HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Acara Tanam Pohon. Secara Teori Gawean Lapas, Tapi Prakteknya Karya DLH

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Penanaman pohon dipekarangan Istana Karang, Jumat (22/3) yang digelar oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Penanaman pohon dipekarangan Istana Karang, Jumat (22/3) yang digelar oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Kualasimpang, Kabupaten Aceh Tamiang yang melibatkan berbagai komponen, mulai kepala Daerah, Ketua DPRK, Dan unsur Forkopimda serta sejumlah pejabat SKPK terlihat penuh semangat.


Bupati Aceh Tamiang, H.Mursil sedang menanam pohon dipekarangan Istana Karang, Karang Baru, Jumat (22/3).
Namun ada satu hal yang membuat hati menjadi patah semangat ketika melihat langsung dari kegiatan tersebut. Ibarat kapal perang yang berukuran raksasa hanya diisi oleh 7 personel prajurit, artinya acara yang dihadiri oleh pembesar daerah dan Forkopimda itu  hanya menanam sebanyak 100 batang anak pohon.

Informasi yang berhasil dikutip, dalam kegiatan dimaksud ternyata banyak melibatkan peran pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat, namun sayangnya keterlibatan DLH  itu tidak terekspos. Bahkan sampai-sampai sosok Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Sayed Mahdi, M.Si, yang hadirpun luput dari sambutan ucapan selamat datang atau salam penghormatan dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan setempat, Davy Bartian, BC,IP.,S.Sos.,MM saat menyampaikan kata sambutannya.

Yang paling menarik, acara yang secara umum diketahui gaweannya Lapas Kelas II B Kualasimpang itu, hanya sebagian kecil saja yang ditanganinya. Namun  seperti halnya pekerjaan pembersihan (pembabatan) lokasi penanaman, korek lobang, serta pekerjaan menanam pohon sisa acara seremoni hingga selesai juga dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Aceh Tamiang.

Kabid Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan (pertamanan) pada DLH,  H.Zulkifli, S.Hut membenarkan kalau pengorekan lubang, penanaman pohon hingga rampung, sampai penyediaan kursi undangan serta tratak acara merupakan upaya dari DLH.

"Ini yang membabat rumput pekarangan Istana Karang juga orang kita, setidaknya untuk urusan babat rumput aja memakan waktu sampai dua hari, belum lagi pekerjaan lainnya," beber Zulkifli kepada Lentera24.

Pantauan Lentera24, Bupati Aceh Tamiang, H.Mursil beserta para undangan lainnya hanya melakukan penanaman secara simbolis yang jumlahnya hanya belasan atau puluhan batang saja, selanjutnya anak pohon kayu yang belum tertanam diangkat keluar lokasi acara oleh petugas pertamanan DLH.

"Sisa anak pohon itu diserahkan kepihak kami untuk ditanam sampai selesai," tukas orang yang akrab disapa Pak Haji ini. [] L24-002