HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Sosialisasi Program Maghrib Mengaji di Kecamatan Manyak Payed

Lentera 24 .com | MANYAK PAYED --  Aktifitas mengaji dan membaca Alquran di masjid setiap habis magrib telah menjadi tradisi dan budaya Uma...

Lentera24.com | MANYAK PAYED -- Aktifitas mengaji dan membaca Alquran di masjid setiap habis magrib telah menjadi tradisi dan budaya Umat Islam di Indonesia seiring perkembangan zaman tradisi baik ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Sehabis Magrib, Masjid-Masjid hanya diisi orang-orang tua. Anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain gadet.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui Dinas Syari’at Islam menggelar Sosialisasi Maghrib Mengaji yang dipusatkan di Aula PHR Kecamatan Manyak Payed dengan mengikut sertakan para Mukim, Datok Penghulu serta Imam Kampung dari 36 kampung yang ada di Kecamatan ini. 

Kegiatan sosialisasi ini dimulai sekira pukul 90.30 wib yang diawali dengan sambutan dari Camat Manyak Payed  Muktar Hadi, S.STP, dalam kesempatan tersebut menyampaikan program Maghrib Mengaji ini sangat penting disosialisasikan ke Masyarakat. Ia juga menyatakan selama ini Kecamatan Manyak Payed bersama Unsur Forkopimcam telah banyak menggalakkan program untuk meningkatkan ketaqwaan masyarakatnya.

Harapan Muktar, dengan sosialisasi ini, dapat menguatkan program-program yang telah ada sebelumnya sehingga terbentuk Generasi Muda yang cinta Al-Qur’an dan ber- Akhlakul Karimah dimasa yang akan datang.

Selanjutnya Kepala Dinas Syariat Islam Syamsul Rizal, S.Ag dalam arahanya pada kegiatan ini menjelaskan bahwa Program Maghrib Mengaji merupakan program Pemerintah Daerah yang  sasarannya ialah ànak-anak dan remaja.

Kegiatan ini mengharuskan anak-anak dan remaja melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah terlebih dahulu, kemudian mengaji bersama menjelang Isya, ini dilakukan untuk membudayakan anak-anak dalam memakmurkan mesjid dan dapat memotivasi anak-anak yang belum bisa mengaji untuk belajar mengaji bersama.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tamiang Drs. Zulkarnain Putra, M.Si juga sedikit menceritakan fenemona kehidupan sosial saat ini, Beliau mengatakan anak-anak di Usia SMP dan SMA banyak yang tidak mengaji bahkan sebagian dari mereka tidak melek dalam mengaji. Program ini, dikatakanya harus kita dukung bersama mencoba  dan membentuk kembali generasi yang cinta Masjid dan Al-Quran.

“Nantinya kita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan Dayah, Dinas Syariat Islam serta Sekolah dan Dayah/Balai Pengajian akan bekerjasama untuk menjalankan program ini, nanti akan kita berikan kartu kontrol pada setiap anak yang akan di tandatangani oleh guru-guru atau ustadz yang mengajar mengaji dan program ini akan menjadi bahan penilaian bagi siswa di Sekolah,” terangnya.

Kabid Penengakan Syariat Islam di WH Syahrir Tualapu, Kantor Satpol PP Kabupaten Aceh Tamiang, dalam sambutannya mengatakan pihaknya sangat siap untuk ikut terlibat dalam kegiatan ini, hal itu dibuktikan dengan telah diterapkannya 15 menit sebelum shalat Jum'at setelah menutup warung, begitupun dengan program 15 menit sebelum shalat Maghrib wajib tutup warung kami lakukan secara rutin, Alhamdulillah ditambah dengan kegiatan ini dilaksanakan dan melaksanakan kegiatan shalat Maghrib.
Dia juga menghapkan kepada masyarakat untuk dapat melaporkan jika ada anak anak usia sekolah mau yang tidak bersekolah yang ada di warung warung kopi saat memasuki waktu sholat magrib melaporkan saja kepada Satpool PP dan WH akan kami akan datang dan sekalian akan kami tutup warung tersebut karena rata-rata warung kopi di kampung tidak memiliki izin membuka usaha, sudah tidak memiliki izin tidak melaksanakan surat edaran Bupati, ungkap Syahril. []L24.sai