suara-tamiang.com | Mayat guru asal Provinsi Jawa Barat, Geugeut Zaludio Sanua Anafi, korban boat terbalik di kawasan Batu Katak Sungai...
suara-tamiang.com | Mayat guru asal Provinsi Jawa Barat, Geugeut Zaludio Sanua Anafi, korban
boat terbalik di kawasan Batu Katak Sungai Tamiang saat menuju ke
lokasi sekolah tempat ia mengajar di Desa Meulid, Kecamatan Simpang
Jernih, Aceh Timur akhirnya ditemukan warga. Mayat korban ditemukan di
kawasan jantung Sungai Tamiang Desa Pengidam, Kabupaten Aceh Tamiang
Jumat (7/12) pukul 12.15 WIB
Geugeut ditemukan tersangkut di kayu setelah 11 hari tenggelam pasca Basarnas Aceh, SAR Tamiang dan Aceh Timur, RAPI serta Tagana menghentikan pencarian, Minggu lalu (2/12).
Kordinator pencarian korban dari SAR Aceh Tamiang, Nanang Suriono kepada Serambi Jumat (7/12) mengatakan, korban ditemukan warga desa setempat saat melintas di kawasan jantung Sungai Tamiang. Warga kemudian melaporkan informasi tersebut kepada SAR Tamiang.
“Korban ditemukan dengan kondisi telengkup, rambut sudah rontoh serta wajah tidak dapat dikenali lagi,” ujarnya.
Korban menggunakan baju kaos merah, celana jeans biru dan memakai jaket hitam.
“Ada dompet diduga berisi KTP namun belum dibuka karena bukan wewenang pihaknya,” sebut Nanang yang mengaku sedang menunggu ambulance untuk mengevakuasi korban ke RSUD Aceh Tamiang.
Geugeut ditemukan tersangkut di kayu setelah 11 hari tenggelam pasca Basarnas Aceh, SAR Tamiang dan Aceh Timur, RAPI serta Tagana menghentikan pencarian, Minggu lalu (2/12).
Kordinator pencarian korban dari SAR Aceh Tamiang, Nanang Suriono kepada Serambi Jumat (7/12) mengatakan, korban ditemukan warga desa setempat saat melintas di kawasan jantung Sungai Tamiang. Warga kemudian melaporkan informasi tersebut kepada SAR Tamiang.
“Korban ditemukan dengan kondisi telengkup, rambut sudah rontoh serta wajah tidak dapat dikenali lagi,” ujarnya.
Korban menggunakan baju kaos merah, celana jeans biru dan memakai jaket hitam.
“Ada dompet diduga berisi KTP namun belum dibuka karena bukan wewenang pihaknya,” sebut Nanang yang mengaku sedang menunggu ambulance untuk mengevakuasi korban ke RSUD Aceh Tamiang.
Dengan demikian, empat
orang dari enam penumpang boat sampan yang terbalik di kawasan batu
katak Sungai Tamiang antara Desa Batu Sumbang dan Meulidi, Kecamatan
Simpang Jernih, Aceh Timur sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.
Sebelumnya, Rabu (28/11) pukul 08.30 WIB, warga menemukan mayat Ahmad (30), tekong atau juru mudi boat sampan yang tenggelam di Sungai Tamiang dan pada malamnya pukul 23.00 WIB ditemukan Martini (44), warga setempat Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur dan mayat Winda guru asal Jawa Barat ditemukan Kamis (29/11) pukul 13.15 WIB.
Boat yang ditumpangi serombongan guru Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) asal Aceh, Jawa Barat, dan Sumatera Utara terbalik saat melawan arus Sungai Tamiang ketika dalam perjalanan kembali ke tempat tugas di Desa Melidi, Aceh Timur, Senin (26/11) sore. | Sumber : Serambinews
Sebelumnya, Rabu (28/11) pukul 08.30 WIB, warga menemukan mayat Ahmad (30), tekong atau juru mudi boat sampan yang tenggelam di Sungai Tamiang dan pada malamnya pukul 23.00 WIB ditemukan Martini (44), warga setempat Desa Melidi, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur dan mayat Winda guru asal Jawa Barat ditemukan Kamis (29/11) pukul 13.15 WIB.
Boat yang ditumpangi serombongan guru Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) asal Aceh, Jawa Barat, dan Sumatera Utara terbalik saat melawan arus Sungai Tamiang ketika dalam perjalanan kembali ke tempat tugas di Desa Melidi, Aceh Timur, Senin (26/11) sore. | Sumber : Serambinews