Kegiatan bimbingan teknis sertifikasi halal self-declare dan izin edar MD BPOM (25 September 2025). (Dok Lentera24.com Lentera24.com | DEPOK...
![]() |
| Kegiatan bimbingan teknis sertifikasi halal self-declare dan izin edar MD BPOM (25 September 2025). (Dok Lentera24.com |
Lentera24.com | DEPOK - Upaya meningkatkan kualitas dan daya saing produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus dilakukan melalui pendampingan langsung di tingkat komunitas. Sebanyak 25 pelaku UMKM pangan yang tergabung dalam Komunitas Salimahpreneur Depok mengikuti program pendampingan sertifikasi halal dan penerapan pangan sehat yang dilaksanakan oleh tim dosen S1 Teknologi Pangan dan S1-Ilmu Keperawatan, Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta (IKTJ).
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini menyasar wirausaha perempuan yang selama ini menghadapi kendala dalam pengurusan sertifikasi halal, izin edar, serta penerapan standar keamanan pangan. Padahal, aspek legalitas tersebut menjadi syarat penting agar produk UMKM dapat diterima di pasar yang lebih luas, termasuk ritel modern dan program pengadaan pemerintah.
Ketua tim pelaksana, Andriati Reny Harwati, menjelaskan bahwa sebagian besar UMKM memiliki produk yang potensial, tetapi belum didukung oleh pemahaman regulasi yang memadai. “Banyak pelaku usaha merasa proses sertifikasi itu rumit dan menakutkan. Padahal, dengan pendampingan yang tepat, prosesnya bisa dijalani secara bertahap dan terukur,” ujarnya.
Pendampingan dilaksanakan sejak Juni hingga September 2025 melalui beberapa tahap. Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan pemetaan kondisi usaha peserta untuk mengetahui kesiapan, jenis produk, serta permasalahan yang dihadapi. Hasil pemetaan tersebut kemudian menjadi dasar penyusunan materi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan UMKM skala mikro.
Pada tahap berikutnya, peserta mendapatkan pelatihan teknis sertifikasi halal skema self-declare. Dalam pelatihan ini, peserta dibimbing memahami persyaratan dan alur pendaftaran sertifikasi halal melalui sistem SIHALAL milik Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), termasuk cara menyusun dokumen Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) dan deskripsi proses produksi.
Selain itu, peserta juga dibekali pelatihan higiene dan sanitasi pangan yang mengacu pada prinsip Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). Materi meliputi kebersihan ruang produksi, pemilahan bahan baku, penggunaan peralatan yang aman pangan, hingga penyusunan standar operasional prosedur (SOP) produksi sederhana.
Untuk mendukung penerapan di lapangan, peserta menerima bantuan plastic hand sealer guna meningkatkan kualitas dan keamanan kemasan produk. Peserta juga memperoleh booklet panduan praktis sertifikasi halal dan pangan sehat sebagai referensi kerja setelah program berakhir.
Hasil program menunjukkan dampak yang nyata. Evaluasi pelatihan mencatat peningkatan pengetahuan peserta lebih dari 30 persen. Dari sisi legalitas, sebanyak 22 produk UMKM berhasil memperoleh Sertifikat Halal, melampaui target awal kegiatan. Selain itu, mayoritas peserta menyatakan lebih percaya diri untuk mengurus perizinan usaha secara mandiri.
Ketua Departemen Ekonomi Salimah Depok, Dini Mufidah, menyebut pendampingan ini sangat membantu pelaku UMKM, khususnya wirausaha perempuan. “Program ini membuka wawasan dan memberi keberanian bagi pelaku usaha untuk naik kelas. Legalitas yang dulu terasa sulit, kini bisa dijalani dengan lebih percaya diri,” katanya.
Andriati menambahkan, kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Ruang Lingkup Pengabdian Masyarakat Pemula Tahun 2025.
Melalui pendampingan ini, UMKM Salimahpreneur Depok diharapkan semakin siap bersaing dengan produk yang aman, legal, dan berkualitas, serta mampu memperluas akses pasar secara berkelanjutan.(*).
Penulis adalah Muhammad Novianto Bayu Saputro, S.Si., M.Si. Fakultas Sains dan Teknologi Institut Kesehatan dan Teknologi Pondok Karya Pembangunan DKI Jakarta.

