HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kuala Paret, Pesona Alam Aceh Tamiang Berkelas Dunia

Foto : Ilustrasi/josstoday  suara-tamiang.com , ACEH TAMIANG -- Tak disangka, Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh menyimpan pesona ala...

Foto : Ilustrasi/josstoday 
suara-tamiang.com, ACEH TAMIANG -- Tak disangka, Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh menyimpan pesona alam yang mempesona berkelas dunia, Kuala Paret namanya, meski terdengar tidak menarik karena menggunakan kata “’Paret’”. 

Nama Kuala Paret masih asing bagi masyarakat Aceh bahkan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang sendiri karena lokasi Kuala Paret yang jauh dari pusat kota, pesona alam Kuala Paret hanya diketahui masyarakat yang bermukim disekitar Pulau Tiga, Aceh Tamiang.

Kuala Paret terletak di Desa Kaloy, Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang. untuk menikmati pemandangan Kuala Paret yang masih alami, kita membutuhkan waktu sekitar 2 Jam 30 Menit dari Ibukota Kabupaten Aceh Tamiang, yaitu Kuala Simpang.

Meski membutuhkan waktu lama dan perjalanan yang melelahkan, sesampainya kita di Kuala Paret, rasa lelah hilang dengan sendirinya karena keindahan Kuala Paret yang menawan, air jernih mengalir ditengan batu besar yang melintang, seakan air mengalir diatas kaca. 

Kami bersama masyarakat Kuala Simpang menuju Kuala Paret dalam rangka rekreasi, saya mengetahui pesona Kuala Paret melalui teman yang meng-upload foto Kuala Paret diakun facebook miliknya, karena penasaran, saya yang sedang bertugas mendampingi masyarakat di Pengadilan Negeri Kuala Simpang, akhirnya mengajak masyarakat untuk menemani saya dalam rangka refreshing setelah mengikuti persidang di Pengadilan Negeri Kuala Simpang.

Ketika kami menuju Kuala Paret, kami sempat berhenti sekitar 9 kali untuk bertanya jalan menuju Kuala Paret agar tidak tersesat. Ketika kami memasuki jalan perkebunan, kami harus melewati jalan berbatu, sedikit berbukit dan dikelilingi hamparan perkebunan Kelapa Sawit. 

Kata masyarakat disana, jalan menuju Kuala Paret tersedia karena adanya jalan perkebunan, jika tidak ada jalan perkebunan, maka kita harus menempuh perjalanan kaki untuk mencapai Kuala Paret.

Bagi pengunjung Kuala Paret yang kehabisan bensin tidak perlu khawatir, karena tak jauh dari Kuala Paret terdapat pemukiman warga dan tersedia kios yang menjual bensin. Meski harganya berbeda dengan harga yang dijual dipasaran.

Sesampainya di Kuala Paret, kita menemukan sebuah pondok yang bertuliskan “W. Kuala Paret, untuk masuki Kuala Paret, kita harus membayar parkir sebesar Rp 5.000 khusus hari libur. 

Sejak kami berada diatas pondok, kami mulai mendengarkan suara air yang mengalir deras dibawah, untuk mencapai lokasi Kuala Paret, kami harus turun ke bawah dengan memegang akar-akar pohon disekitar agar tidak terjatuh karena belum adanya tangga yang disediakan.

Ketika kita sampai dibawah, suara air semakin terdengar keras, hamparan batu-batu besar membuat mata kami terpana, kekuasaan ALLAH SWT membuat air mengalir ditengah-tengah batu  besar yang terbelah oleh air, air malaju dengan deras menambah pesona Kuala Paret.

Air jernih yang megalir ditengah batu besar mengundang rasa untuk menikmati sambil bermain ria, kami bisa menikmati air sambil berenang ditepi sungai yang aman, karena arus air yang mengalir tidak terlalu kencang.  

Untuk menuju Kuala Paret, kita bisa masuk melalui Simpang Smadam menuju Pulau Tiga, sesampainya di Pulau Tiga, kita bisa bertanya jalan menuju Kuala Paret, karena banyak jalan untuk menuju Kuala Paret, kita tidak perlu sungkan-sungkan untuk bertanya, karena masyarakat disekitar cukup ramah-ramah.

Ketika sudah memasuki areal perkebunan Kelapa Sawit, kita juga dapat bertanya pada pekerja perkebunan yang berwara-wiri dipersimpangan jalan,di pertengahan jalan nanti, kita akan menjumpai Pos Satpam perkebunan.

Pemandangan Kuala Paret cukup menawan, siapapu yang datang pasti akan menikmati pemandangan yang luar biasa, dimana air mengalir diatas berbatuan besar, intinya, Kuala Paret tidak jauh berbeda dengan tempat pariwisata lainya se antero nusantara bahkan luar negeri.

Pemandangan yang laur biasa tentu tidak pernah kita temukan sebelumnya, hanya saja Kuala Paret belum terjamah tangan pemerintah, baik Dinas Pariwisata Aceh Tamiang maupun Dinas Pariwisata Aceh.  

Semoga pemerintah segera turun tangan merawat dan melestarikan pesona alam Aceh Tamiang yang menyimpan nilai wisata kelas Dunia. (josstoday)