HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Yayasan GEUTANYOE Pertanyakan Komitmen Perpres 125 Tahun 2016

Lentera24.com | ACEH TIMUR - Yayasan GEUTANYOE yang bergerak di Bidang Kemanusiaan mempertanyakan komitmen Perpres No.125 Tahun 2016 Tent...

Lentera24.com
| ACEH TIMUR - Yayasan GEUTANYOE yang bergerak di Bidang Kemanusiaan mempertanyakan komitmen Perpres No.125 Tahun 2016 Tentang Penanganan Pengungsi Luar Negeri terkait terdamparnya 81 etnis Rohingya di kawasan Pulau Idaman Desa Kuala Simpang Ulim Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur pada Jum'at Pagi (4/6/21) sekira pukul 07.00 WIB.

Nasruddin Koordinator Bidang Kemanusiaan Yayasan Geutanyoe kepada Lentera24.com Jum'at Malam (4/6/21) mengatakan bagaimana Perpres 125 Tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri.

"Kami yang turun langsung ke lokasi, melihat kurangnya kesiapan Pihak pihak terkait terhadap penanganan etnis Rohingya yang terdampar di Kuala Simpang Ulim, tendanya saja baru di bangun sekira pukul 22.10 WIB, padahal jelas dalam perpres tersebut dijelaskan tentang penanganan pengungsi dari luar negeri,"ucapnya.

Tgk. Nas sapaan akrab Nasruddin juga menambahkan bahwa dalam Perpres tersebut juga mengatur bahwa penanganan pengungsi dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan. 

Koordinasi dilakukan dalam rangka perumusan kebijakan meliputi: Penemuan, Penampungan, Pengamanan, dan Pengawasan keimigrasian. 

Penemuan Pengungsi dalam keadaan darurat di perairan wilayah Indonesia dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan di bidang pencarian dan pertolongan.

"Perpres ini menegaskan, Rumah Detensi Imigrasi berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota setempat untuk membawa dan menempatkan pengungsi dari tempat ditemukan ke tempat penampungan. 

Dalam hal tempat penampungan belum tersedia, pengungsi dapat ditempatkan di tempat akomodasi sementara, yang ditetapkan oleh bupati/wali kota,"Imbuhnya.

Ia juga menjelaskan adanya kesimpangsiuran informasi tentang penempatan terhadap 81 orang etnis Rohingya yang terdampar di kawasan Simpang Ulim tersebut.

"Sampai saat ini belum ada kejelasan terkait penampungan sementara, ada informasi akan dibawa ke kantor imigrasi Lhokseumawe, ada yang bilang dibawa ke Imigrasi Aceh Timur yang ada di Langsa, bahkan ada Yang Bilang akan langsung dibawa ke Sumatera utara, akan tetapi kita masih menunggu kesimpulan dari pihak UNHCR yang masih dalam perjalanan menuju lokasi," Pungkas Nasruddin yang juga ketua Forum Peduli Rakyat Miskin (FPRM). [] L24.Zal.

Teks Foto : Nasruddin Koordinator Bidang Kemanusiaan Yayasan GEUTANYOE saat meninjau langsung 81 Etnis Rohingya yang terdampar di Kuala Simpang Ulim Aceh Timur.