HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Lantak Semen Padang 2-0, Atjeh FC Juara

suara-tamiang.com | Seperti sudah diprediksikan awal, tuan rumah Atjeh FC sukses tampil sebagai juara turnamen sepakbola internasional ...

suara-tamiang.com | Seperti sudah diprediksikan awal, tuan rumah Atjeh FC sukses tampil sebagai juara turnamen sepakbola internasional Piala  Gubernur Aceh 2012. Tadi malam, di Stadion Lhong Raya, Mukhlis dkk membungkam perlawanan Semen Padang, 2-0.

Sejenak wasit asal Jakarta, Nopendri melengkingkan pluit terakhir, pemain Atjeh FC pun saling berpelukan erat. Syahrizal dkk nampak  bersujud di lapangan. Di sisi lain, pesta jawara semakin sempurna saat kembang api warna-warni dilepaskan ke udara oleh penonton.

Sekitar 40 ribu penonton yang datang menyaksikan benar-benar puas. Padahal, untuk datang ke stadion tersebut, mereka harus berdesak-desakan. Apalagi, ruas jalan menuju ke venus sejak pukul 19:00 WIB sudah macet total. Sehingga, penonton pun memilih berjalan kaki untuk menghindari kemacetan.

Atas keberhasilan itu, pasukan Effendi HT berhak menerima hadiah Rp 100 juta serta piala. Sukses ini setidaknya mempertahankan dominasi tim Aceh. Karena, pada 2011 lalu, tuan rumah dengan lebel tim Aceh Selection juga juara. Di laga final berhasil mengalahkan Persiba Bantul, 2-1.

Pesta kemenangan anak-anak Aceh kian lengkap setelah gelandang asal Takengon, Defri Rizki, dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam even berhadiah Rp 250 juta. Ia berhak menerima hadiah Rp 10 juta. Sedangkan gelar top skor menjadi milik penyerang Semen Padang, Edwards Wilson Junior. Legiun asing asal Liberia ini sukses membukukan enam gol.

Di peringkat kedua, Kabau Sirah --julukan Semen Padang-- bisa membawa pulang hadiah Rp 75 juta. Bagi pasukan Bukit Indarung, posisi kedua kali ini setidaknya memperbaiki peringkat tahun lalu. Di mana, awak Padang sebelumnya berada sebagai juara ketiga seusai menekuk Pelita Jaya Kerawang, 1-0.

Sementara juara ketiga diraih wakil Malaysia, Selangor FA. Tim asal Darul Ehsan tersebut sukses menumbangkan tim DPMM Brunei Darussalam dalam perebutan juara ketiga. Mahalli Jazuli dkk menang lewat drama adu penalti 3-2 setelah sebelumnya bermain imbang 1-1.

Sebagai juara ketiga, Selangor FA berhak menerima hadiah Rp 50 juta plus piala. Runner-up Liga Super Singapura musim 2011/2012, DPMM harus puas bercokol di urutan ketiga. Pun begitu, pasukan Simunic menerima hadiah Rp 25 juta. Prestasi kedua tim luar negeri tersebut lebih baik dibandingkan Kelantan FA yang tersisih di penyisihan grup.

Jujur saja, di 45 menit pertama, kerja keras Erik Saputra, Syakir Sulaiman, Mahdi Sinegal, Ismed Sofyan, dan Andria selalu terbentur ketatnya permainan Semen Padang. Meski digalang lapis kedua seperti Zico dan Aris, ketangguhan mereka ternyata teruji. Apalagi, dalam duel tadi malam, Semen Padang lebih banyak menunggu.

Kesolidan anak-anak Padang semakin lengkap dengan gemilangnya kiper Fahrulrrazi. Penjaga gawang asal Blang Jrueng, Aceh Utara, berhasil membuat anak-anak frustrasi. Empat peluang emas dari punggawa Atjeh FC berhasil dijinakkan. Babak pertama berakhir 0-0.

Seperti biasa, ketika kinerja pemain mengalami kebuntuan, Effendi HT langsung memasukkan Defri Rizki, Farizal Dillah, serta Mukhlis Nakata. Ternyata, keputusan itu membuahkan hasil setelah trio ini mengobrak-abrik lini bawah Semen Padang. Zico dkk dibuat keteteran oleh gelombang serangan Ismed Sofyan cs.

Pada menit 63, Atjeh FC akhirnya membobolkan gawang Semen Padang. Gol pertama berawal dari sepak pojok Andria ke tiang jauh. Alumni Paraguay, Syahrizal langsung menyundul ke arah gawang tanpa dapat dijangkau Fahrulrrazi. Sebelum jatuh ke dalam gawang disambut oleh tandukan Reza Fandi.

