Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- “Meu pep-pep” salah satu program Polda Aceh yang sudah banyak memberikan penghargaan buat AKBP Adnan yang...
Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- “Meu pep-pep” salah satu program Polda Aceh yang sudah banyak memberikan penghargaan buat AKBP Adnan yang bertugas sebagai koordinator Polisi "meu pep-pep" Polda Aceh. Program tersebut di launching Polda Aceh pada tahun 2013 yang lalu dan hingga kini masih terus berjalan di Polda Aceh terkhusus di Kota Banda Aceh.
AKBP Adnan yang dihubungi Via WhatsApp (WA) menerangkan suka cita Program “meu pep-pep” sebagai sebuah bukti nya Polda terhadap kepedulian para pengguna jalan.
Untuk mempertahankan tingkat kepatuhan pengguna jalan Direktur Lalulintas Polda Aceh Kombes Pol Guritno Wibowo, S.H., S.I.K., M.si.sudah memerintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Lalulintas Se Aceh untuk terus menindak pelanggar terutama pelanggaran kasat mata seperti tidak menggunakan helm, tidak menggunakan spion, kenderaan yang memakai knalpot blong dan yang melawan arah.
“Selain itu dalam rangka menciptakan masyarakat patuh aturan lalulintas, untuk keselamatan dirinya dan keselamatan bagi pengguna jalan Kasubdit gakkum Lalulintas Polda Aceh AKBP. H. Adnan secara terus menerus melakukan pembelajaran terhadap pengguna jalan.karakter pengguna jalan diaceh bila sedang berlangsung operasi 90 persen pengguna jalan patuh terhadap aturan, begitu selesai operasi kepatuhan pengguna jalan menurun dratis”, tulis AKBP. Adnan
Sambung AKBP Adnan, dalam rangka mencerdaskan pengguna jalan untuk menuju pengendera yang berkeselamatan Kapolda Aceh Irjen Pol. Rio s. Djambak telah memerintahkan AKBP. H. Adnan untuk mensosialisasiikan cara berkenderaan yang layak di jalan umum melalui Program “meu pep-pep”, dan pada tahun 2015 sudah kita latih 250 orang Personil Polisi untuk melaksanakan “meu pep-pep”, peuingat rakan”.
Terakhir AKBP. Drs. H. Adnan akan mengkordinir dan terus menjalankan serta mendidik personil polisi untuk “meu pep-pep” sebagai kegiatan pembelajaran terhadap pengguna jalan dalam rangka menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalulintas di Wilkum Polda Aceh.tutupnya di akhir Pesan WhatsApp.
Informasi yang dihimpun, program “meu pep-pep” tersebut bukan hanya menertibkan lalulintas akan tetapi juga melihat serta menindak pelaku mesum, jaro bak boh, peluk-pelukan di atas sepeda motor dan cafe serta tempat ngopi yang berjualan di waktu azan magrib berkumandang, sehingga terlihat jelas bahwa program tersebut juga untuk menertibkan para pelanggar syariat Islam yang ada di Aceh terkhusus di Kota Banda Aceh.
Menanggapi program “meu pep-pep” tersebut, wartawan menemui salah seorang Tokoh Adat dan Masyarakat Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Amirudin Puteh atau sering di sapa Pak Amir, Senin(26/11) di Corner coffe Karang Baru.
“Program tersebut memang sangat unik dan berdampak positif bagi para pengguna jalan, akan tetapi memang penerapan nya belum maksimal di Aceh Tamiang khusunya”, ujar Amir Puteh
Lanjut Amir Puteh mengatakan, tindakan kongkrit melalui program “meu pep-pep” ini bisa menimbulkan efek jera bagi pengguna jalan yang tidak tertib aturan berlalulintas, sehingga jika “meu pep-pep” ada di Aceh Tamiang maka tindak pelanggar lalulintas akan berkurang secara perlahan.
Dengan sedikit bercanda Amir Puteh mengatakan “Tapi, Polisi Meu pep-pep nya harus bertubuh proposional dan tegas dalam menindak para pelanggar”. [] L24-004
AKBP Adnan yang dihubungi Via WhatsApp (WA) menerangkan suka cita Program “meu pep-pep” sebagai sebuah bukti nya Polda terhadap kepedulian para pengguna jalan.
Untuk mempertahankan tingkat kepatuhan pengguna jalan Direktur Lalulintas Polda Aceh Kombes Pol Guritno Wibowo, S.H., S.I.K., M.si.sudah memerintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Lalulintas Se Aceh untuk terus menindak pelanggar terutama pelanggaran kasat mata seperti tidak menggunakan helm, tidak menggunakan spion, kenderaan yang memakai knalpot blong dan yang melawan arah.
“Selain itu dalam rangka menciptakan masyarakat patuh aturan lalulintas, untuk keselamatan dirinya dan keselamatan bagi pengguna jalan Kasubdit gakkum Lalulintas Polda Aceh AKBP. H. Adnan secara terus menerus melakukan pembelajaran terhadap pengguna jalan.karakter pengguna jalan diaceh bila sedang berlangsung operasi 90 persen pengguna jalan patuh terhadap aturan, begitu selesai operasi kepatuhan pengguna jalan menurun dratis”, tulis AKBP. Adnan
Sambung AKBP Adnan, dalam rangka mencerdaskan pengguna jalan untuk menuju pengendera yang berkeselamatan Kapolda Aceh Irjen Pol. Rio s. Djambak telah memerintahkan AKBP. H. Adnan untuk mensosialisasiikan cara berkenderaan yang layak di jalan umum melalui Program “meu pep-pep”, dan pada tahun 2015 sudah kita latih 250 orang Personil Polisi untuk melaksanakan “meu pep-pep”, peuingat rakan”.
Terakhir AKBP. Drs. H. Adnan akan mengkordinir dan terus menjalankan serta mendidik personil polisi untuk “meu pep-pep” sebagai kegiatan pembelajaran terhadap pengguna jalan dalam rangka menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalulintas di Wilkum Polda Aceh.tutupnya di akhir Pesan WhatsApp.
Informasi yang dihimpun, program “meu pep-pep” tersebut bukan hanya menertibkan lalulintas akan tetapi juga melihat serta menindak pelaku mesum, jaro bak boh, peluk-pelukan di atas sepeda motor dan cafe serta tempat ngopi yang berjualan di waktu azan magrib berkumandang, sehingga terlihat jelas bahwa program tersebut juga untuk menertibkan para pelanggar syariat Islam yang ada di Aceh terkhusus di Kota Banda Aceh.
Menanggapi program “meu pep-pep” tersebut, wartawan menemui salah seorang Tokoh Adat dan Masyarakat Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Amirudin Puteh atau sering di sapa Pak Amir, Senin(26/11) di Corner coffe Karang Baru.
“Program tersebut memang sangat unik dan berdampak positif bagi para pengguna jalan, akan tetapi memang penerapan nya belum maksimal di Aceh Tamiang khusunya”, ujar Amir Puteh
Lanjut Amir Puteh mengatakan, tindakan kongkrit melalui program “meu pep-pep” ini bisa menimbulkan efek jera bagi pengguna jalan yang tidak tertib aturan berlalulintas, sehingga jika “meu pep-pep” ada di Aceh Tamiang maka tindak pelanggar lalulintas akan berkurang secara perlahan.
Dengan sedikit bercanda Amir Puteh mengatakan “Tapi, Polisi Meu pep-pep nya harus bertubuh proposional dan tegas dalam menindak para pelanggar”. [] L24-004