suara-tamiang.com | Karang Baru Penggunaan fasilitas listrik prabayar di Aceh Tamiang ternyata masih belum maksimal. Masyarakat Aceh ...
suara-tamiang.com | Karang Baru
Penggunaan fasilitas listrik prabayar di Aceh Tamiang ternyata masih belum maksimal. Masyarakat Aceh Tamiang sendiri berharap pemerintah dan PLN meningkatkan sosialisasi pemakaian listrik pintar ini.
M. Hendra, salah seorang warga kepada suara-tamiang.com, Kamis (22/11/2012) mengaku belum mengetahui bagaimana proses dan kelebihan memakai listrik prabayar. Sehingga dirinya masih menggunakan listrik pascabayar.
“Masih banyak masyarakat belum paham tentang listrik prabayar, sehingga ada keraguan untuk menggunakan listrik prabayar tersebut,“ ujar Hendra.
Program listrik prabayar yang diluncurkan pada tahun 2010, berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Listrik prabayar itu juga disebut listrik pintar, pelanggan mengeluarkan biaya lebih dulu untuk membeli energi listrik yang akan dikonsumsi pelanggan.
"Saya tertarik dengan listrik prabayar, tetapi saya belum begitu mengerti. Saya berharap pemerintah dan PLN dapat mensosialisasikan kepada masyarakat untuk memakai listrik prabayar," harapnya.
Besar energi listrik yang telah dibeli oleh pelanggan dimasukkan ke dalam Meter Prabayar (MPB) yang terpasang dilokasi Pelanggan melalui sistem ‘token’ (pulsa) atau stroom. MPB menyediakan informasi jumlah energi listrik (kWh) yang masih bisa dikonsumsi.
Persediaan kWh tersebut bisa ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan Pelanggan. Dengan demikian, Pelanggan bisa lebih mudah mengoptimalkan konsumsi listrik dengan mengatur sendiri jadwal dan jumlah pembelian listrik.
“Dengan menggunakan listrik prabayar, pelanggan tidak perlu berurusan dengan pencatatan meter yang biasanya dilakukan setiap bulan, dan tidak perlu terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan,“ ujarnya. | Rico F | Foto Illustrasi Google