Gol kedua Atjeh FC dilesatkan Defri Rizki pada menit 89. Gol kedua ini terhitung sangat indah, setelah pemain PON Aceh 2008 tersebut melewati tiga pilar bawah Semen Padang. Dalam posisi sempit, Defri mampu melepaskan tendangan keras tanpa bisa digagalkan Fahrulrrazi meski coba menghadangnya. Skor 2-0 bertahan hingga laga bubaran.

Menyusul keberhasilan tadi malam, Gubernur Aceh Zaini Abdullah langsung menguyur bonus Rp 30 juta. Kecuali itu, Mukhlis Nakata cs juga menerima bonus Rp 10 juta dari Ketua DPRA, Drs Hasbi Abdullah.

Ketua Panpel, Ridwan Jamil mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah mendukung hingga suksesnya turnamen. “Klub luar negeri dan dalam negeri juga terkesan dengan even ini,” kata Ridwan Jamil.

Hadiah Spesial untuk Ultah

DATANG dari bangku cadangan, ternyata mampu mengubah permainan Atjeh FC. Bahkan untuk pertarungan final turnamen sepakbola internasional Piala Gubernur Aceh 2012, dia hanya bermain 39 menit. Tetapi, sosok pemain itu mampu menghidupkan alur serangan tuan rumah.

Dia adalah Defri Rizki. Pemain kelahiran 10 Desember 1989 di Takengon, Aceh Tengah, yang tadi malam, dinobatkan sebagai pemain terbaik di turnamen berhadiah Rp 250 juta, di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh.

Kecuali tampil konsisten di penyisihan grup dan semifinal, pemain PON Aceh 2008 itu juga mampu menyumbangkan 1 gol ke gawang Semen Padang. “Alhamdulillah, saya kaget dengan penghargaan ini. Terima kasih banyak kepada rekan-rekannya yang sudah membantu saya hingga bisa tampil sebagai pemain terbaik. Ini akan menjadi motivasi bagi saya dalam berkarier di sepakbola,” kata anak kedua dari pasangan Bakri dan Siti itu.

Dalam Piala Gubernur Aceh kali ini, pemilik kostum 22 itu berhasil menyumbangkan dua gol. Boleh dibilang, kedua gol tersebut sangatlah berarti untuk tim. Misalnya, gol ke gawang DPMM membuat Atjeh mampu unggul 3-2. Begitu juga gol ke gawang kubu Semen Padang mengukuhkan kemenangan Atjeh FC.

Namanya mencuat di blantika sepakbola selepas tampil bersama dengan Tim PON Aceh di Kalimantan Timur 2008. Sejak itu, Defri pun malang melintang bersama Persiraja Banda Aceh, Persikabo Bogor, dan Persih Tembilahan. Soal kemampuan, pegawai PDAM Tirta Daroy tersebut, tak usah diragukan lagi.

Gelar pemain terbaik itu setidaknya menjadi kado spesial bagi ulang tahun ke-23. Ya, Defri baru saja memperingati hari kelahiran pada 10 Desember lalu. Kini, dengan gelar tersebut kian memantapkan kalau dirinya memang layak berada dalam tim terbaik Aceh. Selamat Defri!

Talenta Lokal

ALHAMDULLILAH, kami mengucapkan syukur kepada Allah yang telah memberi tim sebagai juara. Sejak awal turnamen, kami tak pernah menargetkan untuk gelar juara. Namun, sebaliknya, kami memiliki obsesi agar bisa merebut kemenangan di setiap pertandingan.

Keberhasilan ini tak lepas dari talenta lokal. Ini bukti nyata kalau anak-anak Aceh mempunyai kemampuan setara dengan pemain di daerah lain. Terima kasih banyak atas dukungan para penonton selama kami bertanding.
* Effendi HT, Pelatih Atjeh FC.

Puas

MEMANG, hasil pertandingan kami kalah 0-2. Namun, dari sisi permainan anak-anak selama 90 menit, saya sangat puas. Karena, dengan pemain lapis kedua, kami mampu mengimbangi tuan rumah di partai final. Tentunya ini memberikan manfaat bagi pemain muda.

Ketidakhadiran pemain bintang tak membuat kami menjadi masalah. Turnamen ini juga sebagai bentuk persiapan pra musim kami untuk menghadapi guliran kompetisi IPL musim 2012/2013.
* Jefri Sastra, Asisten Pelatih Semen Padang. | Sumber : Serambinews