Foto : Ilustrasi/radarpena.com suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Aceh...
 |
| Foto : Ilustrasi/radarpena.com |
Rapat pleno yang berlangsung di Kantor PDIP Dusun Minuran, Desa Buket Rata, itu, dipimpin Sekretaris Partai, Muzakir, Wakil Ketua Edi Susanto, dan Wakil Sekretaris Aprizal Yusri.
Rapat dihadiri 12 pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan (ketua, sekretaris dan bendahara) se-Aceh Tamiang, serta pengurus DPC PDIP Aceh Tamiang.
Sekretaris DPC PDIP, Muzakir didampingi Aprizal Yusri, kepada Serambi, Minggu (31/1), mengungkapkan, awalnya, sebelum dilaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta 10-12 Januari 2016, PDIP Aceh Tamiang mendukung incumbent, H Hamdan Sati, untuk maju kedua kali.
“Namun usai Rakernas, DPP PDIP merestui lima DPC PDI-P di Aceh untuk maju dalam Pilkada Serentak.
Baik sebagai bupati, maupun wakil bupati. Kelima DPC itu adalah Aceh Tengah, Bener Meriah, Subulussalam, Aceh Tenggara, dan Aceh Tamiang,” sebut Muzakir.
Setelah melakukan mekanisme partai, akhirnya digelar sidang pleno pada Minggu kemarin, dan dalam pleno tersebut diputuskan untuk mengusung Ketua Partai DPC PDIP Aceh Tamiang, Ir H Tengku Rusli, yang juga merupakan anggota DPRK Tamiang tiga periode.
Meski demikian, delapan PAC Kecamatan menyarankan agar Tengku Rusli berpasangan dengan incumbent.
Namun itu hanya berupa saran, keputusan tetap diserahkan kepada Tengku Rusli untuk memilih sendiri pasangannya.
Di tempat terpisah, Tengku Rusli yang dikonfirmasi Serambi melalui sambungan telepon mengaku sudah mengetahui tentang keputusan partai yang akan mengusungnya dalam pilkada nanti.
“Rekan-rekan partai meminta saya maju dalam pilkada mendatang, atas kepercayaan ini saya ucapkan terima kasih, dan saya akan berusaha melakukan yang terbaik untuk partai,” ujar Rusli.
Sekretaris DPC PDIP, Muzakir, juga menjelaskan bahwa pihaknya akan membuka pintu koalisi dengan partai lain, dalam upaya mengusung Tengku Rusli sebagai bakal calon Bupati Aceh Tamiang pada pilkada nanti.
“PDIP tidak cukup kuota 15 persen suara untuk mengusung calon sendiri. Begitu juga dari jumlah kursi DPRK, PDIP hanya memiliki tiga kursi, sementara untuk mengusung calon butuh lima kursi.
Untuk itu PDIP Tamiang membuka pintu koalisi dengan partai manapun,” jelas Muzakir.
Hal senada juga disampaikan Tengku Rusli.
Para kader ia harapkan bisa memahami kondisi partai yang tidak cukup kuota untuk mengusung calon sendiri. Meski demikian, ia sangat menghargai saran yang mengharapkan ia berpasangan dengan incumbent.
“Kondisi ini harus dipahami oleh kader. Untuk itu kita membuka pintu koalisi dengan partai lain, begitu juga dengan incumbent,” ujarnya.
Tengku Rusli juga mengaku belum melakukan komunikasi dengan incumbent, Bupati Aceh Tamiang yang sedang menjabat. Pembicaraan baru di tingkat pengamat.
“Kader dan elit partai yang secara pribadi mendekati dirinya (incumbent) baru dari Partai Aceh (PA),” ungkap Rusli. (md/serambinews)
