HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Terkait Dugaan Ulama Kharismatik Aceh Terpapar Covid-19, Ketua FPI Aceh Angkat Bicara

Lentera 24 .com | ACEH TIMUR -- Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk. Muslim At-Thahiry angkat bicara pasca beredarnya berita tenta...


Lentera 24.com | ACEH TIMUR -- Ketua Front Pembela Islam (FPI) Aceh Tgk. Muslim At-Thahiry angkat bicara pasca beredarnya berita tentang salah satu pimpinan dayah yang juga ulama kharismatik Aceh, Teungku H. Hasanoel Basri atau yang akrab disapa Abu Mudi, diduga terpapar covid-19.


Pemberitaan itu sempat menghebohkan publik, dan menuai pro-kontra ditengah masyarakat Aceh. Karena itu, Ketua FPI Aceh yang juga salah satu pimpinan dayah, mengingatkan, agar tidak ada oknum yang sengaja mencari keuntungan dibalik isu covid-19.

“FPI Aceh mengingatkan dengan tegas kepada Pemerintah Aceh dan semua rumah sakit di Aceh, jangan menjadikan isu carona sebagai lahan bisnis. Stop pembohongan, stop vonis memvonis Covid-19 sesuka hati terhadap rakyat,” kata Tgk Muslim dalam rilisnya kepada Media, Rabu malam 22 Juli 2020.

Ketua FPI Aceh itu mengaku heran, sebelumnya Aceh telah ditetapkan sebagai zona hijau, tapi kemudian malah banyak berita mengenai masyarakat yang positif virus corona. Ia menduga ada pihak yang sengaja bermain dibalik isu covid.

“Semacam ada usaha dari pihak tertentu untuk menjadikan Aceh sebagai zona merah, agar mudah meraup keuntungan baik dari dana covid yang disediakan oleh Pemerintah atau dari bantuan badan kesehatan dunia,” katanya menduga.

“Bahkan, mungkin ada bantuan dana segar dari musuh Islam, karena musuh Islam mereka sangat diuntungkan dengan isu covid, bahkan mereka sengaja membesar-besarkan isu covid agar umat Islam pecah belah dan jauh dari ajaran agama.”

Tgk Muslim menegaskan, jangan ada pihak yang main-main dengan isu Covid di Aceh. Dan, jangan sembarangan memvonis siapa pun di Aceh positif Covid. “Karena di Aceh tak ada covid, yang ada usaha untuk mengcovidkan, bahkan ada upaya mengcovidkan ulama-ulama karismatik Aceh, agar ditinggalkan oleh umat, dan agar pesantren-pesantren bisa ditutup,” ungkapnya.

FPI Aceh juga mendesak Plt Gubernur Aceh melalui Dinas Kesehatan agar turun tangan dan bersikap tegas terhadap rumah sakit yang memvonis pasien sesuka hati. “Dan tangkap para pembohong,” tegasnya.
Murid Habib Rizieq Shihab itu juga mengajak seluruh pimpinan dayah di Aceh, agar tidak mudah menerima rapid tes terhadap santri, apa lagi terhadap pimpinan dayah atau guru dayah.

“Kami juga mengajak semua santri yang ada di dayah seluruh Aceh serta jamaah masjid, untuk membaca Yasin Fadhilah serta Waqulja, di dayah dan masjid. Agar Allah segera melahirkan yang haq dan menghancurkan yang bathil, dan Allah hancurkan musuh-Nya dan musuh kita,” jelas Tgk Muslim.

Khususnya mengenai pemberitaan dan vonis Covid-19 oleh RSUZA kepada Abu Mudi, FPI Aceh mengaku tidak bisa terima. Sebab hal itu diungkap ke publik begitu cepat. “Kami tidak terima, dan kami mengajak para santri untuk melawan kebohongan,” ajaknya.

Sebelumnya, Ketua DPW Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Aceh, Tgk Sayid Abdullah, dan Anggota DPRA dari Komisi V Muslim Syamsuddin juga mengomentari soal publikasi ke media bahwa Abu Mudi positif covid-19.[]L24.Zal