HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Ini Pengakuan Warga Panton Rayeuk T, Terkait Keracunan Massal

Lentera 24 .com   |   ACEH TIMUR   - Adanya puluhan warga Gampong Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam Aceh Timur yang mengalami keracunan m...

Lentera24.com | ACEH TIMUR - Adanya puluhan warga Gampong Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam Aceh Timur yang mengalami keracunan massal akibat menghirup bau Gas yang diduga karena adanya pembersihan /pencucian sumur Gas milik PT.Medco E&P Malaka yang berjarak hanya beberapa Ratus Meter dengan pemukiman warga, Jum'at (9/4/21).


Tiwariah (58) warga Gampong Panton Rayeuk T mengaku saat dimintai keterangan oleh Lentera24.com mengaku mencium bau aneh seperti telur busuk dan beberapa saat kemudian berubah lagi baunya.

"Awalnya saya mencium bau busuk, baunya seperti telur ayam busuk dan setelah itu baunya berubah seperti bau karet ban terbakar sehingga akibat menghirup bau tersebut rasanya masuk kedalam otak saya, walaupun saya tutup hidung namun bau tetap masuk sehingga saya mengalami  mual mual,akan tetapi tidak bisa muntah dan pusing pusing serta dada saya terasa sesak," demikian ungkapnya.

Sementara itu, Ainsyah (40) warga Gampong yang sama juga mengalami hal yang sama,

"Baunya tidak dapat ditantang, sehingga saya tidak bisa bernafas dan terasa sesak dan sakit sekali rasanya," ujar Ainsyah,

Kapolsek Banda Alam IPDA Irwan Hadi Sagala saat dimintai keterangan oleh media ini mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan Informasi terkait keracunan Massal ini.

"Kita saat ini sedang mengumpulkan Informasi terkait warga Desa Panton Rayeuk T yang terpapar keracunan Massal ini yang belum dapat dipastikan penyebabnya sehingga perlu adanya tim dari dinas terkait yang melakukan pemeriksaan akan kejadian ini dan Kami menghimbau untuk melakukan evakuasi terhadap warga ke tempat yang lebih aman," ucap Kapolsek.

Selanjutnya, Samsul Bahri Keuchik Gampong Panton Rayeuk T mengatakan jika perusahaan belum ada titik temunya dengan masyarakat Panton Rayeuk T jangan pernah melakukan kegiatan lagi di daerah itu.

"Prioritaskan dulu masalah ini, jadi jangan ada dulu kegiatan di lokasi sumur gas, sebelum semua ini jelas, jangan kami rakyat yang jadi korban," ketusnya dengan nada kesal.

Samsul Bahri juga mengatakan bahwa disaat kejadian itu terjadi, sekira pukul 08.30 WIB, ia langsung menuju dan menemui Pihak Security PT.Medco untuk meminta agar kegiatan segera dihentikan,mengingat banyak warganya yang mengalami gejala keracunan.

"Melihat itu semua, saya berinisiatif datang ke lokasi, untuk meminta agar pembersihan/pencucian sumur gas segera dihentikan, namun hampir terjadi bentrokan dengan pihak Security PT.Medco, saya sangat marah, sampai saya hampir meninju Salah satu Security yang bersitegang dengan saya, tapi saya dapat menahan emosi, saya meninju body mobil milik perusahan itu, tulang tangan saya sampai retak,"timpalnya sambil menunjukkan tangan yang sudah dibalut perban.

Secara terpisah, Munir Tokoh Masyarakat setempat kepada Lentera24.com mengatakan bahwa ada ketidakjelasan Pihak Perusahaan terkait lahan lahan warga yang jaraknya berdekatan dengan sumur gas tersebut.

"Aneh memang, Kami pemilik lahan yang ada disekitaran lokasi, dilarang memasuki lahan kami untuk bekerja, akan tetapi tidak ada Kompensasi, bahkan kami di usir  oleh pihak keamanan ketika hendak ke lahan, Ada apa ini?, lahan milik kami, kenapa mereka harus melarang kami untuk mencari rezeki, kompensasi pun tak ada," ucap Munir kesal. 

Kepala Puskesmas Kecamatan Banda Alam Rasyidin SKM kepada media ini mengatakan bahwa kedatangan warga  ke puskesmas dengan keluhan sesak,mual dan pusing.

"Sekitar jam 09.30 WIB satu orang  datang ke puskesmas dan terus bertambah dan mereka mengeluh sesak, batuk, mual mual dan muntah, pihak kami langsung menangani pertolongan pertama, sudah ada 10 orang yang rujuk Ke rumah Sakit yang ada di Aceh Timur untuk penanganan lebih lanjut," demikian ungkapnya. [] L24.Zal. 

Teks foto : Kondisi warga yang alami keracunan hendak di Rujuk ke Rumah Sakit Zubir Mahmud Aceh Timur. (Syafrizal/Lentera24.com).