suara-tamiang.com: Sebanyak 13 desa di tiga Kecamatan, Kuala Simpang, Karang Baru dan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang direndam banjir k...
Di Kecamatan Bendahara, sebanyak 11 desa yang dilanda banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tamiang di Desa Rantau Pakam dan patahnya benteng tanggul di Desa Marlempang sepanjang delapan meter.
“Ketinggian air sekitar 30 Cm dan warga mengungsi ke rumah familinya,” ujar ketua Tim SAR Tamiang, Syaiful Syahputra.
Sedangkan di Kecamatan Kuala Simpang, banjir kiriman di lapangan bawah Desa Kota Kuala Simpang dan Desa Kota Lintang Bawah serta Desa Sukajadi, Kecamatan Karang Baru.
Ketua BPBD Aceh Tamiang, Zagusli mengaku, pengalaman setiap tahun, setelah surut banjir di Hulu, banjir kiriman terjadi di daerah hilir.
Namun untuk daerah hilir, kita hanya siaga karena tidak ada pengungsian ke satu lokasi tertentu, tetapi mereka mengungsi kerumah famili yang memiliki rumah panggung.
Sementara itu, banjir di Kecamatan Bendahara mulai surut dan warga sudah kembali lagi kerumah masing-masing.
Walaupun demikian, untuk sementara barang bawaan saat mengungsi masih dititip di posko karena khawatir terjadi banjir lagi.
“Satu kerbau narik balok mati tenggelam dan enam lembu serta empat kambing dilaporkan hilang,” ujar Camat Bandar Pusaka, Jalaluddin.
Pemkab Aceh Tamiang sendiri sudah menyalurkan bantuan sembako tanggap darurat untuk posko pengungsi di Bandar Pusaka berupa, beras, gula, ikan asin, mie instan, air miniral, garam, teh, dan kopi.
“Bantuan sudah kita serahkan melalaui camat kemarin sore saat banjir,” ujar Kabag Kesra Setdakab Tamiang, Patria Kelana.
Pemerintah hanya membantu warga yang mengungsi di posko pengungsian, sedangkan yang mengungsi ke rumah, kita nilai kebutuhan sembakonya masih mencukupi. | Sumber : Serambinews.com | Foto | Ilustrasi | Google
