarikan nilai-nilai yang penting, dengan gotong royong, musyawarah, dan rasa saling menghargai.

Pada era post truth ini Identitas nasional tidak hanya sebagai simbol kebanggaan, namun juga memiliki fungsi untuk membantu menyaring informasi dan mempertahankan nilai-nilai budaya. Pada nilai nilai budaya di era past truth dimana fakta yang kabur dan narasi yang dipilih oleh masyarakat, sehingga menimbulkan perbedaan pendapat dari berbagai penjuru, namun dengan nilai nilai yang ada pada budaya indonesia ini seperti halnya toleransi, gotong royong, Masyarakat dapat disatukan dengan nilai - nilai tersebut untuk menghindari perpecahan atau diskriminasi meskipun terdapat perbedaan pendapat maupun pilihan dalam kehidupan sehari-hari.

Politik Identitas dan Ancaman Terhadap Persatuan Bangsa 

Politik identitas merupakan suatu pendekatan politik yang mengutamakan identitas kelompok tertentu seperti agama, suku, ras, atau golongan, sebagai dasar dalam mengambil sikap Politik Identitas ini kemudian digunakan untuk memobilisasi dukungan dan membentuk koalisi politik. 

Politik Identitas cenderung memicu perpecahan dan polarisasi dalam masyarakat, karena mengutamakan perbedaan daripada persamaan,tah hanya itu, politik identitas sering kali dimanfaatkan oleh pihak pihak tertentu untuk meraih keuntungan politik, dengan cara membangkitkan sentimen negatif terhadap kelompok lain. Ancaman yang terjadi terhadap persatuan bangsa:

Memudarkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Politik identitas dapat mengikis nilai-nilai kebangsaan seperti pancasila yang menjunjung tinggi persatuan dalam keberagaman.

Mengancam Stabilitas Negara 

Dalam jangka panjang identitas nasional panjang, jika tidak terkendali dapat mengancam stabilitas negara dan bahkan memecah belah bangsa. 

Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan upaya bersama dari seluruh komponen bangsa mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga individu.***