HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bocah Asal Subulussalam Ini Gemar Memakan Bedak

suara-tamiang.com | * Minta Dipanggil “Geng” IMAN Maulana yang baru berusia 2,5 tahun, punya kebiasaan unik. Putra ketiga pasangan Arfan ...

suara-tamiang.com | * Minta Dipanggil “Geng”

IMAN Maulana yang baru berusia 2,5 tahun, punya kebiasaan unik. Putra ketiga pasangan Arfan (35)-Rasyidah (33) yang bermukim di Desa Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam ini gemar makan tepung, bedak, dan tanah.

“Kalau nasi bisa dikatakan sangat jarang, bahkan kadang seminggu sekali dia baru makan nasi,” kata Arfan, ayah kandung Iman ketika berbincang-bincang dengan Serambi, Minggu (9/12) di kediamannya di depan Madrasah Aliah Negeri (MAN) Simpang Kiri.

Tingkah aneh anaknya itu, menurut Arfan, berawal saat Iman yang baru pandai bicara minta dipanggil “Geng”. Saat itu umurnya baru 1,5 tahun. Iman tiba-tiba sakit panas sehingga bibirnya luka dan ia tak mau lagi menyusu pada ibunya. Bersamaan dengan itu, ia mulai mengakrabi kebiasaan baru: menyantap bedak powder (berbentuk tepung) untuk bayi yang selama ini justru dibalurkan sang ibu ke tubuhnya.

Ketika sedang belajar merangkak, Iman juga sempat menunjukkan perilaku aneh, yakni gemar makan tanah atau pasir. Orang tua Iman mulai panik dengan kebiasaan unik anaknya yang lahir pada 21 April 2010 itu.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk menghentikan kebisaan aneh Iman, namun anak itu tetap saja tak mau makan nasi, kecuali bedak bayi merek J & J. Hampir enam bulan Iman setiap hari menyantap bedak tanpa makan nasi. Dalam sehari, bocah yang lahir dengan bobot 3,5 kilogram itu mampu menghabiskan sebotol bedak powder berukuran  350 gram.

Kendati demikian, kondisi kesehatan Iman tetap normal. Walaupun makanan yang dicerna oleh tubuhnya tidak lazim untuk organ tubuh normal, toh Iman tak pernah mengalami keracunan ataupun sakit. Bahkan, saat usia bayi, berat badan Iman melebihi anak-anak sebayanya. “Sehingga pas waktu ada lomba foto bayi, Iman tidak masuk kategori bayi lagi lantaran bobotnya, menurut panitia, sudah melebihi,” ujar Arfan.

Karena takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan lantaran bedak mengandung zat kimia, akhirnya Arfan memasukkan tepung beras ke dalam botol bedak. Beruntung, Iman tak bisa membedakan bedak dengan tepung beras, karena sama-sama putih, sehingga belakangan ia mengonsumsi tepung beras dalam botol bedak.

Tapi kini, Iman tidak lagi makan tepung dalam botol, melainkan langsung dari bungkus plastiknya. Bahkan lantaran sang anak gemar makan tepung, Arfan yang sehari-hari membuka warung tidak lagi menjual tepung, karena takut dihabiskan anaknya.

Herannya lagi, saat melahap tepung Iman tidak minum air sedikit pun. Dalam sehari, Iman dapat memakan hingga dua bungkus tepung isi 500 gram. Selain tepung, Iman juga gemar makan kacang, tempe, dan minum susu milo.

Walau sejauh ini kegemaran aneh Iman belum mengganggu kesehatannya, namun orang tuanya berharap perilaku tak lazim pada anaknya itu segera berhenti.

Arfan mengaku, sudah berusaha menghilangkan kebiasaan aneh Iman dengan cara memasukkan garam bahkan tiga butir pil rexogin dengan maksud agar sang anak berhenti makan tepung, tapi semua sia-sia. “Awalnya sempat berhenti, karena ia rasakan pedas, tapi dua hari kemudian dia ulangi lagi makan tepung. Tapi untunglah kebiasaannya makan bedak dan tanah sudah berhenti,” tandas Arfan.

Para tetangga juga sudah tahu tentang keanehan si bocah Iman yang gemar makan tepung. Karenanya, siapa pun yang datang ke rumah itu selalu bertanya, “Sudah berapa bungkus tepungnya, Geng?” Atau ada pula yang bertanya dengan candaan, “Sudah ‘nyabu’, Geng?”

Saat sejumlah wartawan menanyakan bagaimana rasa tepung yang dilahapnya setiap saat, Iman menjawab, “Enak, enak, enak.” Iman juga menjawab “Geng”, saat ditanyai siapa namanya. Iman tidak takut kepada wartawan yang mengabadikan fotonya. Sebab, menurut sang ayah, Iman memang senang difoto.

Ayu juga mengakui keanehan yang dialami Iman, sang ponakannya itu. Beberapa warga yang datang ke rumah Arfan pun heran dengan kegemaran Iman makan tepung dan tidak suka nasi. Aneh memang, tapi itulah yang terjadi. (khalidin) | Serambi Indonesia