RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang rico_realitas@yahoo.com Jembatan gantung menuju Dusun Sungai Rengas Kampung Tenggulun Kecamatan Tengg...
RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang
rico_realitas@yahoo.com
Jembatan gantung menuju Dusun Sungai Rengas
Kampung Tenggulun Kecamatan Tenggulun miring, Rabu (12/12).
Pasalnya, lantai
jembatan terseret air sungai saat hujan lebat sehingga jembatan miring dan
tidak kembali seperti semula.
Selain itu, abdomen bagian bawah salah satu sisi
jembatan tersebut sudah tampak menggantung dari dasar tanah.
Terjadinya hal tersebut disebabkan karena
gerusan air (erosi) akibat terjangan arus air banjir. Apalagi sungai
rengas yang terkenal dengan arus derasnya itu sering banjir bila hujan turun
lebat.
Sehingga jembatan gantung yang dibangun semasa pemerintahan Aceh Timur
(sebelum pemekaran) kini nasibnya sudah diambang kepunahan.
Datok Kampung Tenggulun, Abdullah Sani
kepada suara-tamiang.com menyebutkan,
Pemkab Aceh Tamiang terkesan kurang tanggap terhadap kondisi jembatan yang
merupakan satu satunya sarana penyeberangan bagi ratusan Kepala Keluarga (KK)
yang berada di Dusun tersebut.
Selain itu, jembatan tersebut satu-satunya
akses bagi anak-anak yang bersekolah di SD Sungai Rengas. Sulitnya akses
jembatan itu bahkan, sudah pernah atau sering dikunjungi oleh pejabat serta
anggota DPRK Aceh Tamiang.
“Kalau yang namanya Pejabat Dinas PU atau
konsultan dan anggota DPRK Tamiang sudah sering datang kemari untuk melihat
langsung kondisi jembatan itu. Tetapi realisasinya sampai hari ini belum
menunjukkan tanda-tanda kabar gembira bagi warga tentang jembatan tersebut”,
ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD Sungai Rengas,
Agus Suyadi, S.Pd mengharapkan Pemkab Aceh Tamiang membangun jembatan pengganti
jembatan gantung itu, yang sangat dikhawatirkan akan menelan korban murid-murid
di SD Sungai Rengas.
“Akibat jembatan sungai rengas yang sudah
miring dan tidak layak dipakai, saya selaku kepala sekolah mengharapkan Pemda
membangun jembatan permanen, sebab dikhawatirkan pendidikan di SD Sungai Rengas
terbengkalai dikarenakan anak-anak tidak kesekolah karena takut melintasi
jembatan itu”, kata Agus.