HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Peluru yang Tak Mengenal Tujuan

Chairani Barasa Mahasiswi Semester 4 Fakultas Syariah dan Hukum  Universitas Islam Negeri Banda Aceh Lentera24.com - Disini saya ingin menu...

Chairani Barasa Mahasiswi Semester 4
Fakultas Syariah dan Hukum 
Universitas Islam Negeri Banda Aceh


Lentera24.com - Disini saya ingin menulis opini mengenai Tragedi di Jambo Keupok, dimana peristiwa ini terjadi pada 17 Mei 2003 setelah DOM dan sebelum darurat Militer. Dalam peristiwa ini  terdapat 16 orang masyarakat sipil menjadi korban sia sia yang terenggut jiwanya.

Berdasarkan catatan, peristiwa ini merupakan bagian dari tindakan aparat TNI yang melakukan pencarian terhadap para anggota GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Jambo Keupok, Kecamatan Bakongan Aceh. Kejadian ini terjadi ketika oknum TNI  menyusuri masyarakat yang ada di sana dan mereka menanyakan hal berkaitan dengan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) apabila mereka menjawab tidak tau maka mereka akan di siksa, di tendang, dan di pukuli mereka memaksa masyarakat sipil. 

Akibatnya kejadian itu sedikitnya 16 warga penduduk sipil meninggal dunia akibat di tembak, bahkan di bakar hidup-hidup, serta lima orang lainnnya turut mengalami kekerasan akibatnya warga memilih mengungsi selama 44 hari di karenakan takut anggota TNI akan kembali datang ke desa Jambo Keupok.   

Sebagai seseorang yang memiliki sudut pandang tentang peristiwa ini saya berpikir bahwa peristiwa yang terjadi ini sangat menyedihkan dan memilukan, banyak korban yang terkena peluru yang seharusnya tidak terjadi, karena peluru seharusnya di arahkan pada sasaran yang tepat, bukan pada orang yang tidak bersalah. 

Jadi dari tema yang sudah di tentukan yaitu Hakim Peluru yang menurut saya ini sangat relevan untuk di bahas karena polisi ataupun  aparat keamanan yang menggunakan senjata api harus bertindak sebagai hakim yang bertanggung jawab untuk menentukan kapan dan dimana peluru harus di gunakan. Tetapi seperti yang sudah saya lihat bahwasanya mereka tidak melakukan prosedur yang tepat dan mereka menggunakan peluru sebagai tindakan terakhir dalam situasi  yang benar-benar membahayakan nyawa orang lain.  

Disini saya mengangkat judul yaitu ”Peluru yang Tak Mengenal Tujuan” di karenakan dari judul ini saya melihat terdapat banyak tembakan secara sembarangan dan tanpa perhitungan yang menimbulkan kerugian dan bahaya bagi banyak orang yang tak bersalah Seperti yang terjadi pada peristiwa di Jambo Keupok ini. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam penggunaan senjata untuk selalu mempertimbangkan dampak dan resiko dari tindakan mereka sendiri serta tindakan dengan penuh tanggung jawab. Namun pada kenyataannyan peristiwa tersebut sangatlah tidak  manusiawi dan tidak menghargai Hak Asasi Manusia. 

Atas kejadian itu banyak menimbulkan reaksi keras dari masyarakat dan berbagai bentuk elemen masyarakat serta pihak-pihak yang peduli akan hak asasi manusia dan mendesak agar di lakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan untuk mengungkap kebenaran dan menindak tegas pelaku penembakan yang bertanggung jawab atas kerugian jiwa yang di alami warga sipil tersebut. Untuk itu pentingnya juga pelatihan yang memadai bagi aparat keamanan dalam menangani situasi yang memerlukan penggunaan kekuatan. 

Selain itu perlu di lakukan tindakan hukum terhadap aparat keamanan yang melakukan penembakan sembarangan untuk memberikan efek jera dan memastikan agar hal serupa tidak terjadi lagi di masa depan dan hak asasi manusia tetap terjaga Dari peristiwa ini juga saya menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan objektif  bagi semua pihak termasuk aparat keamanan.***