Foto: Ilustrasi-ferhatt.com KARANG BARU | STC - Warga Desa Batu Bedulang, Kecamatan Banda Pusaka, mengaku sudah apatis dengan Pemkab Ac...
 |
| Foto: Ilustrasi-ferhatt.com |
Uneg-uneg itu disampaikan Keuchik (Datok) Desa Batu Bedulang, Amad Zais Selasa (26/11) sehubungan dengan kekecewaan masyarakat yang telah melaporkan soal protes warga terhadap pihak PTPN-I Aceh yang mempersempit badan jalan.
“Kami telah melapor berbagai hal, termasuk soal protes warga terhadap upaya PTPN mempersempit badan jalan.”Seharusnya badan jalan di lebarkan lagi bukan di teres (dipersempit),” ujarnya.
Begitu juga dengan partisipasi PTPN untuk memperbaiki jalan yang rusak dan permberdayaan masyarakat di sekitar kebun juga kurang direspon.
“Kalau qanun Aceh malah perusahaan diwajibkan membina warga sekitar dengan membangun kebun untuk warga seluas 30 persen dari luas HGU yang ada,” jelas Amad Zais.
Selaku pemerintahn di tingkat desa, semua aspirasi dan harapan warga sudah dilaporkan ke Pemkab Tamiang dan mengajak turun ke lapangan sama-sama, tapi tidak ada respon dari Pemkab Aceh Tamiang.
“Karena itu, masyarakat sudah apatis pada aparat Pemkab Aceh Tamiang yang dinilai tidak peduli dengan masyarakat di daerah terpencil seperti kami ini,”ujar Amad Zais.
Kerusakan jalan dari Bengkelang sampai ke Batu Bedulang kini semakin parah. “Ada memang sedikit perbaikan proyek dari provinsi tapi tidak semuanya jalan di perebaiki, sekitar 1,5 Km saja, antara Desa Bengkelang dan Batu Bedulang dan belum pengerasan.
Sehingga jika turun hujan tidak bisa dilewati karena berlumpur,” ujarnya. Wakil Bupati Tamiang, Drs Iskandar Zulkarnain MAP mengatakan, pemerintah tetap merespon apa yang disuarakan warga Desa Batu Bedulang, baru- baru ini Asisten melalui Pansus dewan sudah turun ke lapangan dan bertemu dengan pihak PTPN, dalam pertemuan tersebut terungkap enam tuntutan warga.
Dari enam tuntutan masyarakat Batu Bedulang yang disampaikan hanya. Empat poin yang langsung dapat dipenuhi yaitu point satu sampai empat, sedangkan poin lima dan enam menunggu perpanjang Izin HGU yang berakhir pada Tahun 2019.
Oleh karenanya dimohon kepada masyarakat untuk bersabar. Sedangkan terkait dengan usulan jalan baru yang dimohon masyarakat akan dilakukan survei oleh dinas PU Tamiang. Dan telah disanggupi oleh Kabid Bina Marga.
Selanjutnya terkait tanah untuk kuburan seluas 12 rante agar dimohon ke PTPN dan tembusan surat juga di sampaikan ke Bupati Aceh Tamiang. ( Serambinews )
