suara-tamiang.com: Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan keputusan hasil verifikasi administrasi dimana 16 partai d...
suara-tamiang.com:
Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan keputusan hasil verifikasi administrasi dimana 16 partai dinyatakan lolos, namun pengamat politik dan keamanan Aceh, Aryos Nivada menilai keputusan itu belum final. "Kemungkinan besar akan ada yang gugur, karena verifikasi faktual belum dilakukan," katanya, kepada suara-tamiang.com melalui press release yang diterima, Rabu, (31/10).
Analisis Aryos, meski banyak kehadiran partai baru, kekuatan pemain lama seperti PDI Perjuangan akan tetap mampu meraih suara besar. Hal ini menurutnya, partai lama mampu menjaga ritme dibuktikan kinerjanya memenuhi kebutuhan konstituennya.
Kalau pun ada penurunan kekuatan partai lama bukan karena kemunculan partai baru, tetapi penyebabnya partai tersebut tidak mampu melahirkan tokoh, tidak mampu membuat terobosan baru dalam meraih dukungan, bahkan mereka sibuk mengurus konflik internal.
"Menurut saya, Gerindra, Hanura, PDI Perjuangan akan mengalami peningkatan pemilih, karena kinerja mereka lebih menyentuh publik. Mesin partainya bergerak, bukan hanya menjual ketokohan tertentu saja," tambahnya.
Sedangkan jumlah suara partai Demokrat menurut dosen Ilmu Politik Universitas Al Muslim Bireun ini, akan menurun, itu disebabkan masalah korupsi hingga konflik internal yang terus menimpa partai berlambang bintang tiga ini. Bahkan kata Aryos, masyarakatIndonesia tidak lagi memberikan nilai terbaik kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, SBY.
Menariknya lagi, kata Aryos, Partai Nasdem selaku pemain baru, justru akan mendapat kursi di parlemen DPR RI, meski jumahnya masih sedikit. "Petinggi partai Nasdem adalah pengusaha media. Selain itu selama proses pembentukan partai dibarengi dengan upaya konsolidasi akar rumput dengan kegiatan sosial yang cenderung menyentuh kebutuhan masyarakat banyak," ujarnya lagi.
Selanjutnya bicara kekuatan partai Islam, Aryos pesimis kalau partai ini akan berkibar, justru menurutnya, kekuatan partai Islam akan menurun. "Issue pluralisme dan radikalisme berimbas pada penurunan dukungan politik," ujarnya.
Jika dikaji dari hasil survey Lembaga Survei Indonesia (LSI) menjadi masukan dalam melakukan perubahan di internal partai Islam agar mampu menunjukan keterbalikan hasil survei. Seharusnya kata Aryos, tokoh partai Islam harus mampu mengungguli ketokohan dari partai nasional. | Rico F | Foto Illustrasi Google