HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Indonesia Miliki 477 Unit Bank Sampah dengan Penghasilan Rp1,7 Miliar

Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA meresmikan pengoperasian Bank Sampah Mutiara di Jalan ...

Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA meresmikan pengoperasian Bank Sampah Mutiara di Jalan Pelajar Timur, Gang Kelapa, Lorong Gabe, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai, Sabtu (12/5).

"Dengan diresmikannya Bank Sampah Mutiara ini, maka jumlah seluruh bank sampah yang ada di Indonesia kini menjadi 477 unit. Sebelumnya, bank sampah yang ada berjumlah 476 unit dan telah memberikan manfaat yang sangat besar sekali. Selain menciptakan lingkungan yang bersih, bank sampah juga membantu segi ekonomi masyarakat," kata Balthasar.

Menurutnya, selain untuk mendukung kebersihan lingkungan, kehadiran bank sampah ini diharapkan dapat membantu ekonomi masyarakat. Dengan demikian sampah tidak lagi dianggap sebagai lawan melainkan kawan karena memiliki nilai guna dan manfaat.

Dijelaskan Balthasar, sebelumnya telah beroperasi 476 bank sampah dan telah menghasilkan pendapatan sekitar Rp.1,7 miliar. Selain itu mampu menyerap lebih dari 1 juta tenaga kerja. Karenanya, peresmian Bank Sampah Mutiara ini diharapkan semakin meningkatkan penghasilan bank sampah sekaligus menyerap lebih banyak tenaga kerja, terutama lagi menjadikan lingkungan semakin bersih.

Untuk itu Balthasar berharap Bank Sampah Mutiara ini dikelola dengan sebaik-baiknya. Ia optimistis jika bank sampah berjalan seperti yang diharapkan, maka seluruh sampah warga sekitarnya dipastikan bisa diatasi. Malah tidak tertutup kemungkinan untuk mendapatkan sampah, bank sampah terpaksa harus mengimpor sampah dari wilayah maupun kota lainnya agar terus beroperasi. "Inilah tujuan didirikannya bank sampah," paparnya.

"Pelaksanaan bank sampah sesungguhnya mengandung potensi ekonomi kerakyatan yang cukup tinggi, sebab bank sampah dapat memberikan hasil nyata bagi masyarakat dalam bentuk peluang kerja, penghasil tambahan bagi pegawai bank sampah dan masyarakat penabung sampah," jelasnya.

Berbasis Masyarakat

Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam laporannya menjelaskan, Bank Sampah Mutiara ini merupakan wujud dari pendekatan pengelolaan persampahan berbasis masyarakat.

"Untuk itu kita akan terus berupaya untuk menumbuhkan rasa butuh masyarakat akan lingkungan yang bersih, tertata dan sehat," ujar Walikota.

Diakui Walikkota, pengelolaan sampah pada masa mendatang semakin berat. Jika mengacu pada target Millenium Development Goals, pada 2015 diharapkan 65 persen penduduk Indonesia harus memperoleh akses terhadap sanitasi yang layak. Dengan luas lebih kurang 25.510 hektar dan penduduk sekitar 2,8 juta jiwa serta pola produksi dan konsumsi yang tinggi, jelas Walikota, maka jumlah sampah perhari diperkirakan mencapai 1.500 ton. Dari jumlah itu diperkitrakan prosentase sampah yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebesar 81 persen. Sementara Kota Medan sampai saat ini memiliki 2 TPA dengan lahan terbatas. Kondisi ini menuntut pengelolaan persampahan secara lebih komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir.

Keindahan Kota

Dipenghujung laporannya, Walikota menjelaskan dalam upaya meningkatkan keindahan kota sekaligus mewujudkan Kota Medan bersih dimulai dari revitalisasi kawasan-kawasan pasar, penataan lingkungan, taman-taman kota, lampu penerangan jalan umum, pengelolaan sampah medis, penataan reklame dan air tergenang. Sedangkan untuk memonitoring kebersihan kota, disediakan mobil penyisir dan ambulance samah di samping mobil-mobil angkutan sampah yang bergerak secara rutin dari Tempat pembuangan Sementara (TPS) menuju TPA.

Pengelola Bank Sampah yang juga Ketua Lembaga Peduli Lingkungan Medan, Drs Effendi Agus, MSi mengatakan Bank Sampah Mutiara dengan bentuk gedung permanen dengan luas tanah 24x26 meter didirikan atas kerjasama Lembaga Peduli Lingkungan Medan dengan Dinas Kebersihan Kota Medan kini telah memiliki nasabah individu 90 orang yang umumnya nasabah berdekatan sekolahnya dengan Bank Sampah Mutiara yakni murid TK PAUD Sahabat Baru, TK PAUD Tunas Mekar, MDA Al Ikhlas, SD Inpres Jalan Pelajar Timur, dan SD Muhammadiyah No 17 Medan sedangkan nasabah kumunal belum dilakukan karena terbatasnya alat transportasi.

Ketentuan Bank Sampah Mutiara, katnaya sampah yang dapat ditabung adalah sampah yang sudah dipilah dari rumah, buku rekening dan nomor rekening atas nama anak-anak, pelayanan tabungan sampah seminggu dua kali dilakukan sore hari, buku tabungan tidak diberikan kepada penabung (disimpan di Bank Sampah Mutiara), tabungan dengan sistem berjangka (menengah) penabung dapat mengambil tabungannya setelah tiga bulan, sistem bagi hasil tergantung kesepakatan.

Peresmian Bank Sampah Mutiara ini turut dihadiri Wakil Walikota Drs H Dzulmi Eldin Msi, Sekda Syaiful Bahri, Ketua Dewan Adipura Sarwono Kusumaatmaja, unsur dewan kota, pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan serta pemerhati pembangunan kota dan kelompok pemerhati lingkungan. |Yeddi, Analisa.