Oleh Gabriela Sindi Mahasiswi Semester 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Mandira Kupang Lentera24.com - Ajaran ge...
Oleh Gabriela Sindi Mahasiswi Semester 1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Widya Mandira Kupang
Lentera24.com - Ajaran gereja katolik tentang dialog dan toleransi menekankan penekanan terhadap agama lain sambil tetap berpegang pada iman dan kebenaran iman katolik. Dialog antar umat beragama adalah tugas penting gereja untuk saling menghormati dan memperkaya nilai spiritual, bukan untuk saling menaburkan keyakinan toleransi diwujudkan melalui dialog kehidupan kolaborasi dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan menghargai setiap martabat manusia. Dialog merupakan suatu tindakan yang mendasar dalam sebuah interaksi yaitu dengan cara berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain, bertemu dengan sesama dasar dari keimanan, dari cerita ke cerita bahkan dapat terbentuk dalam kitab suci.
Dalam hubungan antar agama tidak lepas dari dialog karena sangatlah penting agar kita bisa saling membuka diri bahkan dialog hal sangat penting dan wajib bagi kita semua, sebab dengan berdialog kita bisa saling saling berkomunikasi tentang apa saja dengan orang lain
Dalam dialog ada tiga tipe dalam beragama eksklusif, inklusif dan pluralis adapun dalam bentuk membangun hubungan dialog antar agama terbentuklah sebuah komisi dalam gereja yang terdapat dalam dokumen konsili vatikan ini sebagai landasan atau dasar dalam suatu komisi dan dipimpin oleh paus yang sebagai orang paling tinggi diturunkan pada keuskupan
1. Kutipan nosta Aestote (Dokumen konsili vatikan ini tentang hubungan antaragama) yaitu : komen nostra Aestate dari konsili vatikan ii menyatakan bahwa gereja mengakui semua manusia adalah saudara karena berasal dari allah yang sama.
2. Kitab suci : matius 22:39 (kasih lah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri) artinya seperti bagaimana allah mengasihi kita semua, kita juga harus mengasihi allah mengasihi sesama adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan. Seseorang tidak dapat mengatakan dia mengasihi allah apabila tidak mengasihi sesama hubungan kita dengan Tuhan sangat tergantung bagaimana kasih kita terhadap sesama.
Toleransi bukan hanya konsep teoritis tetapi juga mengalir nyata melalui pengalaman dialog yang aktif dan keberlanjutan lewat pendidikan, kesadaran, dan keterlibatan masyarakat dalam dialog antar agama dan antar budaya, toleransi dapat diperkuat dan menjadi landasan hidup bersama. Toleransi antaragama adalah sikap saling menerima, menghormati, dan menghargai perbedaan keyakinan serta agama yang dianut oleh setiap individu atau kelompok.
Dalam konteks Indonesia, toleransi antar agama berarti tidak memaksakan agama sendiri kepada orang lain, tidak mencela agama lain, serta tidak menganggu pelaksanaan ibadah agama lain. Toleransi ini bertujuan menciptakan suasana harmonis, damai dan memperkuat kerukunan antar umat beragama, dan menjaga keutuhan serta kedamaian dalam masyarakat yang pluralitas.
Toleransi ini juga diwujudkan dalam kebebasan beragama, dimana setiap orang dapat menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya tanpa diskriminasi atau gangguan dari pihak lain.prinsip ini penting untuk menjaga kerukunan, kehidupan sosial yang harmonis, dan menjauhkan diri dari konflik berbasis agama.
Ajaran kitab suci tentang toleransi, khususnya dalam Alkitab, mengajarkan pentingnya sikap saling menghormati dan mengasihi terhadap sesama manusia, meskipun berbeda keyakinan atau pandangan. Alkitab mendorong umatnya untuk bersikap masuk akal, penuh kelembutan, dan tidak memaksakan pendapat kepada orang lain.
Sebagaimana tertulis dalam filipi 4:5 dan petrus 3:15 selain itu, Alkitab menegaskan bahwa allah tidak berat sebelah dan mengajarkan umatnya untuk memperlakukan semua orang dengan hormat (kisah 10:34) prinsip kasih yang diajarkan menuntun pada toleransi yang melibatkan penghormatan terhadap hak orang lain untuk memilih keyakinan sendiri (yosua 24:15), serta sikap hidup damai dengan sesama. Toleransi harus wajib dilakukan pada setiap manusia karena pada dasarnya kita semua manusia menganut agama yang berbeda di setiap orang.(*)
