HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pembagian Bansos Tidak Tepat Sasaran Di Kantong Kemiskinan

Fera franciska Mahasiswa  Semester 2  Fakultas Ekonomi Dan Bisnis  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Lentera24.com - Pembagian Bantuan ...

Fera franciska Mahasiswa 
Semester 2 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Lentera24.com - Pembagian Bantuan Sosial (Bansos) merupakan bagian dari usaha yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif dalam bentuk uang atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Disebutkan dalam Pasal 11 Peraturan Ombudsman Nomor 48 Tahun 2020, tepatnya penyaluran bansos termasuk maladministrasi dalam kategori penyimpangan prosedur, yakni Penyelenggaraan Layanan Publik yang tidak sesuai dengan alur atau Prosedur Layanan. Pemerintah telah melakukan upaya penyempurnaan, di antaranya pembangunan Sistem Konfirmasi Penerima Bantuan Sosial PKH melalui OM-SPAN yang merupakan kolaborasi antara Kemensos dengan Kemenkeu.

Program-program bansos untuk rakyat mencakup program Indonesia pintar (PIP), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bansos Restra/ Bantuan Pangan Non Tunai. Berdasarkan hasil riset analisis yang diterbitkan indef ditemui pada 7 April 2020 kebijakan mengenai jaring pengaman sosial mendapatkan 56% sentimen negatif dan 44% positif dari 17.781 perbincangan.

Bantuan Sosial atau Bansos merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak oleh situasi sulit, seperti bencana alam, pandemi, atau kebijakan pemerintah yang memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Bantuan Sosial ini diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan, khususnya mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.

Namun, pemberian bansos sering kali tidak tepat sasaran, dan justru berujung pada ketidakadilan sosial dan ekonomi. Hal ini terjadi karena distribusi bansos belum mampu mencapai target yang sesuai dengan kondisi riil masyarakat yang membutuhkan.

Salah satu contoh yang sering terjadi adalah pembagian bansos tidak tepat sasaran di kantong kemiskinan. Banyak masyarakat miskin yang tidak mendapatkan bantuan sosial yang seharusnya diterima, sedangkan sejumlah penerima bansos justru tidak layak dan tidak memenuhi kriteria penerima bansos.

Pembagian Bansos juga dapat menyebabkan ketimpangan dalam distribusi. Beberapa daerah atau kelompok masyarakat dapat menerima bansos yang lebih banyak atau berkualitas lebih baik dibandingkan dengan daerah atau kelompok masyarakat lainnya. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi di suatu daerah.

Pembagian bansos juga seringkali terkendala oleh birokrasi yang rumit. Proses administratif yang panjang dan berbelit-belit dapat membuat distribusi bansos menjadi lambat dan kurang efisien. Hal ini dapat mengakibatkan bansos yang seharusnya diterima oleh masyarakat yang membutuhkan, terlambat dan bahkan tidak sampai ke tangan mereka.

Kecurangan dan penyalahgunaan seringkali terjadi saat pembagian bansos. Misalnya, bansos yang seharusnya diterima oleh masyarakat yang membutuhkan, malah diberikan kepada orang yang tidak memenuhi syarat. Hal ini dapat mengurangi efektivitas program dan bahkan merugikan masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Salah satu masalah utama yang sering terjadi saat pembagian bansos adalah tidak tepat sasaran. Program bansos biasanya ditujukan untuk masyarakat yang membutuhkan, namun seringkali bansos tersebut tidak sampai ke tangan orang yang benar-benar membutuhkan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya data yang akurat dan up to date mengenai kondisi masyarakat di suatu daerah.

Dalam beberapa kasus, pemerintah juga menggunakan data yang tidak akurat atau tidak terbaru dalam menentukan penerima bansos. Hal ini menyebabkan banyak orang yang membutuhkan bansos tetapi tidak terdaftar sebagai penerima, atau sebaliknya, orang yang seharusnya tidak memenuhi syarat tapi tetap menerima bantuan sosial.

Banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa proses administrasi yang rumit menjadi hambatan dalam mendapatkan bansos. Beberapa persyaratan yang diminta oleh pemerintah terkadang sulit dipenuhi oleh masyarakat, seperti sertifikat rumah, KTP, dan surat keterangan miskin. Proses yang rumit ini membuat banyak masyarakat yang putus asa dan tidak mendapatkan bantuan sosial yang mereka butuhkan.

Pemerintah perlu melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap implementasi bansos yang telah dilaksanakan. Hal ini meliputi meningkatkan kualitas data dan verifikasi penerima bansos, memperbaiki proses administrasi yang rumit, serta mengawasi dengan ketat proses distribusi bansos agar tidak terjadi kecurangan dan penyalahgunaan. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan transparansi informasi yang cukup kepada masyarakat agar program bansos dapat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran

Ketidaktepatan dalam pembagian bansos tidak hanya merugikan masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga merugikan negara. Banyak uang negara yang seharusnya digunakan untuk membantu masyarakat miskin justru disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, pemerintah harus melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap sistem distribusi bansos agar dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat yang membutuhkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memperbarui dan memverifikasi data penerima bansos secara teratur, serta melakukan pendataan ulang secara berkala.

Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses distribusi bansos, sehingga masyarakat dapat memantau dan melaporkan jika terjadi ketidakadilan atau penyalahgunaan bantuan sosial.

Dalam situasi sulit seperti pandemi Covid-19, pemerintah juga harus memperhatikan kondisi masyarakat yang belum terdaftar sebagai penerima bansos. Upaya seperti pendaftaran online atau mobile registration dapat membantu memudahkan proses pendataan dan memastikan bahwa masyarakat yang membutuhkan mendapatkan bantuan sosial secara tepat dan adil.

Pembagian bansos yang tepat sasaran di kantong kemiskinan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan, serta membantu memperkuat sistem proteksi sosial negara. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan upaya serius dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa distribusi bansos benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. ***