Lentera 24 .com | ACEH TIMUR - PT. Medco E&P Malaka Blok A merupakan Perusahaan Minyak dan Gas yang beroperasional di Blang Nisam Keca...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - PT. Medco E&P Malaka Blok A merupakan Perusahaan Minyak dan Gas yang beroperasional di Blang Nisam Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur, kembali menjadi sorotan publik dan masyarakat lingkar tambang, pasalnya dengan akan di laksanakan kegiatan Prepare pada sumur gas Alue Siwah dengan metode Acid Fracturing.
Tokoh masyarakat Indra Makmu, M. Irwandi minta kepada pihak PT. Medco E&P Malaka lebih transparan terkait sosialisasi kegiatan seperti Acid Fracturing di sumur gas produktif Alue Siwah.
Hal itu dikarenakan kegiatan tersebut berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat serta berdampak pada lingkungan hidup sekitar kegiatan proyek, Sabtu (13/3/21).
Apalagi menurut Ustazd Wandi sapaan akrab M.Irwandi Bahwa adanya dugaan H2S di sumur gas Alue Siwah dan beresiko Tinggi bagi kesehatan manusia.
"Sumur gas Alue Siwah diduga mengandung H2S yang memiliki resiko tinggi bagi kesehatan manusia, walaupun kita percaya secara tekhnis kegiatan proyek dikerjakan secara profesional dan pertimbangan yg matang. Namun eror human atau eror machine juga menjadi perhatian dan kekhawatiran kita," ujarnya.
Lebih Lanjut Ustazd Wandi mengatakan Kekhawatiran tersebut bukan tidak beralasan, mengingat masyarakat sekitar proyek gas Medco sudah mengalami mencium bau tidak sedap dari operasional pada tahun 2019 silam, dengan endingnya harus menurunkan tim peneliti dari IPB Bogor.
Ustat Wandi juga menegaskan Perusahaan harus lebih intens melakukan sosialisasi setiap kegiatan yang mengandung resiko.
"Sebagai perusahaan publik, kami mendesak PT.Medco E&P Malaka lebih intens melakukan sosialisasi terbuka terkait kegiatan yang mengandung resiko, jadi tidak seperti kegiatan sosialisasi yang sepengetahuan kami sudah di lakukan di desa Jambo Balee dan Alue Ie Mirah dengan menggabungkan kegiatan sosial amal (charity) santunan anak yatim dengan sosialisasi pekerjaan proyek acid fracturing.
Kami menilai bahwa ini dua kegiatan berbeda, semestinya terpisah mengingat medco adalah perusahan yang berkomitmen pada sustinable development pada ke pedulian pada keberlangsungan lingkungan hidup sangat penting untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan kerja," tambahnya.
"Sungguh ironi jika ada pekerjaan yang mesti di buka pada publik dilaksanakan terkesan asal-asalan dengan mengejar jam tayang yang penting ada, namun tidak memperlihatkan aspek daya guna dan manfaat sosialisasi tersebut,"tandas Ustazd Wandi.
Ia juga mendesak agar BPMA selaku Regulator agar dapat meningkatkan fungsi control.
"Oleh karenanya kami mendesak BPMA selaku regulator agar dapat meningkatkan fungsi control. kegiatan eksploitasi serta eksplorasi sumber daya alam Aceh, terutama operasional Blok A Aceh Timur benar benar dapat bermanfaat bagi rakyat dan dapat menumbuhkan peningkatan perekonomian masyarakat lingkar tambang," tutup Ustad Wandi dalam rilisnya. [] L24.Zal.
foto : M.Irwandi (Ustazd Wandi) Tokoh Masyarakat Kecamatan Indra Makmu