Ilustrasi suara-tamiang.com | Proyek jembatan di Dusun Sidorejo, Kampung Jambo Rambong, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, kini t...
![]() |
Ilustrasi |
suara-tamiang.com | Proyek jembatan di Dusun Sidorejo, Kampung Jambo Rambong, Kecamatan
Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, kini telah diterbengkalai. Bahkan jembatan
dari anggaran APBA 2011 dengan anggaran Rp 1,113.850.000 itu kini hanya
rampung pondasinya.
Ironisnya, kondisi jembatan lama yang ada di lokasi itu lantainya sudah bolong-bolong dan tak ada lagi pagar pengaman di kiri-kanan jembatan uzur tersebut.
Ngatijan, Datok Penghulu (Kechik) Kampung Jambo Rambong mengatakan, nilai kontrak proyek jembatan itu mencapai Rp 1.113.860.000. Katanya, dana untuk pembuatan jembatan baru itu cukup besar, tapi tidak rampung. Kecuali tambahnya hanya sebatas pembuatan pondasinya saja.
“Ini aneh sekali menurut kami, dana yang begitu besar tapi hanya selesai pondasinya saja. Seharusnya instansi terkait sekali-kali melihat kondisi jembatan yang dibangun di kawasan pedalaman tersebut dan tidak sekedar menerima laporan di atas meja,”kata Ngatijan.
Herannya, tambah Ngatijan, sampai dipenghujung tahun 2012, belum ada tanda-tanda kegiatan tindak lanjutan untuk menyelesaikan bangunan jembatan yang berada di Kampung Jambo Rambong tersebut .”Hal ini menjadi tanda tanya banyak pihak, ada apa dengan pembangunan jembatan tersebut,”ujarnya.
Senada dengan itu juga disampaikan Semun, mantan Datok Penghulu Kampung Jambo Rambong periode 1998-2010. Padawa awalnya masyarakat menyambut gembira terhadap kehadiran proyek jembatan tersebut. Namun belakangan ternyata proyek itu tidak rampung dan mengecewakan banyak masyarakat di pedalaman Aceh Tamiang tersebut.
Informasi dihimpun Serambi, jembatan lama yang dijadikan sebagai jembatan alternatif kini sudah tidak layak digunakan lagi. Seain lantai jembatan sudah bolong-bolong, kondisi jembatan itu juga sudah miring. | Sumber : Serambinews
Ironisnya, kondisi jembatan lama yang ada di lokasi itu lantainya sudah bolong-bolong dan tak ada lagi pagar pengaman di kiri-kanan jembatan uzur tersebut.
Ngatijan, Datok Penghulu (Kechik) Kampung Jambo Rambong mengatakan, nilai kontrak proyek jembatan itu mencapai Rp 1.113.860.000. Katanya, dana untuk pembuatan jembatan baru itu cukup besar, tapi tidak rampung. Kecuali tambahnya hanya sebatas pembuatan pondasinya saja.
“Ini aneh sekali menurut kami, dana yang begitu besar tapi hanya selesai pondasinya saja. Seharusnya instansi terkait sekali-kali melihat kondisi jembatan yang dibangun di kawasan pedalaman tersebut dan tidak sekedar menerima laporan di atas meja,”kata Ngatijan.
Herannya, tambah Ngatijan, sampai dipenghujung tahun 2012, belum ada tanda-tanda kegiatan tindak lanjutan untuk menyelesaikan bangunan jembatan yang berada di Kampung Jambo Rambong tersebut .”Hal ini menjadi tanda tanya banyak pihak, ada apa dengan pembangunan jembatan tersebut,”ujarnya.
Senada dengan itu juga disampaikan Semun, mantan Datok Penghulu Kampung Jambo Rambong periode 1998-2010. Padawa awalnya masyarakat menyambut gembira terhadap kehadiran proyek jembatan tersebut. Namun belakangan ternyata proyek itu tidak rampung dan mengecewakan banyak masyarakat di pedalaman Aceh Tamiang tersebut.
Informasi dihimpun Serambi, jembatan lama yang dijadikan sebagai jembatan alternatif kini sudah tidak layak digunakan lagi. Seain lantai jembatan sudah bolong-bolong, kondisi jembatan itu juga sudah miring. | Sumber : Serambinews