Lentera 24.com | SUBULUSSALAM -- Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam kembali menemukan murid kelas V dan VI SDN Tualang Kecama...
Lentera24.com | SUBULUSSALAM -- Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam kembali menemukan murid kelas V dan VI SDN Tualang Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam tidak bisa membaca sama sekali.
Kepada media ini Ketua MPD Subulussala Selasa (13/2) Jaminuddin B mengatakan, pada saat melakukan kunjungan ke SDN Tualang Kecamatan Rundeng pihaknya kembali menemukan murid kelas V dan VI SD tidak bisa membaca sama sekali.
Yang lebih parah lagi pada saat Tim MPD sampai ke sekoalah SDN Tualang, kami hanya menemukan 4 orang guru yang hadir, 1 orang guru PNS, 1 orang guru kontrak dan 2 orang guru bakti, padahal kata guru yang hadir ada 5 orang guru PNS termasuk Kepsek dan 4 orang guru kontrak serta 6 orang guru bakti. Dengan jumlah 15 orang guru, tetapi yang lain tidak hadir, imbuhnya.
Sambungnya, SDN Tualang ini sangat darurat karena belajar di sebuah panggung/balai yang berukuran 10 X 15 meter dan di balai terbuka itulah semua berkumpul mulai kelas I sd VI.
Padahal ada sebuah panggung lagi yang bisa dipergunakan untuk dua kelas walau hanya ukuran 3 X 5 serta sebuah rumbel lagi bisa dilaksanakan di Mushalla, namun hal tersebut tidak dilakukan sehingga semua berkumpul satu panggung/balai. Kondisi seperti ini sangat tidak layak dilakukan proses belajar mengajar, karena mengganggu antara kelas, himbaunya.
Pemandangan yang tidak kalah memperhatinkan, Mushalla yang berlantaikan keramik itu sangat jorok bahkan Mushalla yang seharusnya dijadikan tempat ibadah malah beralih fungsi menjadi tempat parkir kereta.
Sementara itu pada saat di hubungi media ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulusdalam Irwan M.Si via Whadsappnya mengatakan, tahun ini kita sudah usulkan untuk rehap sekolah tersebut. Namun terkait dengan anak kelas V dan VI yang tidak bisa baca, saya sarankan bapak datang aja kesekolah dan tanyakan langsung kepada Kepseknya kenapa anak tersebut belum bisa membaca.
Tidak elok saya menjawab melalui medsos atau media cetak karena kasus yang sangat spesial, tulisnya singkat. [] L24-011 (Roby Sinaga)
Kepada media ini Ketua MPD Subulussala Selasa (13/2) Jaminuddin B mengatakan, pada saat melakukan kunjungan ke SDN Tualang Kecamatan Rundeng pihaknya kembali menemukan murid kelas V dan VI SD tidak bisa membaca sama sekali.
Yang lebih parah lagi pada saat Tim MPD sampai ke sekoalah SDN Tualang, kami hanya menemukan 4 orang guru yang hadir, 1 orang guru PNS, 1 orang guru kontrak dan 2 orang guru bakti, padahal kata guru yang hadir ada 5 orang guru PNS termasuk Kepsek dan 4 orang guru kontrak serta 6 orang guru bakti. Dengan jumlah 15 orang guru, tetapi yang lain tidak hadir, imbuhnya.
Sambungnya, SDN Tualang ini sangat darurat karena belajar di sebuah panggung/balai yang berukuran 10 X 15 meter dan di balai terbuka itulah semua berkumpul mulai kelas I sd VI.
Padahal ada sebuah panggung lagi yang bisa dipergunakan untuk dua kelas walau hanya ukuran 3 X 5 serta sebuah rumbel lagi bisa dilaksanakan di Mushalla, namun hal tersebut tidak dilakukan sehingga semua berkumpul satu panggung/balai. Kondisi seperti ini sangat tidak layak dilakukan proses belajar mengajar, karena mengganggu antara kelas, himbaunya.
Pemandangan yang tidak kalah memperhatinkan, Mushalla yang berlantaikan keramik itu sangat jorok bahkan Mushalla yang seharusnya dijadikan tempat ibadah malah beralih fungsi menjadi tempat parkir kereta.
Sementara itu pada saat di hubungi media ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulusdalam Irwan M.Si via Whadsappnya mengatakan, tahun ini kita sudah usulkan untuk rehap sekolah tersebut. Namun terkait dengan anak kelas V dan VI yang tidak bisa baca, saya sarankan bapak datang aja kesekolah dan tanyakan langsung kepada Kepseknya kenapa anak tersebut belum bisa membaca.
Tidak elok saya menjawab melalui medsos atau media cetak karena kasus yang sangat spesial, tulisnya singkat. [] L24-011 (Roby Sinaga)
