Lentera 24 .com | BANDA ACEH -- S istem Pendidikan di Indonesia terutama di UIN Ar-Raniry harus pro kepada semua lapisan, jangan sampa...
Lentera24.com | BANDA ACEH -- Sistem Pendidikan di Indonesia terutama di UIN Ar-Raniry harus pro kepada semua lapisan, jangan sampai di tengah situasi sulit ini mahasiswa menjadi korban karena persoalan ekonomi
 |
| Noval Abizal, Demisioner Sekretaris Jenderal Senat Mahasiswa Universitas Islam Negeri (SEMA UIN) Ar-Raniry periode 2019 |
Demikian disampaikan oleh Demisioner Sekretaris Jenderal (Sekjend) Senat Mahasiswa Universitas Islam Negeri (SEMA UIN) Ar-Raniry periode 2019, Noval Abizal, dia berharap sistem pendidikan di Indonesia harus pro kepada semua lapisan, jangan mahasiswa menjadi korban karena persoalan ekonomi, Senin (08/06/20).
Menurut Noval, Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh harus mengambil sikap, jangan hanya diam dengan dalih mengikuti kebijakan Nasional.
Jangan disamakan semua, karena ada kebijakan pusat dan ada juga kebijakan kampus yang bisa diambil oleh rektor.
"Terkait persoalan UKT semester depan, rektor harus mengambil kebijakan khusus, jangan hanya diam, karena tugas rektor adalah membuat kebijakan bukan hanya duduk manis dan diam.
Ini merupakan masalah penting, jangan mahasiswa menjadi korban", tegasnya.
Noval juga menjelaskan bahwa semua mahasiswa yang sudah membayarkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak menikmati fasilitas apapun selain kuota internet 4 Gigabyte (GB).
"Mahasiswa sudah bayar UKT semester ini tapi tidak menikmati fasilitas apapun dari kampus, selain kouta internet 4 GB, itupun bantuan dari Telkomsel.
Proses belajar dirumah yang diterapkan, mahasiswa tidak menerima fasilitas apapun dari kampus, semua fasilitas milik masing-masing mahasiswa.
Dalam hal ini kami minta kampus lebih fair terhadap mahasiswa, tidak semua mahasiswa punya orang tua dengan kondisi ekonomi yang baik, bahkan kadang untuk kebutuhan sehari-hari saja sulit apalagi dalam situasi covid ini", tambahnya.
Terakhir, beliau juga berharap agar rektor UIN Ar-Raniry lebih bijak dalam melihat persoalan dan jangan menambah persoalan terkait UKT mahasiswa.
"Oleh karena itu, kami minta rektor untuk lebih bijak dalam melihat persoalan, jangan sampai menambah persoalan. Setidaknya ada kebijakan khusus dari rektor, minimal UKT yang harus dibayarkan mahasiswa ada penurunan dari nominal biasanya", tutupnya.[]L24.sai
