Bencana Badai di Montana Oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah DATANGNYA hari kiamat adalah suatu kepastian. Hanya, berita ...
![]() |
Bencana Badai di Montana |
Oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah
DATANGNYA hari kiamat adalah suatu kepastian. Hanya, berita tentang
hari kiamat ini terasa asing atau terlupakan bagi sebagian manusia yang
hidupnya tersibukkan dengan bermain-main, lalai, dan mengenyangkan diri
dengan syahwat dunia. Kenikmatan dunia berupa harta, anak-anak, dan
sebagainya telah melupakan mereka akan pertemuan dengan hari tersebut.
Padahal hari kiamat demikian dekatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (Q.S Al-Qamar: 1)
“Manusia bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat.
Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari
kiamat itu hanyalah di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (wahai Muhammad)
boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya?” (Q.S Al-Ahzab: 63)
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Diutusnya aku dengan datangnya hari kiamat seperti dua jari ini.” Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (H.R Bukhari dan Muslim)
Hari kiamat ini tidak akan menimpa kecuali sejelek-jelek manusia,
karena orang-orang yang memiliki iman walaupun sangat tipis telah
diwafatkan sebelumnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan datang hari kiamat kecuali pada sejelek-jelek manusia.” (HR. Muslim)
Diawali hari kiamat dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil.
Maka matilah seluruh penduduk langit dan penghuni bumi kecuali yang
Allah Subhanahu wa Ta’alakehendaki.
Kemudian diikuti tiupan kedua maka bangkitlah seluruh manusia dari dalam kuburnya.
“Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang di langit dan di
bumi kecuali yang Allah kehendaki. Kemudian ditiup lagi tiupan yang
lain maka tiba-tiba mereka bangkit dari kubur mereka dalam keadaan
menanti (putusannya masing-masing).” (Q.S Az-Zumar: 68)
Hari itu adalah hari yang sangat mengerikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala menggambarkannya dalam firman-Nya:
“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian,
sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat). Pada hari itu ketika kalian melihat kegoncangan
tersebut, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang
disusuinya dan gugurlah kandungan semua wanita yang hamil dan kalian
lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak
mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” (Q.S Al-Hajj: 1-2)
Setelah tiupan kedua, manusia bangkit dari kubur-kubur mereka dalam
keadaan tanpa busana, tanpa alas kaki, dan belum dikhitan. Tidak ada
seorang pun yang menoleh kepada yang lain karena kegelisahan yang
menyelimuti. Semua dicekam rasa ketakutan.
Aisyah radhiyallahu ‘anha mendengar berita ini dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai Rasulullah, para lelaki dan para wanita seluruhnya
dikumpulkan dalam keadaan demikian berarti sebagian mereka akan melihat
aurat sebagian yang lain?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Perkaranya terlalu dahsyat dari membuat mereka berkeinginan
demikian.” (H.R Bukhari dan Muslim)
Termasuk perkara yang menambah kedahsyatan hari tersebut adalah
didekatkannya matahari dengan manusia sehingga keringat mereka
bercucuran dengan derasnya. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Manusia
berkeringat pada hari kiamat sampai-sampai keringat mereka bercucuran
ke bumi setinggi 70 hasta dan menenggelamkan mereka sampai mencapai
telinga-telinga mereka.” (H.R Bukhari dan Muslim). Wallahu’alam. [assyariah]