Lentera 24 .com | ACEH TIMUR - Desa Sah Raja dan Desa Lubuk Pusaka merupakan dua desa di daerah perbatasan Aceh Timur dan Aceh Utara yang ...
Lentera24.com | ACEH TIMUR - Desa Sah Raja dan Desa Lubuk Pusaka merupakan dua desa di daerah perbatasan Aceh Timur dan Aceh Utara yang terisolir, penduduk di dua desa tersebut rata rata berpenghasilan sebagai petani pekebun.
Desa Lubuk pusaka yang memiliki luas wilayah 90.000 Ha berbatasan langsung dengan kabupaten Bener meriah, dengan jumlah penduduk 3.000 jiwa lebih dalam 7 dusun, sedangkan desa ahraja luasnya 15.000 Ha, dengan penduduk nya 1.890 Jiwa dalam 5 dusun.
Amatan awak media Jum'at 15/1/21 dilapangan, Kehidupan masyarakat di dua desa terpencil itu sangat jauh dari kata "merdeka", mulai dari permasalahan infrastruktur, pendidikan dan bahkan kesehatan yang hanya bisa mereka impikan tanpa wujud kenyataan.
Mereka hanya bisa terus berharap kepada pemerintah, Baik Pemerintah daerah maupun Pemerintah provinsi, dan bahkan pemerintah pusat, mereka berharap dengan terpublikasikan di media ini, agar pemerintah mau melihat keberadaan mereka di daerah pedalaman.Hal tersebut disampaikan oleh Rajudin Kepala Desa (Keuchik) Sahraja Kabupaten Aceh timur,
"Kami berharap kepada pemerintah daerah, Provinsi, dan pemerintah Pusat, Bapak Gubernur Nova Iriansyah, Bapak Presiden Jokowi, tolong bantu bangun Jalan pak, agar hasil pertanian dapat kami bawa keluar ke pasar, jangan biarkan hasil panen kami membusuk di sini," ucapnya.
Lanjutnya, Berharap dibangunnya jembatan penghubung antar 2 desa anak anak yang mau bersekolah tidak perlu lagi harus bertarung nyawa menyeberangi Aliran Sungai Arakundo untuk mendapatkan pendidikan.
"Tolong Bapak gubernur Nova dan Bapak Presiden Jokowi, bangun jembatan yang menghubungkan dua desa, antara desa sahraja dan desa Lubuk pusaka, agar anak-anak kami dapat bersekolah dengan lancar, tanpa harus mendayung sampan untuk sampai disekolah,"harapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sulaiman kepala desa (Keuchik) Lubuk Pusaka.
"Kepada Bapak Gubernur dan Bapak Presiden yang kami cintai, tolong pak lihatlah keberadaan kami di daerah pedalaman aceh Timur dan Aceh Utara, jangan biarkan kami hidup seperti tanpa Ayah, bantu kami pak, bangun Jalan, bangun jembatan, dan berikan kami dokter untuk mengobati sakit kami pak," pintanya.
"Kami sangat kesulitan untuk berobat, kami harus menempuh perjalanan yang jauh agar kami bisa sampai di tempat pengobatan pak, kalaupun ada bidan di desa kami, mereka hanya ada setengah hari di Pustu, mulai jam 9 sampai jam 12 siang, sedangkan masyarakat sakit tak menentu di pagi hari," ujarnya lagi.
Sulaiman juga mengakui mahalnya biaya kesehatan di daerah pedalaman,
"Kami harus mengeluarkan uang yang banyak untuk mendapatkan kesehatan, kami harus menggunakan jonder untuk membawa orang sakit, kenapa kami harus tersisihkan, sedangkan kami juga warga negara Indonesia yang sudah merdeka, tapi kami tidak tahu bagaimana nikmatnya "merdeka"," tutup Sulaiman. [] L24.Zal