HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Miris, Setelah Warga jadi Korban, PT. Medco Terkesan Tidak Peduli

Lentera 2 4 .com   |   ACEH TIMUR   - Seperti pemberitaan sebelumnya, Puluhan warga yang berdekatan dengan Sumur Gas AS-11 di Desa Panton Ra...

Lentera24.com | ACEH TIMUR - Seperti pemberitaan sebelumnya, Puluhan warga yang berdekatan dengan Sumur Gas AS-11 di Desa Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam Aceh Timur, mengalami keracunan massal, Jumat (9/4/21). Diduga, mereka terhirup Asap Flare (gas beracun) dari pencucian Sumur Gas tersebut.

Ironisnya pihak Perusahaan terkesan tidak serius nyaris tidak peduli terasa terabaikan, malah tiba tiba menjadi pahlawan kesiangan, dimana sampai malam ini pukul 21.20 WIB, logistik makanan dan para warga yang mengungsi ke Kantor Camat setempat tidak ada, terlihat dilokasi pihak PT.Medco hanya membawa tikar plastik untuk alas tidur para pengungsi, sedangkan bantuan makanan yang ada hanya bantuan reaksi cepat dari Pemkab Aceh Timur, Anggota DPRK A.Timur M.Yahya YS, Tokoh muda dari Banda Alam H.Sulaiman Tole serta beberapa dermawan lainnya.

H. Ayyub SKM, M.Si Asisten 2 Sekdakab Aceh Timur saat diwawancarai  Lentera24.com Sore sekira pukul 17.35 WIB dilokasi Pengungsian mengatakan Pemkab Aceh Timur bergerak cepat lakukan penanganan atas kejadian ini, juga dibantu oleh rekan rekan lainnya.

"Kami Atas nama Pemkab Aceh Timur langsung bergerak cepat melalui berbagai stakeholder, baik itu Dinkes, BPBD, dan lainnya untuk menangani kejadian ini, Pemerintah juga akan memanggil Pihak PT. Medco E&P Malaka untuk mengklarifikasi terkait kejadian keracunan ini, dan juga perlu diteliti oleh pihak pihak terkait, Sesuai dengan hasil duduk bersama pihak PT. Medco, Muspika Banda Alam, tokoh masyarakat, juga rekan DPRK, maka PT. Medco akan bertanggung jawab atas ini semua," ujarnya.

Namun saat Lentera24.com mempertanyakan terkait logistik dan keperluan lainnya, H.Ayyub menjawab hanya dari Pemkab dan dermawan lain yang ada.

"Dalam hal logistik makanan hanya dari Pemkab dan dermawan lainnya, antara lain dari Bang Yahya Boh kayee, H. Sulaiman Tole yang juga Putra Banda Alam, akan tetapi kalau dari pihak PT. medco belum ada," timpalnya.

Hal tersebut bertolak belakang dengan pantauan Media ini dan rilis yang dikirimkan oleh Salah satu Humas PT.Medco kepada Lentera24.com melalui Whatshapps yang diterima
pukul 18.09 WIB.

Ini rilisnya : MEDCO E&P MALAKA TERUS DAMPINGI WARGA TERDAMPAK ASAP FLARE

Idi Rayeuk, 9 April 2021 – Sebanyak 57 warga Desa Panton Rayeuk T, Aceh Timur, yang terdampak  asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 telah mendapatkan pengobatan dari Puskesmas dan diperbolehkan pulang. Sementara, 11 warga lainnya saat ini tengah dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Tim Medikal Medco E&P Malaka terus mendampingi warga saat pengobatan di Puskesmas dan rumah sakit. Perusahaan akan terus memonitor kesehatan dan menyalurkan kebutuhan warga terdampak serta terus berkoordinasi dengan Pihak Puskesmas dan instansi terkait lainnya.

“Perusahaan akan terus fokus menangani warga yang terdampak kejadian ini, baik terkait kesehatan maupun kebutuhan logistik warga tersebut,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi.

Sumur AS 11 saat ini sedang dalam proses perawatan rutin. Perusahaan telah menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jum'at (9/4/21) pagi. [] L24.Zal.

Teks foto : Kondisi warga di Kantor Camat Banda Alam sebagai tempat pengungsian. (Syafrizal/Lentera24.com).