HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bantuan Milyaran dari Kemendes Menjadi Sia-sia

Lentera 24.com | ACEH TAMIANG -- Akibat kurangnya study kelayakan, optimisme masyarakat, serta dukungan dari pemerintah daerah baik kabupat...

Lentera24.com | ACEH TAMIANG -- Akibat kurangnya study kelayakan, optimisme masyarakat, serta dukungan dari pemerintah daerah baik kabupaten/ kecamatan maupun desa, menyebabkan banyak bantuan menjadi sia-sia.




Hal itu ditegaskan Ridha Amri selaku Tenaga Ahli Madya Pengelolaan Keuangan Desa dan Pengembangan Ekonomi Lokal Pendampingan Wilayah (PW) I Aceh Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) saat melakukan supervisi dan monitoring Program P3MD di Kabupaten Aceh Tamiang, Kamis (15/11) di Karang Baru.

Ridha menjelaskan satu bulan lalu dirinya melakukan perjalanan dinas ke Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh dalam rangka monitoring implementasi Dana Desa untuk Tahun Anggaran 2017.

Dalam perjalanan dinas tersebut sambung Ridha, sebanyak 2 miliar lebih anggaran yang digunakan tanpa dimamfaatkan dan menjadi sia - sia.

Ridha memaparkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendesa) dalam menjalankan fungsinya dibidang pembangunan desa, dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal penyiapan pembangunan permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi, telah menjalankan berbagai program.

Ridha menambahkan guna memberikan pelayanan serta dukungan yang lebih, dengan harapan tercapainya target/ keberhasilan suatu kegiatan, Kemendesa memberikan bantuan berupa peralatan didaerah/ kecamatan/ desa yang melakukan implementasi program. 

"Harapannya akan tumbuh dan meningkatnya perekonomian didaerah yang mengimplementasikan program, namun yang terjadi sebaliknya menjadi sia - sia" ungkap Ridha.

Ridha merincikan ketika melaksanakan perjalanan dinas di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh, ada beberapa bantuan peralatan dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat/kelompok penerima diantaranya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Berbasis Pemberdayaan Masyarakat-Pengembangan Infrastruktur Ekonomi (PKKPM-PIE)

Pengolahan Ikan di Desa Lafakha, Lhok Lalam, Serafon, Lhok  Pauh, Lamerem. Berupa rumah produksi, fiber2, alat2 pengolahan, tray jemur.

"Kegiatan ini tidak dapat berproduksi karena disebabkan tidak adanya dukungan modal" sebutnya. Kemudian sambung Ridha pengadaan Kapal tangkap (bagan kupu-kupu) Desa Lubuk Baik, Desa Langi dan Desa Lewak. 

Kilang Padi di Desa Serafon (berjalan), Penampungan lobster di Desa Lhok Pauh, Pembuatan pagar pertanian di 8 desa.

Usaha Bersama Komunitas (UBK) Tahun Anggaran 2016 dengan modal awal jenis bantuan Alat Pengolahan Santan Jadi, Kerajinan Bambu Kecamatan Teupah Barat, Desa Pulau Teipah, Salur dan Salur Lasengalu.

Ditambahkan lagi, program lainnya seperti Kapal Tangkap desa Suka Jaya Simeulue Timur, Depot air Minum dan Peralatan lain (Pembuat Dodol).

Ridha menghimbau kepada pihak pemerintahan Kabupaten maupun Kecamatan agar bisa terlibat dalam monitoring bantuan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.

" Saran kepada Pemerintah Desa agar bisa melakukan integrasi program dengan mengalokasikan anggaran Dana Desa guna mengelola/ pemanfaatan peralatan yang sudah ada baik pengelolaan melalui kelompok masyarakat maupun melalui BUMDesa " himbau Ridha. [] ERWAN (L24-005)