Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) dengan memblokir pintu masuk ke Jembatan Timbang Seumadam dan m...

Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tamiang melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak) dengan memblokir pintu masuk ke Jembatan Timbang Seumadam dan memerintahkan kepada seluruh supir truk yang mengangkut segala jenis barang agar terus melintas dijalan umum Medan-Banda Aceh tanpa harus membayar uang pungli kepada oknum petugas. Pemblokiran itu sudah dilakukan sejak Rabu (16/5) kemarin.
Aksi pemblokiran itu dilakukan, terkait dugaan pungli yang dilakoni oknum petugas Jembatan Timbang Seumadam Dishub Propinsi Aceh setiap hari. Akibatnya, memancing reaksi keras sejumlah kalangan unsur masyarakat di Bumi Muda Sedia mengecam tindakan pungli (pungutan liar) yang tumbuh subur tanpa mampu dijamah oleh hukum.
Pasalnya, ekses dari kegiatan pungli yang dilakukan oknum petugas Dishub Propinsi Aceh infrastruktur jalan Kabupaten Aceh Tamiang banyak yang mengalami kerusakan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Hubkominfo Aceh Tamiang Helmi, SE, Kamis (17/5) di Jembatan Timbang Seumadam saat memblokir kegiatan pungli di jembatan timbang tersebut.
Menurut Helmi, Dinas Perhubungan Propinsi mengarahkan agar Dishub Kabupaten memfungsikan gudang penyimpanan barang yang dibangun Pemerintah Aceh dengan menggunakan APBA. "Memang penyerahan gudang sesuai MoU pengelolaannya Dishub Kabupaten Aceh Tamiang yang melaksanakannya. Tetapi bagaimana bisa berfungsi gudang penyimpanan, kalau petugas Jembatan Timbang tidak melakukan tindakan tegas berupa penurunan barang yang melebihi tonase," katanya.
Dikatakannya selama ini tindakan pungli di Jembatan Timbang Seumadam tumbuh subur dan mengakar yang dilaporkan sejumlah kalangan unsur masyarakat kepada Dishubkominfo Kabupaten Aceh Tamiang. Dan ini terbukti dengan Sidak yang dilaksanakan Kepala Dishubkominfo Aceh Tamiang dengan turun langsung dan mendapat temuan serupa seperti yang dilaporkan sejumlah elemen masyarakat. "Saya terkejut ketika kernet truk yang menyodorkan sejumlah uang kepada oknum petugas Jembatan Timbang. Dilain kesempatan, seorang kernet menyodorkan uang sebesar dua ratus ribu langsung kepada saya, tetapi saya panggil kembali kernet itu agar mengambil kembali uang itu," sebutnya.
Aksi pemblokiran ini akan terus dilakukan sampai mendapat titik terang yang bisa meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) Aceh Tamiang. “Selama ini PAD Aceh Tamiang dari sektor lalu lintas angkutan darat belum menunjukkan grafik karena gudang penyimpanan yang diserahkan Propinsi ke Kabupaten tidak berjalan efektif. Disebabkan, petugas Jembatan Timbang selalu meluluskan truk yang melebihi tonase tanpa menurunkan barang dan menyimpannya digudang,” ujarnya.” ujarnya.
Ditempat yang sama, Sekda Aceh Tamiang H. Saiful Bahri, SH yang terjun langsung ke Jembatan Timbang Seumadam mendukung sepenuhnya Sidak yang dilakukan Dinas Hubkominfo Kabupaten Aceh Tamiang. Karena dinilai ekses dari kegiatan pungli petugas Dishub Propinsi Aceh itu infrastruktur kabupaten terutama jalan menuju kecamatan dipedalaman Tamiang mengalami rusak berat. | Rico Fahrizal