suara-tamiang.com : Lima pria yang salah satunya bersenjata api, merampas truk colt BL 8548 UA dari tangan sopir bernama Azhar di Bukit ...
suara-tamiang.com: Lima pria yang salah satunya bersenjata api, merampas truk colt BL 8548
UA dari tangan sopir bernama Azhar di Bukit Kemeh, Kecamatan Rantau,
Aceh Tamiang, Sabtu (17/11) pukul 20.00 WIB. Sopir itu dipukuli dan
tangannya diikat, lalu dimasukkan paksa ke mobil Avanza yang digunakan
pelaku untuk menghadang truk tersebut.
Truk yang sampai tadi malam belum jelas di mana rimbanya itu merupakan milik saudagar (tauke) bahan bangunan, H Abdurrahman, warga Kecamatan Seuruway, Aceh Tamiang. Si pemilik truk sebelumnya menyuruh sang sopir untuk mereparasi truk colt itu di sebuah bengkel langganan mereka di Desa Alur Pinang, Kota Langsa.
Sepulang dari bengkel itulah truk tersebut dihadang oleh para pelaku yang beraksi naik mobil Avanza silver. “Truk saya dihadang sekitar pukul 20.00 WIB saat melintas di kawasan sepi, Bukit Kemeh,” kata H Abdurrahman, Sabtu (17/11).
Keterangan H Abdurrahman itu dia kutip dari sopir truknya, Azhar. Menurut Azhar, mobil Avanza yang menghadang laju truknya itu berisi lima pria. Salah satunya yang menggenggam pistol menghentikan truk dengan cara mengarahkan moncong senjata ke arah Azhar yang sedang mengemudi. Spontan dia hentikan laju truk. Dengan sigapnya si pelaku naik ke atas truk, lalu memukul sopir. Tak hanya itu, mereka memaksa sopir itu turun lalu mengikatnya.
Dalam keadaan tangan terikat, cerita Abdurrahman, sopir truk itu dipaksa masuk ke dalam mobil Avanza, lalu dibawa menuju Aceh Timur. Sedangkan truk dikemudikan oleh salah seorang penodong.
Sesampai di kawasan Bayeun, Kecamatan Rantau Seulamat, Aceh Timur, sopir itu pun diturunkan di pinggir jalan. Lalu sekira pukul 22.00 WIB ia membuat laporan kehilangan di polsek terdekat. Sampai tadi malam belum diketahui di mana truk korban rampasan itu berada.
Dari kawasan Bayeun, sopir nahas itu pulang dan tiba di Seruway pukul 03.00 WIB. Paginya, Minggu (18/11) kemarin, barulah kejadian itu dia laporkan ke Mapolres Tamiang.
Camat Seuruway, Drs Asra, Minggu (18/11) mengatakan, Buket Kemeh, Aceh Tamiang, memang sudah sejak lama dikenal sebagai tempat yang rawan terjadi perampokan. Sudah beberapa kali terjadi perampokan kendaraan di kawasan ini.
“Jika kita menuju Seruway dari arah Opak, saat menuruni bukit di sepanjang kanan jalan terdapat kebun karet milik perusahaan perkebunan PT Beutami. Sedangkan di sebelah kirinya lembah. Di sepanjang jalan ini tidak ada rumah. Nah, di sepanjang turunan bukit yang sepi inilah sering terjadi orang dirampok dengan cara ditodong pakai senjata,” ungkapnya.
Camat Seuruway mengaku pernah meminta pada PT Beutami agar di pinggir sepanjang jalan turunan itu dibangun rumah atau kamp karyawan perkebunan, agar tidak rawan tindak kriminal seperti selama ini. “Usul itu sudah lama saya sampaikan, tapi sampai saat ini belum disahuti, sehingga terjadi lagi perampokan di situ. Kali ini menimpa truk milik tauke bahan bangunan asal Aceh Tamiang,” kata Camat Asra. | Sumber : M. Nasir, Serambinews, Foto : Ilustrasi
Truk yang sampai tadi malam belum jelas di mana rimbanya itu merupakan milik saudagar (tauke) bahan bangunan, H Abdurrahman, warga Kecamatan Seuruway, Aceh Tamiang. Si pemilik truk sebelumnya menyuruh sang sopir untuk mereparasi truk colt itu di sebuah bengkel langganan mereka di Desa Alur Pinang, Kota Langsa.
Sepulang dari bengkel itulah truk tersebut dihadang oleh para pelaku yang beraksi naik mobil Avanza silver. “Truk saya dihadang sekitar pukul 20.00 WIB saat melintas di kawasan sepi, Bukit Kemeh,” kata H Abdurrahman, Sabtu (17/11).
Keterangan H Abdurrahman itu dia kutip dari sopir truknya, Azhar. Menurut Azhar, mobil Avanza yang menghadang laju truknya itu berisi lima pria. Salah satunya yang menggenggam pistol menghentikan truk dengan cara mengarahkan moncong senjata ke arah Azhar yang sedang mengemudi. Spontan dia hentikan laju truk. Dengan sigapnya si pelaku naik ke atas truk, lalu memukul sopir. Tak hanya itu, mereka memaksa sopir itu turun lalu mengikatnya.
Dalam keadaan tangan terikat, cerita Abdurrahman, sopir truk itu dipaksa masuk ke dalam mobil Avanza, lalu dibawa menuju Aceh Timur. Sedangkan truk dikemudikan oleh salah seorang penodong.
Sesampai di kawasan Bayeun, Kecamatan Rantau Seulamat, Aceh Timur, sopir itu pun diturunkan di pinggir jalan. Lalu sekira pukul 22.00 WIB ia membuat laporan kehilangan di polsek terdekat. Sampai tadi malam belum diketahui di mana truk korban rampasan itu berada.
Dari kawasan Bayeun, sopir nahas itu pulang dan tiba di Seruway pukul 03.00 WIB. Paginya, Minggu (18/11) kemarin, barulah kejadian itu dia laporkan ke Mapolres Tamiang.
Camat Seuruway, Drs Asra, Minggu (18/11) mengatakan, Buket Kemeh, Aceh Tamiang, memang sudah sejak lama dikenal sebagai tempat yang rawan terjadi perampokan. Sudah beberapa kali terjadi perampokan kendaraan di kawasan ini.
“Jika kita menuju Seruway dari arah Opak, saat menuruni bukit di sepanjang kanan jalan terdapat kebun karet milik perusahaan perkebunan PT Beutami. Sedangkan di sebelah kirinya lembah. Di sepanjang jalan ini tidak ada rumah. Nah, di sepanjang turunan bukit yang sepi inilah sering terjadi orang dirampok dengan cara ditodong pakai senjata,” ungkapnya.
Camat Seuruway mengaku pernah meminta pada PT Beutami agar di pinggir sepanjang jalan turunan itu dibangun rumah atau kamp karyawan perkebunan, agar tidak rawan tindak kriminal seperti selama ini. “Usul itu sudah lama saya sampaikan, tapi sampai saat ini belum disahuti, sehingga terjadi lagi perampokan di situ. Kali ini menimpa truk milik tauke bahan bangunan asal Aceh Tamiang,” kata Camat Asra. | Sumber : M. Nasir, Serambinews, Foto : Ilustrasi