HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Harga Jual Karet Di Bandar Laksamana Alami Penurunan

Siti Fatimah Mahasiswi Semester 1 Jurusan Ekonomi dan Syraiah Prodi Ekonomi Syariah STAIN Bengkalis Lentera24.com - Harga karet semakin men...

Siti Fatimah Mahasiswi Semester 1 Jurusan Ekonomi dan Syraiah Prodi Ekonomi Syariah STAIN Bengkalis

Lentera24.com - Harga karet semakin menurun. Nasib petani karet di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Kecamatan Bandar Laksamana pun semakin kritis. Hingga Minggu kemarin, harga karet berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 6 ribu per kilogram (kg). Padahal seminggu lalu seharga Rp 8 ribu dan sebulan sebelumnya masih sekitar Rp 17 ribu per kg.


“Kami sebagai petani karet sangat kebingungan. Harga karet turun drastis hingga kini Rp 5 ribu per kg,” kata Aceng petani karet Kecamatan Bandar Laksamana.


Dampak dari menurunnya harga karet ini, kata dia, banyak petani di Bandar terancam mengalami kesulitan ekonomi. Karena hasil penjualan getah karet ini, digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Di antaranya petani juga harus membayar kredit sepeda motor dan lainnya.


Terpisah, Ketua Asosiasi Penampung Karet Bandar juga mengaku bingung soal harga karet. Bahkan yang memusingkan, sejumlah pabrik karet ada yang belum bisa membeli karet dari Bandar.


“Saya saja, minggu ini hanya mengirimkan 35 ton karet ke pabrik karet di Surabaya. Dari karet 35 ton itupun, sisa pembelian karet petani minggu lalu. Padahal, sebelumnya per minggu mengirimkan karet hingga 120 ton,” kata Ridwan.


Dia mengungkapkan, ada beberapa alasan pabrik karet enggan membeli karet untuk sementara waktu. Di antaranya, karena anjloknya harga karet dunia disebabkan, krisis di Timur Tengah serta naiknya harga minyak dunia. “Bahkan, yang tambah pusing informasi dari, minggu depan harga karet akan semakin turun pabrik lagi,” bebernya.


Dia juga mengaku telah menghubungi Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau Defris Hatmaja. Dalam komunikasi melalui telepon seluler itu, Defris Hatmaja berharap harga karet bisa bertahan dan bila perlu dinaikkan lagi, sehingga petani tidak resah. Namun upaya menaikkan harga karet, kata Rinatang, sangat sulit dilakukan saat ini, karena pabrik karet di Banjarmasin (Kalsel) dan Surabaya juga melimpah stok karet.


“Mereka (Pabrik, Red.) juga kebingungan harga jual karet ke pasar dunia juga ada yang belum dibayar oleh pembeli luar negeri. Sementara permintaan juga berkurang,” ujarnya. Masalah dari pabrik inilah menurutnya, akan terus berimbas kepada pembeli karet Bengkalis dan secara khusus kepada petani karet.


Defris Hatmaja mengatakan, sebenarnya ada upaya untuk membantu petani dengan membeli karet petani secara keseluruhan dengan harga sekarang. Namun yang menjadi persoalan lagi, jika getah karet petani dibeli hingga menunggu harga stabil pabrik atau naik, dipastikan karet yang digudangkan di Bengkalis itu akan terus susut dan akan menimbulkan kerugian. ***