suara-tamiang.com: Ketua Majelis Duduk Setikar Kampung (MDSK) desa Tanjung Gelumpang, kecamatan Sekerak kabupaten Aceh Tamiang, Nuncik...
Ketua
Majelis Duduk Setikar Kampung (MDSK) desa Tanjung Gelumpang, kecamatan Sekerak kabupaten
Aceh Tamiang, Nuncik (40) minta kepada aparat penegak hukum dalam hal ini
Kejaksaan Negeri Kuala Simpang agar mengusut kasus dugaan penyimpangan
pengadaan sapi bali yang menelan biaya Rp 800 juta yang berasal dari dana Otsus
tahun 2010 di desa tersebut.
Dana
bantuan sapi bali sebesar Rp 800 juta yang disalurkan melalui BPM provinsi Aceh
tersebut lanjut Nuncik dibelanjakan
untuk pengadaan sapi sebanyak 100 ekor senilai Rp 650 juta, untuk
pembangunan kandang Rp 80 juta dan bantuan 2000 ekor ayam potong sebesar Rp 70
juta. “Hingga kini dana pengadaan lembu bali itu belum dipertanggung jawabkan
oleh kelompok tani Maju Bersama.” Ungkap Nuncik.
Disamping
itu, ditemukan juga bahwa sapi bali yang dikelola kelompok tani itu telah
ditukar dengan sapi lokal yang secara ekonomis harga sapi lokal tersebut jauh
dibawah harga sapi bali, dimana satu ekor sapi bali yang dibeli seharga Rp 6,5
juta ditukar dengan dua ekor sapi lokal seharga rata-rata Rp 3 juta dan atas
pertukaran itu diduga kelompok tani mendapat kelebihan harga pertukaran sebesar
Rp 3,5 juta dari agen.
Secara
kuantitas sapi memang bertambah tetapi secara kualitas sapi hasil pertukaran
tersebut memiliki nilai ekonomi yang lebih rendah, terbukti sapi-sapi tersebut
hanya dihargai rata-rata Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta dan disamping itu hanya
12 ekor dari ratusan sapi hasil “tukar tambah sapi” yang diterima oleh
kelompok tani berikutnya untuk digemukan, alasannya sapi tukar tambah itu
terlalu kurus dan kecil sehingga tidak mingkin digemukan lagi.
Menurut
Nuncik keberadaan ayam potong sebanyak
2000 ekor juga tidak jelas
keberadaannya. Kondisi kandang sapi untuk 5 tahun pengguliran ternyata baru 2
tahun sudah amruk karena dibuat asal jadi. Begitu juga dengan ayam tidak
digulirkan ke kelompok tani Maju Bersama kedua dan kelihatannya ayam tersebut sudah
tidak ada lagi. Sapi yang semula sebanyak 100 ekor ternyata hanya tinggal 12
ekor lagi. “Oleh sebab itu saya minta kepada aparat penegak hukum untuk
mengungkap penyimpangan bantuan sapi bali tersebut.” Pinta Nuncik. | JPNN | Foto Illustrasi Google